8

476 92 4
                                    

Di dalam sebuah mobil mewah berwarna hitam, tampak seorang wanita yang duduk dengan wajah yang ditekuk sedemikian rupa. Sementara pria disebelahnya yang sedang fokus menyetir kendaraannya. Hanya diam dengan sesekali menengok pada wajah wanita itu.

"Kau kenapa?"

"Aku kesal pada dahyun! Kenapa dia selalu menolak jika aku mengajaknya makan siang, makan malam, atau sekedar jalan-jalan." Gerutu mina

"mina sayang kau tahu jelas alasan dahyun selalu menolak ajakanmu." Jawab chaeyoung dengan tersenyum sinis.

"Apa maksudmu chaeyoung?" tanya mina dengan tatapan mata yang tajam.

"Kau tidak bodoh untuk tahu arti dari perkataanku, nona cantik!"

Mina semakin menatap tajam pada teman dahyun yang juga teman dirinya. Perkataan chaeyoung begitu menohok hatinya, karena mina memang tahu alasan dahyun selalu menolak ajakan darinya.

Tetapi mina tidak mau tahu dan lebih memilih pura-pura tidak tahu. "Berhenti di sini!" pinta mina dengan wajah yang merah padam karena menahan amarah dan rasa malu di hatinya.

"Kau yakin?"

"Tentu saja, cepat hentikan mobilnya! Aku mau turun di sini." Teriak mina.

"Wow ... wow ..., tenang cantik. Jangan berteriak seperti itu!" chaeyoung menepikan kendaraannya.

Setelah mobil itu berhenti mina langsung keluar dari mobil chaeyoung. Membanting pintu mobil tersebut dengan kencang.

"Sekali lagi aku tanya, apa kau yakin berhenti di sini?" tanya chaeyoung masih duduk di kursi kemudinya.

"Pergilah! Aku bisa pulang sendiri!" mina memalingkan wajahnya.

"Oke kalau begitu." chaeyoung menutup jendela mobilnya, lalu mengemudikan kendaraannya dengan cepat. Meninggalkan mina yang masih terdiam di tempatnya.

"Saatnya aku mencari tahu, kenapa sana ada di dalam ruang kerja dahyun. Karena dirinya sudah dua kali melihat sana di dalam ruangan tersebut. Kalau pun sana salah satu karyawan dahyun, kenapa Dahyun terlihat ingin menyembunyikan sana"

.
.

"Di mana dia?" Dahyun bertanya pada Juno yang baru saja datang ke dalam ruang kerjanya.

"Dia ada di ruang istirahat Anda tuan." Jawab Juno

Dahyun langsung berjalan keluar dari ruangannya tanpa mempedulikan Juno yang baru masuk kedalam ruangannya. Tujuan dahyun saat ini hanya satu yaitu menemui sana.

Perempuan yang sudah membuat hatinya selalu naik turun. Dahyun masuk kedalam pintu lift, yang akan membawanya keruang istirahat miliknya. Ruangan yang hanya boleh di masuki olehnya.

"Tuan, syukurlah kau ada di sini!" sana menghampiri dahyun. Dari tadi sana merasa sangat takut di ruangan ini sendirian, walaupun ruangan itu sangat nyaman tapi tetap saja membuatnya takut.

"Kenapa kau mengulurkan tanganmu kepadanya?" Dahyun bertanya dengan suara beratnya menatap tajam pada wajah sana.

Sana yang tidak mengerti perkataan dahyun, hanya terdiam sambil mengerutkan keningnya.

"Kenapa kau diam!?" Dahyun mulai membentak sana

"A-aku tidak mengerti apa yang anda bicarakan tuan?" jawab sana, "Aku mengulurkan tangan pada siapa?"

Dahyun yang awalnya merasa sangat marah, langsung mengerutkan keningnya saat mendengar perkataan sana. "Dia ini bodoh? Atau apa?" gumam dahyun dalam hati.

"Sudahlah!" Dahyun berjalan kearah tempat tidur, lalu duduk di tepi ranjang.

"Kemarilah!" tangan dahyun menepuk-nepuk tempat di sampingnya.

[END]POSSESSIVE YOUNG MASTRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang