30

587 79 18
                                    

Setelah mendengarkan penjelasan dari chaeyoung bagaimana seorang dahyun menjaganya selama ini dari kejauhan dan juga bagaimana dahyun sampai rela tinggal di sebuah rumah kontrakan yang sangat kecil hanya agar bisa berada di dekatnya.

Sana pun memutuskan untuk mulai bersikap baik pada dahyun dan mau menerima semua perhatian dari pria itu.

Meski pun status mereka saat ini sangatlah rumit, tapi sana memilih untuk menikmati kebersamaan mereka sampai hari di mana hasil tes DNA itu keluar. Dan apa pun yang terjadi kedepannya, sana merasa tidak masalah asalkan selama dua Minggu ini ia bisa merasakan kasih sayang dari seorang dahyun pada dirinya dan bayi yang ada di dalam kandungannya.

.
.

Dan hari ini setelah menunggu selama dua Minggu lamanya, sana, Dahyun , siwon, dan mina kini duduk dihadapan dokter salman yang memegang hasil tes DNA milik sana.

"Ini Tuan." Dokter salma memberikan amplop putih yang berisi hasil tes DNA itu kepada siwon.

Siwon segera membuka amplop tersebut dengan tangan yang gemetar, dan seketika itu juga air mata menetes di kedua pipinya setelah ia membaca hasil yang ada di kertas tersebut.

"Bagaimana Dad apa hasilnya?" tanya mina dengan wajah yang cemas.

Namun siwon hanya diam saja sembari menatap wajah sana, hingga membuat mina kesal dan merebut kertas itu dengan kasar.

"Hasil tes DNA tersebut menyatakan sembilan puluh sembilan persen kromosom DNA sana dan Tuan siwon sama, itu artinya kalian adalah ayah dan anak kandung." Dokter salman menerangkan pada semua orang yang ada di ruangan mansion Mahendra.

"sana kau adalah fani putriku." siwon memeluk sana dengan erat.

Sementara sana yang dipeluk hanya diam saja dengan air mata yang mulai mengalir di kedua pipinya, bukan karena ia merasa sedih mengetahui siwon adalah ayah kandungnya.

Tapi dia merasa sedih karena hubungannya dengan dahyun otomatis terputus, karena dahyun saat ini berstatus sebagai suami dari adik kandungnya.

Tak berbeda dengan sana, Dahyun pun hanya terdiam dengan raut wajah yang datar. Ia tidak memberikan komentar apa pun akan hasil tes DNA tersebut.

"Jadi sana adalah kakak kandungku?" Pekik mina dengan wajah yang terkejut.

Membuat semua orang yang ada di ruangan itu, menatap kearah mina dengan raut wajah yang berbeda-beda. Dan dari semua orang yang ada di ruangan tersebut, Dahyun lah yang menatap mina dengan tatapan yang sangat tajam.

"Iya sayang, sana adalah kakakmu yang hilang." Jawab siwon.

Mina langsung tersenyum dan memeluk sana dengan erat. "Akhirnya kau di temukan." Ucap mina sembari menangis.

"Aku sangat merindukanmu, kak." mina menekankan kata kak pada sana

Membuat sana merasa terkejut sekaligus terharu, karena tidak menyangka jika mina bisa menerimanya sebagai seorang kakak. Padahal selama ini sana takut, jika mina tidak mau menerimanya dan akan memusuhinya seperti yang sudah-sudah.

"Dad kita harus bawa kak sana pulang ke Mansion kita." Seru mina dengan senyum di wajahnya.

"Tidak boleh! Sana tidak boleh keluar dari mansion ini satu langkah pun." Dahyun berkata dengan tegas.

"Tapi dahyun, sana itu kakakku dan anak kandung dari Dad ku. Sudah belasan tahun kami terpisah, dan kini sudah saatnya keluarga kami berkumpul, bukankah begitu Dad?" mina menatap pada Daddynya.

"Yang di katakan oleh mina itu benar dahyun, aku ingin sana tinggal bersama dengan kami keluarganya." Ucap siwon

"Sekali aku mengatakan tidak, ya tidak!" Dahyun menatap tajam pada mina, ia tahu ini adalah sebagian kecil dari rencana wanita itu untuk memisahkan sana dari sisinya.

"Dahyun kau itu jahat sekali! Sana itu bagian dari keluarga kami, sudah seharusnya dia tinggal di Mansion kami. Dan aku yang merupakan Istrimu sudah seharusnya tinggal di mansion ini." Ucap mina sembari menangis.

"Apa kata orang-orang jika mereka melihat suami aku justru tinggal bersama dengan kakak kandungku?"

Deg..

Sana tersentak dengan perkataan mina, pipinya serasa di tampar dengan sangat keras oleh kenyataan status hubungan mereka.

"Aku tidak peduli apa kata orang lain, lagi pula status pernikahan kita hanya tinggal menunggu putusan dari pengadilan. Lalu aku akan segera menikahi sana wanita yang sangat aku cintai." Sahut dahyun

"Putusan pengadilan? Apa maksudmu dahyun?" mina terkejut saat mendengar berita tentang pernikahannya yang berada di ujung tanduk.

"Dahyun..." sana menggeleng kepalanya, ia tidak tega melihat wajah mina yang terlihat bersedih.

"Kenapa, san? Bukankah seharusnya dia sudah tahu, kalau aku akan menceraikannya." Dahyun menatap sana dan beralih pada pria yang berstatus sebagai ayah kandung dari wanita yang sangat ia cintai.

"uncle aku sudah katakan pada kau bukan? Kalau aku akan menceraikan mina."

Siwon langsung terdiam, ia bingung harus berkata apa pada putrinya. Karena sejujurnya ia belum sempat memberi tahu pada mina, kalau dahyun sudah mengugat cerainya. Karena selama dua minggu ini ia tidak bertemu dengan putrinya, karena mina lebih memilih tinggal di apartemen semenjak pertengkaran terakhir mereka.

"Daddy apa benar yang di katakan oleh dahyun?" mina menatap tak percaya pada perkataan dahyun

Siwon menganggukkan kepalanya dengan lemah. "Sayang kau harus menerima keputusan dahyun, ini semua demi kebaikan kalian."

"Tidak Dad! Aku tidak mau bercerai dengan dahyun, aku sangat mencintainya." mina menangis tersedu-sedu.

"Tapi sayang dahyun tidak mencintaimu, dia mencintai kakak mu." siwon tidak sanggup melihat kesedihan di wajah putri bungsunya.

"Daddy jahat! Kalian semua jahat padaku!" teriak mina dengan mata yang berkilat penuh kemarahan.

"Dan kau sana, bukankah kau adalah kakakku? Tapi kenapa kau mencuri suami adikmu sendiri?"

"Aku—"

"Diam kau mina! Dan lebih baik kalian keluar dari mansion ku." Dahyun berdiri dari duduknya, ia tidak mau lagi mendengar mina menghasut sana

"Dahyun..."

Sana kembali menggelengkan kepalanya, dengan air mata yang menetes di kedua pipinya.

"Kami akan pergi, tapi sana akan ikut bersama kami." mina menghapus air matanya, ia tidak terima jika sana dan dahyun bisa hidup bersama di atas penderitanya. Jika ia tidak bisa memiliki dahyun, maka sana pun tidak boleh memiliki dahyun

"Tidak bisa! Sana akan tetap tinggal di sini." Tegas dahyun

"Kau tidak berhak melarang sana, karena kau bukan siapa-siapanya. Apa kau lupa statusmu hanya adik iparnya." Sindir mina

"Kau ..."

"Aku akan ikut dengan mereka." Potong sana

"Tidak sayang, aku tidak mengijinkannya."

"Dahyun mereka keluargaku, dan kau hanyalah—" sana tidak bisa meneruskan perkataannya, dan memilih untuk menundukkan kepala.

"sana ..." Dahyun menyentuh wajah sana dan menatapnya dengan sangat intens, ia tidak ingin berpisah lagi dengan wanitanya apa pun yang terjadi.
























Huhu Happy end atau sad end ni?

Jangan lupa vote ya

[END]POSSESSIVE YOUNG MASTRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang