10

553 95 18
                                    

Mansion Mahendra.

Sana berjalan masuk ke dalam mansion, mengikuti langkah Juno yang berjalan didepannya. Langkah sana terhenti saat menabrak punggung belakang Juno yang berhenti mendadak. Dengan perlahan sana menatap kearah yang ditatap oleh Juno

"Tuan Dahyun," gumam sana dalam hati. Menatap pria yang sedang berdiri di dekat tangga dengan tatapan mata setajam silet.

Sementara Dahyun yang sedari tadi menunggu sana, kini menatap wanita itu dengan tajam. Dahyun merasa sangat marah karena tahu sana pergi keluar sendirian dari perusahaan miliknya. Apalagi saat tahu dari Juno bahwa sana pergi bersama chaeyoung

"Kau kemarilah!" seru dahyun dengan tatapan dinginnya.

Sana menatap pada Juno, lalu matanya kembali menatap pada tuannya

"Kenapa kau diam? Apa kau tuli!?" Dahyun berkatabdengan suara yang meninggi.

Sana sekali lagi menatap pada wajah Juno yang terlihat diam dan tidak bereaksi apa pun. Lalu menatap pada dahyun.

"Anda berbicara padaku?" tanya sana menunjuk dirinya sendiri.

"Tentu saja padamu! Memangnya siapa lagi yang ada di ruangan ini selain kau?" tanya dahyun dengan wajah yang gusar.

Dengan reflek sana menatap pada Juno yang masih terlihat dengan ekspresi datarnya.

Juno yang tahu jika dirinya ditatap oleh sana hanya bisa menghela napasnya dengan berat."Kau sungguh terlalu tuan, memangnya aku ini hantu? Tidak terlihat di matamu?" gumam Juno dalam hati.

"Di sini juga ada Juno." Tunjuk sana dengan wajah polosnya.

"Dia pengecualian!" sahut dahyun

"Pengecualian?" gumam sana dengan mengerutkan keningnya.

"Kau jangan mengalihkan pembicaraan! Kemarilah!" bentak dahyun

Sana yang mulai menyadari jika saat ini dahyun sedang marah padanya entah karena apa. Dengan perlahan berjalan menghampiri tuannya

"Siapa yang mengijinkan dirimu pergi sendiri dari kantorku?" Dahyun menatap tajam pada sana yang terlihat menundukkan kepalanya.

"Jawab!" bentak dahyun saat tidak mendengarkan jawaban dari sana.

"Tidak ada." Lirih sana.

"Siapa yang mengijinkan dirimu untuk makan siang bersama pria lain?"

"Ti-tidak ada, tuan."

"Lalu kenapa kau melakukannya, tanpa seijin diriku?" tanya dahyun kembali. "Kau itu seperti jalang yang dengan mudahnya pergi bersama pria asing!" Dahyun berkata dengan sinis.

Mendengar dirinya disebut sebagai jalang membuat hati sana terasa sangat panas. Bahkan saat ini dirinya dengan berani menatap tajam pada wajah dahyun

"Aku bukan jalang! Dan kenapa kau bertanya seperti itu? Tadi ketika kau mencium bibirku apa kau meminta ijin dariku? Tidak bukan? Lalu kenapa aku harus meminta ijin padamu jika aku ingin pergi bersama pria lain?" sana menatap tajam pada dahyun.

Dahyun langsung terdiam dan tidak bisa membalas perkataan sana. Lain halnya dengan Juno wajah yang biasanya tanpa ekspresi apapun. Kini terlihat tercengang dan merasa tidak percaya dengan apa yang didengar olehnya. Seorang Tuan muda Dahyun Mahendra mencium seorang wanita? Bagaikan mendengar kabar matahari terbit dari arah barat.

"Sekali lagi kau menyebutku jalang, maka disaat itu juga aku akan pergi dari mansion ini!" Ancam sana lalu berjalan menuju kamarnya.

Namun baru beberapa langkah sana membalikkan tubuhnya lalu berjalan mendekati Juno.

[END]POSSESSIVE YOUNG MASTRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang