17

505 86 12
                                    

Sana yang sudah memutuskan untuk pergi dari kehidupan dahyun masih mempertimbangkan sekali lagi keputusannya itu.

Ia masih ingin mendengar secara langsung dari mulut dahyun kalau pria itu akan menikah dengan mina.

Lagi pula entah mengapa sejak pagi ini apartemen mereka kembali dijaga oleh beberapa pengawal pribadi, sehingga membuat sana tidak bisa bergerak leluasa untuk melancarkan niatnya pergi dari apartemen tersebut.

"Sedang apa kau di sini?" Dahyun melingkarkan tangannya di pinggang sana, mencium tengkuk wanitanya itu dengan penuh kelembutan.

"Dahyun kau sudah pulang." sana yang ingin melepaskan pelukan dahyun tertahan oleh tangan pria itu.

"Jangan dilepas! Aku ingin seperti ini dulu." Dahyun semakin erat memeluk pinggang sana dan mencium wangi rambut kekasihnya itu.

Ia merasa sangat tenang jika sudah memeluk pemilik hatinya itu dan masalah yang sedang dihadapinya seketika itu juga menghilang.

"Dahyun apa ada masalah?" tanya sana, karena merasa heran dengan sikap dahyun

Hening tidak ada jawaban sama sekali dari dahyun dan keduanya larut dalam pikiran masing-masing.

"Tanggal dua puluh sembilan." Ucap dahyun.

"Tanggal dua puluh sembilan?" sana mengulangi perkataan dahyun dengan kening yang berkerut.

"Kita akan menikah tanggal dua puluh sembilan ini, sayang." Dahyun memutar tubuh sana lalu mengecup bibir tipis kekasihnya.

"Benarkah?" tanya sana dengan wajah yang terkejut, setelah dahyun melepaskan kecupan dibibirnya.

Dahyun tersenyum lalu mengecup kening sana

"Tentu saja sayang, bukankah aku sudah berjanji akan menikahimu." Dahyun menatap intens wajah sana.

"Dahyun..." sana memeluk kekasihnya dengan sangat erat, ia tidak menyangka jika dahyun benar-benar akan menikahinya.

"Apakah itu berarti Nona mina sudah membohongiku dengan mengatakan jika dahyun akan menikahinya." Gumam sana dalam hati.

"Dahyun ada yang ingin aku tanyakan." sana melepaskan pelukannya, ia memutuskan untuk bertanya langsung pada dahyun tentang pernikahan mina

Dahyun yang tahu arah pembicaraan sana menganggukkan kepalanya. Ia tahu tadi pagi kalau kemarin wanitanya itu bertemu dengan mina.

Pantas saja kemarin malam sana menangis dan terlihat berbeda padanya, karena mina pasti sudah membocorkan tentang perjodohan mereka.

Dan karena kejadian kemarin itu juga dahyun pun segera memperketat penjagaan di apartemennya, agar sana tidak bisa melarikan diri.

"Apa benar kau akan menikah dengan Nona mina?" tanya sana.

"Aku-aku kemarin bertemu dengan Nona mina dan ia membicarakan tentang pernikahan kalian." Lirih sana dengan menundukkan kepalanya.

"Ya itu benar, aku akan menikahinya." Jawab dahyun dengan dingin dan tajam.

"A-apa?" sana yang terkejut sampai membelalakkan kedua matanya.

"Apa maksudmu dahyun? Kau bilang akan menikahi aku tanggal dua puluh sembilan ini! Lalu sekarang kau bilang akan menikahi Nona mina?" tanya sana dengan wajah yang bingung dan bibir yang bergetar.

"Aku akan menikahimu tanggal dua puluh sembilan, setelah itu aku akan menikahi mina." Terang dahyun dengan datar.

Sana yang semakin terkejut dengan perkataan dahyun, tanpa terasa mengeluarkan air matanya.

[END]POSSESSIVE YOUNG MASTRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang