27

490 70 4
                                    



Keesokan harinya dahyun yang berada di ruang makan tengah menatap sana yang sedang menganduk-aduk makanan yang ada di atas piring dengan wajah yang tertekuk.

"Makanan itu untuk di makan sana, bukan dimainkan seperti itu! Cepat makan sarapan mu!" ucap dahyun dengan tegas.

Sana melirik sekilas pada dahyun sembari memutar bola matanya dengan malas, ia merasa kesal pada dahyun yang selalu memaksakan kehendak padanya.

Seperti saat kemarin malam yang memaksa untuk tidur satu ranjang dengannya.

"sana apa kau tidak mendengarku?" Dahyun menaikkan satu oktaf suaranya.

"Aku tidak lapar." sana menaruh sendok di piringnya.

Dahyun menghela napasnya dan segera menggeser kursi makannya tepat di sebelah kursi sana, mengambil sendok yang ada di atas piring dan segera mengisinya dengan makanan.

"Makanlah!" sendok yang ada di tangan dahyun menyentuh bibir sana

"Aku sudah bilang aku tidak lapar." sana memalingkan wajahnya.

Dahyun menaruh kembali sendok di atas piring sembari menahan emosi yang ada dihatinya. "Apa yang kau inginkan? Aku akan mengabulkannya asal kau mau makan." Ucap dahyun

"Benarkah?" raut wajah sana yang semula begitu kusut berubah menjadi berseri-seri.

"Ya, tapi tidak dengan kebebasanmu!"

"Ck, sama juga bohong."sana mengerucutkan bibirnya.

Membuat dahyun tertawa saat melihat bibir mungil milik sana berubah menjadi bibir yang begitu lentik kedepan.

"Kenapa kau tertawa? Tidak ada yang lucu di sini!" ketus sana

Dahyun menghentikan tawanya lalu menatap intens wajah sana yang ada di sampingnya. "Jadi apa yang kau inginkan?" tanya dahyun

Sana balas menatap dahyun dan saat itu juga tatapan mereka bertemu, persekian detik sana terpaku pada wajah tampan dahyun hingga membuat jantungnya berdegup dengan kencang.

Karena tidak ingin berlama-lama berada di situasi yang bisa membuat jantungnya berhenti berdetak, sana pun dengan segera memutus tatapan mereka.

"Aku ingin chaeyoung." Ucap sana.

"What? Kau jangan macam-macam sayang!" Dahyun menatap tajam pada sana

"Dahyun kau jangan salah paham dulu, aku ingin bertemu dengan chaeyoung karena kemarin kau membawaku begitu saja tanpa sempat aku berbicara dengannya." Terang sana dengan menghela napasnya.

"No, mintalah permintaan yang lain nya!"

"Tapi aku hanya ingin bertemu dengan chaeyoung." sana merasa tidak tenang jika belum memastikan keadaan chaeyoung, karena ia takut dahyun menyuruh anak buahnya untuk memukul chaeyoung karena sudah ketahuan menyembunyikan keberadaan dirinya.

"Aku janji aku makan dengan banyak kalau kau mau mengabulkan keinginan ku." Pinta sana

Dahyun terdiam dengan kening yang berkerut. "Baiklah kau boleh bertemu dengan chaeyoung, tapi di mansion ini dan juga di temani olehku." Putus dahyun

"Tapi dahyun jika ada kau, aku tidak bisa bebas berbicara dengan chaeyoung." Gerutu sana

"Lebih bagus bukan? Dari pada aku membiarkan kalian berduaan dan chaeyoung kembali menghasutmu dengan mengatakan sesuatu yang tidak-tidak." Dahyun masih mengingat dengan sangat jelas saat chaeyoung mencoba mendekati sana dengan mengatakan yang tidak-tidak tentang dirinya, kalau ia sedang asik bersama istri barunya alias mina.

[END]POSSESSIVE YOUNG MASTRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang