Pesta pora kemenangan

44 6 0
                                    

"Eh guys, ada cewek kue, cewek mamba, sama cewek bumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh guys, ada cewek kue, cewek mamba, sama cewek bumi. Kalian pada suka yang mana?"

Haekal yang sedari tadi asik sendiri menonton video tiktok di ponselnya tiba-tiba menceletuk dan memecah keheningan. Perihal trend baru mengenai warna outfit perempuan membuat cowok itu tertarik untuk membicarakannya. Sontak Javier dan Jeno yang sibuk mabar game mendongak dan mengalihkan perhatian sejenak pada sang sahabat.

Mereka seharusnya berada di aula dan mengikuti musyawarah besar seperti teman-teman sejurusan yang lain. Namun malah mangkir dari acara dan duduk-duduk santai di kantin sambil minum kopi. Hal-hal seperti itu tak pernah menarik bagi Haekal, Javier, dan Jeno. Sebelum mati dibunuh oleh rasa bosan, ketiganya memutuskan untuk kabur dan tak mengikuti acara.

"Kalau gue cewek mamba, soalnya Anastasha suka pakai baju warna item," ucapnya kemudian sembari cengar-cengir.

Sementara Javier dan Jeno? Keduanya tak ada ketertarikan sama sekali untuk merespon. Langit mendung dan angin kencang membuat Haekal mendadak mellow, cowok itu merajuk karena tak ada yang menjawab pertanyaannya. Padahal tadi Haekal sangat antusias berbicara perihal cewek kue, cewek mamba, dan cewek bumi.

"Nggak ada yang mau ngomong sama gue nih?" Haekal cemberut dengan bibir maju ke depan beberapa senti. Ia tak diajak main game karena sudah kalah duluan di ronde pertama. "Woi, kalau kalian nge-game mulu aing pundung nih!"

Artajeno menghela nafas lalu membuang ponsel ke atas meja. Di sepanjang hidupnya, baru kali ini ia bertemu laki-laki hobi merajuk seperti Haekal. Awalnya Jeno pikir enggak banget jika laki-laki merajuk bombay seperti yang biasa sahabatnya lakukan jika tak mendapat perhatian. Namun semakin tumbuh dewasa Jeno semakin sadar, tak ada yang salah dengan sifat Haekal yang satu itu. Semua orang berhak merasa sedih apabila diabaikan. Nyatanya bukan Haekal yang terlalu dramatis, namun Jeno yang kadang tak bisa menghargai sebuah pertemuan.

Masa saat kumpul harus main handphone, sih? Karena itu, setiap kali Haekal merasa terabaikan ia akan sukarela melempar ke atas meja ponsel mahal yang didapatkan sebagai kado ulang tahunnya. Begitu pula dengan Javier, cowok itu sesegera mungkin menyimpan ponsel ke dalam saku celana. Pernah dulu ia beri nasihat pada Jeno, "sayang banget kalau hp dilempar-lempar sembarangan, belinya kan mahal dan nggak pakai duit monopoli."

"Gue suka cewek kue," jawab Jeno.

"Alasan?"

"Ya, suka aja. Kelihatan lebih fresh."

Haekal tersenyum puas pada akhirnya, Jeno pun menyunggingkan senyum tak kalah manis hingga sepasang matanya menyipit bagai dua garis tipis. Namun senyum itu bukan ditujukan untuk Haekal, melainkan pada seorang gadis yang berjalan melintasi kantin dengan teman-teman sejurusannya. Katakan Jeno sudah gila, tapi kenyataan yang terjadi kini adalah she fell first but he fell harder.

Tau ke mana arah mata Jeno memandang, Haekal bergidik ngeri dan menyenggol pelan lengan sang sahabat menggunakan sikutnya. "Kayaknya selera lo bukan cewek kue, tapi cewek orang."

Rumah Ke Rumah | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang