20

547 79 19
                                    

Bug ... bug

Dahyun memukul kedua anak buahnya tanpa rasa ampun, ia bahkan tidak peduli jika saat ini masih berada di The Wedding Boutique. Pikirannya dan hantinya saat ini sedang sangat marah dan kacau setelah tahu sana menghilang.

"Tuan berhentilah! Anda bisa membunuh mereka." Juno berusaha menghentikan gerakan tuannya.

"Diam kau!" Dahyun yang marah kini menatap tajam pada Juno

"Bagaimana bisa kau mempekerjakan orang tidak becus seperti mereka!" bentak dahyun dengan wajah yang memerah karena marah.

"Tuan maafkan kami." Ucap salah satu dari kedua pengawal yang ditugaskan menjaga sana.

"Masih berani kalian bersuara..." Dahyun hendak memukul kedua orang itu lagi, namun tangannya ditahan oleh Juno

"Tuan dari pada Anda marah-marah seperti ini, lebih baik kita segera mencari Nona sana sebelum Nona menghilang lebih jauh." Juno mencoba menasehatinya tuannya, karena ia tidak mau dahyun kembali kehilangan orang yang dia cintai.

"Shit!" umpat dahyun saat tersadar, lalu segera keluar dari butik tersebut untuk mencari keberadaan sana

"Kalian interograsi orang-orang itu." Juno menunjuk pada ketiga orang yang tadi membuat keributan di butik. "Dan kalian cek semua CCTV siapa tahu ada petunjuk." Ucap Juno pada anak buahnya sebelum mengikuti dahyun

Miyeon yang sejak tadi berada di ruangan tersebut, kini bisa menghela napasnya dengan lega saat melihat dahyun dan orang kepercayaan keluar dari butik.

"Tapi tunggu dulu! Bukankah tuan dahyun itu kekasih Nona mina? Tapi kenapa bisa sana bersama tuan dahyun dan mereka akan menikah? Bukankah terakhir kali mereka bertemu saat sana menumpahkan minuman ke jas milik tuan dahyun hingga menyebabkan sana di pecat dari butik?"

Miyeon yang bingung dengan semua yang terjadi hanya bisa berharap sana bisa selamat dari pelariannya dan mengatakan apa yang sebenarnya terjadi antara sana, Dahyun , dan mina

Sementara itu di salah satu sudut kota, lebih tepatnya lagi di sebuah Mansion yang sangat besar. Sana terlihat tengah duduk di atas sofa dengan tangan yang gemetaran meremas gaun pengantin yang ia kenakan, sana pun mengingat kembali kejadian kenapa dirinya bisa berada di mansion tersebut.

Setelah sana berhasil keluar lewat pintu belakang, ternyata tiga orang yang berpakaian hitam sudah menunggu persis di depan pintu, hingga membuat sana tidak bisa melarikan diri dan dengan pasrah mengikuti ketiga pria itu dan berakhir di tempat ini.

Sana yang sedang melamun dan ketakutan bahkan tidak sadar saat seseorang datang dan duduk di depannya

"Nama mu sana bukan?" tanya pria itu pada wanita yang duduk di depannya, kini ia dapat melihat dengan sangat jelas wajah wanita itu yang sangat mirip dengan wajah istrinya saat muda dulu.

Sana yang terkejut hanya terdiam menatap pria setengah baya yang ada di depannya, ia mencoba mengingat-ingat apakah pernah mengenalnya atau tidak.

"Kau jangan takut padaku, aku tidak akan menyakitimu." Ucap siwon saat melihat ketakutan di wajah sana.

"Nama ku siwon dan aku tidak akan berbuat jahat padamu, aku hanya bertanya nama mu sana bukan?"

Sana menganggukkan kepalanya dengan perlahan, sambil menatap wajah pria paruh baya itu.

"Tuan siwon apa kita saling mengenal? Kenapa Anda membawa aku kesini?" tanya sana berusaha untuk memberanikan diri.

Tuan siwon terdiam ia bingung harus menjelaskan dari mana pada sana, karena tidak mungkin ia tiba-tiba berkata kalau kemungkinan besar wanita itu adalah putri nya yang menghilang.

[END]POSSESSIVE YOUNG MASTRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang