32

564 76 1
                                    

"Tuan, tadi aku melihat Nona mina keluar dari mansion." Jawab dokter salman

"Apa?"

Siwon yang khawatir dengan keadaan putri bungsunya, segera menyusul mina dengan langkah setengah berlari. Sana, Dahyun, dan dokter salman pun ikut menyusul siwon untuk mencari mina

"Mina ..." siwon berteriak sambil berlari mencari putrinya, tanpa mempedulikan jantungnya yang mulai terasa sakit. Ia sangat takut jika mina akan berbuat nekat dengan menyakiti dirinya sendiri, apalagi saat ini putrinya itu keluar dari mansion tanpa membawa mobil.

"Uncle masuklah ke mobil!" Dahyun, sana, dan dokter salman yang sudah berada di dalam mobil, mempersilahkan siwon untuk masuk.

Mobil pun mulai berjalan menyusuri keberadaan putri bungsu siwon

"Itu mina."

Dahyun menunjuk kearah depan, dan dengan segera mereka keluar dari dalam mobil untuk menghampiri mina

"mina ..." panggil siwon.

Mina menatap kebelakang dan melihat orang-orang yang sudah menyakiti hatinya.

"Berhenti!" teriak mina.

"Satu langkah lagi kalian mendekat, aku tidak akan segan-segan untuk berlari ke jalan dan menabrakkan diriku ke mobil." Ancam mina sambil menunjuk ke arah jalan raya yang tengah padat dengan kendaraan mobil dan motor.

"Tidak sayang jangan lakukan itu." Pinta siwon

"mina kau jangan berbuat nekat!" Dahyun menatap tajam pada mina

"Kenapa aku tidak boleh berbuat nekat? Lagi pula untuk apa aku hidup jika pria yang aku cintai justru hidup bersama wanita lain." Ketus mina masih dengan tangisnya.

"Aku bukan orang lain mina aku kakakmu." sana ikut berbicara.

"Kasihan Daddy jika sikapmu seperti ini."

"Diam kau! Kau itu bukan kakakku, karena jika kau kakakku kau tidak akan menyakitiku." mina yang sangat rapuh sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa

"sayang kau tidak boleh seperti ini, Daddy..." siwon memegang dadanya yang semakin terasa sakit. "Daddy mohon ..." siwon merasakan tubuhnya sangat lemah.

"Dad kau kenapa?" sana yang melihat Daddy hampir terjatuh, segera berlari untuk menolongnya.

"mina ..." siwon menatap pada putri bungsunya.

Sedangkan mina hanya diam berdiri ditempatnya.

"Dokter tolong Daddy ku." Pinta sana

Dokter salman dan dahyun langsung membantu siwon

"Kita harus ke rumah sakit sekarang!" ucap dokter salman

Dahyun segera membantu dokter salman mengangkat siwon dan membawanya ke dalam mobil.

"mina ayo ikut!" sana menarik tangan adiknya.

Mina yang masih terkejut dengan semua yang terjadi padanya, hanya bisa diam tanpa bergerak sedikitpun seperti patung.

"sana cepat masuk!" Dahyun menatap pada wanitanya.

"mina ikutlah denganku! Aku tidak ingin kau menyesal jika terjadi sesuatu terjadi pada Daddy." sana pun segera berjalan menuju mobil.

"Tidak aku tidak mau terjadi apa-apa pada Daddy, hanya Daddy yang aku punya dan yang selalu menyayangi aku." Gumam mina dalam hati.

"Tunggu aku ikut!" mina mengusap air matanya dan berjalan menuju mobil.

Sana tersenyum saat melihat adiknya masuk ke dalam mobil, dan selama diperjalanan baik sana dan mina terus menyemangati siwon untuk bertahan.

"sana ... Mina ... Daddy bahagia melihat kalian bisa bersama seperti ini." siwon yang sudah tidak kuat terus memegang kedua tangan kedua putrinya. "Daddy sekarang bisa pergi dengan tenang jika harus bertemu dengan mommy kalian di surga, karena Dad sudah menemukan sana, dan sekarang ada sana yang akan menjagamu mina."

"Dad kau jangan bicara seperti itu." mina kembali menangis dengan kencang. "Daddy harus bertahan, mina mohon."

"Yang dikatakan mina benar, Daddy harus bertahan sebentar lagi kita sampai di rumah sakit." Sahut sana dengan air mata yang mengalir deras, entah mengapa ia merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi.

Siwon hanya tersenyum menatap ke-dua putri cantiknya. "mina, daddy begitu sayang padamu. Hanya kau yang menjadi penyemangat di saat Daddy kehilangan Mommy mu dan fani." siwon menatap mina dengan intens, lalu menatap pada sana yang sedang menangis tersedu-sedu.

"Kalau Daddy bisa menukar nyawa Dad agar dahyun bisa mencintaimu, maka akan Dad lakukan untukmu ..." siwon berusaha untuk tetap bernapas. "Tapi sayangnya rasa cinta tidak bisa ditukar dengan apa pun, jadi Daddy mohon jangan marah lagi, jangan sakit hati, dan jangan membenci kakakmu." Pinta siwon.

"Daddy ..." mina menangis tersedu-sedu, kini ia baru menyadari kalau Daddy nya begitu sayang padanya.

"Dahyun aku mohon lebih cepat!" sana yang tidak kuat melihat keadaan Daddynya, sampai tidak bisa memandang wajah siwon yang terlihat sedang menahan sakit.

Dahyun menatap kearah spion dan melihat keadaan siwon, ia pun dengan segera menambah kecepatan mobilnya.

"Daddy sana mohon bertahanlah." sana menggenggam erat tangan pria yang merupakan ayah kandungnya.

"stefani ..." siwon menatap wajah putrinya yang baru satu bulan lebih ini ditemukan. "Walupun hanya sebentar bertemu denganmu, Dad tetap merasa bahagia sayang." siwon mengusap wajah cantik sana, dan teringat saat-saat kebersamaan mereka saat sana masih kecil.

"mina berjanjilah satu hal pada Dad-dy." Napas siwon semakin tersengal-sengal. "Berjanjilah untuk bersikap baik pada kakakmu dan hidup rukun dengannya."

"Dad ..." mina menatap Daddy nya lalu menatap pada wanita yang duduk di sampingnya.

"Berjanjilah agar Daddy bisa pergi dengan tenang."

"Daddy jangan bicara seperti itu."

Sana dan mina semakin menangis dengan kencang.

"Dokter tolong Daddy ku." Pinta mina dan sana bersamaan

Dokter salman yang sejak tadi berusaha membantu siwon sebisa yang dilakukannya, karena tidak membawa obat ataupun peralatan, hanya menatap sendu pada kedua perempuan itu. Membuat mina dan sana kembali menangis dengan sangat kencang, karena mengetahui arti tatapan dokter salman

"mi-mina cepatlah berjanji..."

"mina ... Mina berjanji." mina mencium telapak tangan Daddy nya.

"fani sayang berjanjilah untuk menjaga mina, dan hiduplah dengan bahagia bersama dahyun dan anak-anak kalian nanti." Napas siwon semakin melemah.

"fani berjanji, Dad."

Siwon tersenyum lalu mencium kening sana dan mina bergantian, dan saat itu juga hatinya merasa tenang dan bisa pergi dengan damai.

"Dad ... Daddy ..." Teriak mina dan sana bersamaan saat melihat siwon menutup kedua matanya.

"Tuan siwon sudah meninggal dunia." Ucap dokter salman setelah mengecek denyut nadinya.

Seketika itu juga dahyun menghentikan mobilnya lalu menatap kebelakang.

"Tidak!..." teriak mina. "Daddy bangunlah mina mohon." mina berusaha menggerakkan tubuh Daddy nya. "mina sudah banyak menyusahkan Daddy ..."

"mina..." sana memeluk mina dan berusaha menenangkan adiknya.

Dan suasana di dalam mobil itu pun terasa sangat memilukan, saat dua wanita menangisi kepergian Daddy mereka.

Langit di angkasa terlihat mendung dengan awan hitam disekelilingnya, menandakan sebentar lagi akan turun hujan. Namun keadaan tersebut tidak membuat kedua wanita yang sedang berdiri menatap gundukan tanah merah, untuk pergi dari tempat pemakaman tersebut.

























Jangan lupa vote ya

[END]POSSESSIVE YOUNG MASTRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang