4

517 90 15
                                    

Sana kini berada di sebuah perusahan optik terbesar di seluruh negara, menatap nanar pada gedung yang menjulang tinggi yang ada di hadapan nya

"Hufttt, rupa nya dia orang yang benar benar sangat kaya raya...!" ujar sana. kemudian dia masuk ke dalam ruangan gedung tersebut memandangi interior di dalam gedung tersebut membuat sana benar benar merasa terkagum kagum karena di dalam gedung itu benar benar di lengkapi dengan alat alat yang canggih.

"Maaf nona ingin bertemu dengan siapa...?" tanya seorang resepsionis, namun belum sempat sana mengatakan namanya terdengar bunyi telpon.

setelah berbicara dengan orang yang menelpon nya.resepsionis itu menatap pada jingga

"Nona, tunggu sebentar!" ujar sang resepsionis, beberapa menit datang lah juno sang tangan kanan dahyun

"Nona sana, perkenalkan aku juno. Aku asisten pribadi Tuan dahyun." Juno mengulurkan tangannya

"Sana..." Sahut sana menerima uluran tangan juno

"Silahkan ikut aku, Tuan dahyun sudah menunggu anda." Juno mempersilakan sana untuk masuk kedalam lift.

Dengan ragu-ragu sana berjalan mengikuti pria berpakaian jas warna hitam yang sudah masuk terlebih dahulu ke dalam lift

Sementara didalam ruang kerja sang pemilik perusahaan. Tampak dahyun yang sedang duduk di kursi kerjanya, menatap pada layar di samping mejanya yang tersambung dengan kamera cctv. Dahyun bisa melihat sana yang saat ini sudah berdiri bersama Juno didepan pintu ruang kerjanya.

Tok.. Tok..

"Masuklah..." perintah Dahyun, Kini dia bisa melihat dengan jelas wajah sana yang berjalan masuk kedalam ruangnya.

"Juno, tinggalkan kami!" perintah Dahyun dengan suara beratnya.

"Baik tuan..." ujar Juno, lalu meninggalkan ruangan dahyun Dan saat ini hanya ada dahyun dan sana di dalam ruangan tersebut. Dahyun yang duduk di kursi kerjanya, menatap sana dari atas ke bawah tanpa mengeluarkan kata kata.

Sana yang di lihat oleh dahyun seperti itu, merasa sangat canggung dan salah tingkah. "Tuan dahyun, aku..." sana tidak meneruskan kata katanya lalu menundukkan kepalanya.

"Kau pasti tidak bisa mengganti jas milik ku kan?" tanya dahyun dengan ekspresi datarnya.

"i-iya, aku minta maaf tuan dahyun...!" Lirih sana

"Aku tidak butuh maaf mu." Sahut Dahyun dengan suara tegasnya. Membuat sana tidak bisa berkata kata lagi.

"Beri aku waktu untuk mengumpulkan uang, agar bisa mengganti jas mu tuan." Ucap sana dengan senyum yang dipaksakan diwajahnya.

"Waktu...? Bahkan pekerjaan saja kau tidak punya...!" sindir dahyun dengan tersenyum sinis.

"Bagaimana anda tahu? Aku sudah tidak punya pekerjaan!" tanya sana dengan wajah yang terkejut. Menatap pada pria tampan yang terlihat dingin dan sangat angkuh didepannya.

"Aku tahu dari mana itu tidak penting!" Sinis Dahyun. "Untuk masalah jas ku, aku punya solusi untukmu agar bisa mengganti jas milikku."

"Apa solusinya?"

"Bekerjalah menjadi asisten pribadiku." Dahyun menatap sana dengan intens. "Dan gajimu akan aku potong tiap bulan untuk mengganti jas milikku."

"Menjadi asisten pribadimu?" tanya sana

"Lebih tepat nya lagi asisten pribadi di mansion ku." Dahyun berkata dengan seringai licik di wajahnya. "Bagaimana...?" Dahyun mengetuk-ngetuk pena yang dipegangnya keatas meja. Menunggu jawaban dari sana yang terlihat ragu.

[END]POSSESSIVE YOUNG MASTRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang