2.pertemuan Kedua

615 101 2
                                    


Butik Glamour.

Di tempat kerjanya, sana sedang sibuk melayani tamu yang datang. Membawakan pakaian yang akan dicoba oleh pelanggan, sambil berdiri di depan ruang ganti.

"san, nanti jam empat sore ada tamu istimewa. Dia adalah kekasih nona mina, pengusaha kaya yang terkenal dingin dan arrogant. Jadi kau harus bersiap-siap, jangan sampai melakukan kesalahan." Ujar miyeon, sang manager butik Glamour.

"Baik, nona." Jawab sana. "Siapa ya, kekasih nona mina?" gumam sana dalam hati.

Ia pun segera membereskan gaun-gaun dan jas yang ada di lemari pajangan di dalam butik. Setelah pelanggan yang tadi mencoba pakaian sudah pergi.

"sana, kau letakan jas ini di lemari paling depan!" Perintah miyeon "Jangan sampai kusut! Karena jas ini milik kekasih nona mina, yang akan dipakai sore ini."

"Baik, nona." sana mengambil jas tersebut, dan menaruhnya di lemari paling depan.

Pukul sudah menunjukan jam empat sore. Terlihat mina masuk ke dalam butiknya, dengan menggandeng seorang pria tampan dan yang terlihat sangat maskulin. Pria dengan wajah dinginnya, hanya menatap ke arah depan semenjak memasuki butik. Bahkan mina yang sedari tadi mengajaknya berbicara pun di acuhkan begitu saja.

"miyeon, bawa kan jas yang tadi aku pesan!" Perintah mina pada manajer butiknya.

"Baik, Nona."

Miyeon menghampiri sana yang sedang membereskan gaun-gaun yang belum terpajang dimanekin.

"san, ambilkan jas milik kekasih nona mina. Kau harus melayaninya dengan baik dan jangan sampai melakukan kesalahan!" Perintah miyeon pada sana

"Baik nona," sana pun mengambil jas itu lalu berjalan di belakang miyeon

"Ini nona, jasnya." sana menyerahkan jas yang dibawanya pada mina. Lalu matanya tidak sengaja, menatap sosok yang duduk di samping pemilik butik tempatnya bekerja. "Sepertinya aku pernah melihatnya? Tapi dimana ya?" batin sana

Dahyun yang juga sedang menatap wanita yang memberikan jas pada mina. Tampak mengingat-ingat sesuatu. "Wanita ini? Wanita yang mengatakan aku harus menggunakan topeng." Gumam dahyun dalam hati.

Mina yang melihat perubahan sikap dahyun langsung menatap ke arah pegawainya. Ia tidak suka jika dahyun memperhatikan wanita lain.

"Dahyun cobalah jasnya!" mina mengalihkan tatapan mata dahyun. "Biar aku yang membantumu memakaikannya." mina hendak berdiri dari duduknya.

"Tidak perlu, karena aku mau pelayan itu yang membantuku!" Dahyun menunjuk ke wanita itu.

Sana yang di tunjuk, malah menengok ke kanan dan kirinya dengan wajah yang bingung. "Aku?" sana menunjuk pada dirinya sendiri

"Ya, kau. Memangnya di sini ada pelayan lain selain dirimu?" Sahut dahyun dengan pedas.

"Ya ampun, ini cowok. Mulutnya tidak ada akhlak sama sekali." Umpat sana dalam hati. "Sabar sana, dan tersenyumlah!" Gumam sana, mengelus dadanya dengan tangan.

"Sial, wanita itu malah tersenyum!" umpat dahyun

"Biar aku saja yang membantumu, dahyun." Pinta mina

"Jika kau yang membantuku, lalu apa gunanya kau menggaji seorang pelayan?" Ujar dahyun dengan sinis.

"Iya sih, tapi ..." mina terdiam.

"Mari tuan ..." ujar sana dengan sopan. Mempersilahkan dahyun ke ruang ganti pakaian.

"Sudah aku hina, masih saja bersikap seolah-olah tidak mendengar perkataanku! Kemarin kau begitu galak dan sombong. Sekarang kau tidak ada apa-apanya sama sekali." Gumam dahyun dalam hati

[END]POSSESSIVE YOUNG MASTRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang