5

526 99 8
                                    


"Di mana wanita itu?" Dahyun yang baru saja sampai di mansion, bertanya pada Pak ardi yang sedang mengambil tas kerjanya.

"Nona sana ada di dalam kamarnya, tuan. kelihatannya dia sedang membereskan pakaian dan barang yang tadi diantar oleh suruhan tuan juno." Jawab Pak ardi

Dahyun menganggukkan kepalanya. "Cepat kau panggil dia kemari ... !" Perintah dahyun yang saat ini sudah duduk di sofa ruang tengah.

"Baik tuan." Pak ardi membungkuk didepan tuannya, lalu berjalan menuju kamar sana

"Tuan memanggilku?" tanya sana setelah dia sudah di depan dahyun.

Dahyun menatap pada sana yang saat ini sudah berdiri di depannya. "Duduklah ... !"

"Duduk ... " gumam sana menatap kearah sofa dan lantai. "Masa iya aku duduk di atas bersama dengannya?" batin sana. "Tapi masa iya aku juga duduk di bawah lantai." sana yang bingung masih diam berdiri ditempatnya.

"Duduklah ... !" seru Dahyun dengan suara beratnya.

"I-iya tuan." sana perlahan duduk dibawah lantai.

"Apa yang kau lakukan? Aku menyuruhmu untuk duduk di atas sofa. Bukan dilantai!" bentak dahyun membuat sana sedikit tersentak.

"Tapi tuan ... "

"Aku bilang duduk!"

"I-iya Tuan ... " sana dengan cepat duduk di atas sofa yang agak jauh dengan tempat duduk dahyun.

"Dengarkan baik-baik, tugas kau yang pertama harus selalu berada di dekatku."

"Berada di dekatmu?!" pekik sana. "Eh, maksud aku berada didekat anda itu yang seperti apa?" tanya sana dengan wajah yang bingung.

"Kau harus selalu ada di sisiku, agar aku mudah memberikan perintah padamu." Jawab dahyun dengan suara datar.

"Oh ... " gumam sana dengan mengelus dadanya. Tadi dia sempat berpikir yang tidak-tidak atas perkataan dahyun. "Jadi selama di mansion, aku harus berada di sisi anda?"

"Bukan hanya di mansion! Tapi mulai besok, kau akan ikut ke kantorku."

"A-apa tuan? Ikut dengan anda ke kantor?" sana kembali terkejut, dengan yang di katakan oleh dahyun

"Tidak ada pengulangan kata." Dahyun bangkit dari duduknya, berjalan menuju kamarnya.

"Ish, dasar orang kaya. Seenaknya saja dia mengubah pekerjaanku." Gumam sana dalam hati, menatap dahyun yang berjalan entah kemana. Sana yang masih bingung dengan yang di katakan dahyun, dengan segera mengikuti Tuannya berjalan dibelakang.

"Kau mau apa?" Dahyun berhenti didepan pintu kamarnya, menatap sana yang berdiri dibelakangnya.

"Aku mengikuti anda! Bukankah Anda bilang aku harus selalu ada disisi anda?" tanya sana dengan wajah polosnya.

Dahyun menghela napasnya dengan berat, lalu masuk kedalam kamar dan menutup pintu dengan sangat keras. Hingga membuat sana terkejut.

"Dia itu kenapa? Aneh sekali?" gumam sana. "Aku harus bagaimana sekarang? Masa aku harus berada di depan pintu ini semalaman?"

"Nona sana." Pak ardi yang tadi mendapatkan telepon dari Tuannya segera menghampiri sana.

"Pak ardi, ada apa?" tanya sana.

"Tuan dahyun, meminta nona sana untuk kembali ke kamar."

"Tapi Pak, aku ... "

"Anda tidak perlu khawatir, ini perintah langsung dari tuan dahyun."

[END]POSSESSIVE YOUNG MASTRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang