15

548 83 13
                                    

"No-nona mina!" pekik sana dengan wajah yang terkejut. Beberapa saat mereka saling menatap dalam diam.

"Silahkan masuk." sana memulai pembicaraan dengan mempersilakan mina untuk masuk.

"Sana, namamu sana kan?" mina bertanya tanpa masuk ke dalam apartemen. Karena mina tahu di dalam apartemen milik dahyun ada kamera CCTV.

"Ya, aku sana. Aku yang dulu --"

"Aku ingin mengajak kau pergi ke cafe, karena ada yang ingin aku bicarakan." mina memotong perkataan sana

"Em, tapi ..."

"Kalau kau tidak mau aku tidak akan memaksa. Tapi jangan salahkan aku, jika suatu saat kau tahu kebenarannya tapi semuanya sudah terlambat." mina menatap tajam pada sana

"Apa maksud anda, nona?" sana menatap mina dengan bingung. Ia sama sekali tidak mengerti pada perkataan mina tentang kebenaran.

"Dahyun, ini semua tentang dahyun calon suamiku."

Deg..

Jantung sana terasa berhenti saat mendengar dahyun sebagai calon suami dari mina

.

Setelah menempuh perjalanan selama lima belas menit, akhirnya sana dan mina sampai di sebuah Cafe yang letaknya tidak jauh dari apartemen milik dahyun.

Sana memutuskan untuk ikut bersama dengan mina, setelah mendengar perkataan mina yang menyebut dahyun kekasihnya sebagai calon suaminya.

"Aku tidak akan basa-basi denganmu." mina menyerahkan copy surat wasiat yang diberikan oleh siwon

"Apa ini?" sana membuka berkas tersebut.

"Bacalah! Kau pasti akan mengerti." mina berusaha bersikap ramah dan bersahabat. Mina tahu persis cara menghadapi wanita seperti sana.

Dia harus bersikap lemah dan seolah-olah menjadi wanita yang paling menyedihkan.

"Ini tidak mungkin!" pekik sana setelah membaca isi berkas tersebut. Disitu tertulis dengan jelas tentang perjodohan dahyun dan mina yang dilakukan antara keluarga Mahendra dengan keluarga siwon.

"Apa maksud dari surat ini?" sana menatap mina

"Apa kau tidak mengerti? Aku dan dahyun sudah dijodohkan dari kecil, itu artinya dahyun akan menikah denganku." mina menampilkan senyum ramahnya.

"Menikah denganmu? Ta-tapi dahyun sudah berjanji akan menikahi aku." Lirih sana meremas dengan keras berkas yang dipengangnya.

"Sial, Dahyun sudah melamar wanita miskin ini." Umpat mina dalam hati.

"Kapan Dahyun berjanji menikahimu?"

"Lima hari yang lalu dia berjanji akan menikahi aku."

"Itu berarti dia berjanji akan menikahimu, di saat dia sudah berjanji akan menikahi aku. Dahyun jahat sekali." mina mulai berakting sebagai wanita yang tertindas.

"Dia berjanji akan menikahimu?" sana menatap tak percaya pada apa yang didengarnya. Semua berita itu, membuat sana merasa bingung, kecewa, dan juga sedih.

Mina menganggukkan kepalanya. "Aku tahu, Dahyun tidak mencintai aku. Dan berjanji akan menikahi aku hanya karena ingin mewujudkan permintaan kedua orang tuanya yang sudah meninggal. Tapi kenapa dahyun juga berjanji akan menikahimu?" mina semakin menangis dengan kencang.

"Aku tahu kau dekat dengan dahyun itu sebabnya aku menceritakan semua kebenaran ini."

"Aku mau pulang ...!" sana yang sudah tidak sanggup mendengar semua perkataan mina memilih untuk pulang.

[END]POSSESSIVE YOUNG MASTRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang