23

476 81 23
                                    

Di saat dahyun dan Juno sedang termenung dengan pikirannya masing-masing, tiba-tiba saja yuna sekertaris dahyun masuk ke dalam ruangan.

"Tuan di lantai satu ada Nyonya mina, beliau marah-marah dan bersikeras ingin bertemu dengan Anda." Ucap yuna dengan wajah yang panik.

Dahyun menghela napasnya dengan kasar. "Kau kembali ke tempat mu! Biar Juno yang menanganinya." Perintah dahyun pada sekertarisnya.

"Baik tuan." yuna segera keluar dari ruangan tuannya.

Setelah melihat yuna keluar dari ruangannya, Dahyun menatap tajam pada Juno. "Cepat kau urus mina!" ucap dahyun dengan sangat tegas.

"Baik tuan." Juno segera menghubungi anak buahnya dan menyuruh mereka untuk mengusir mina dari Perusahaan Intel grup secepatnya tanpa menimbulkan kekacauan.

"Bukankah aku sudah mengatakan padamu, jangan biarkan mina masuk ke dalam perusahaan ini!" Dahyun mengeratkan rahangnya dengan kedua tangan yang terkepal dengan erat.

"Tuan aku sudah menempatkan pengawal di lantai satu untuk menghadang Nona mina, tapi bukankah Anda tahu kalau Nona mina itu memiliki seribu cara untuk bisa bertemu dengan Anda." Ucap Juno sambil menghela napasnya, saat mengingat tingkah mina yang terbilang nekat hanya untuk bisa bertemu dengan dahyun yang merupakan suaminya sendiri.

"Kalau saja mina bukan temanku dan anak dari sahabat baik kedua orang tua ku, sudah aku kirim wanita itu ke ujung dunia agar tidak menggangu ku." Ucap dahyun dengan geram sambil mengusap wajahnya kasar, ia sudah muak berurusan dengan mina meski wanita itu sudah berstatus istrinya.

Juno sontak tertawa setelah mendengar perkataan tuannya. "Tuan ingatlah! Wanita yang ingin Anda kirim ke ujung dunia itu adalah istri Anda sendiri." Goda Juno

"Cih, istri ..." Dahyun berdecak dengan kesal. "Kau tahu pasti alasan kenapa aku menikahinya." Sahut dahyun dengan raut wajah yang datar.

Juno langsung terdiam karena ia sangat tahu alasan tuannya menikahi mina, karena ingin mewujudkan keinginan kedua orang tuanya, sekaligus membalas dendam pada siwon dengan cara meninggalkan mina begitu saja setelah mereka sah menjadi suami istri.

Dan semua yang dilakukan dahyun sukses membuat siwon malu, dan tidak punya wajah lagi untuk menghadapi rekan bisnisnya.

Itulah cara dahyun menghukum siwon yang sudah berani menculik sana dan juga memberikan pelajaran bagi mina bahwa menjadi istri dari seorang Dahyun Mahendra tidak akan membuatnya bahagia.

"Juno kau pergilah! Dan atur pertemuan aku dengan chaeyoung sore nanti!" perintah dahyun

"Baik tuan, apa ada lagi yang Anda butuhkan?" tanya Juno

"Seperti biasa terus pantau gerak-gerik siwon dan mina jangan sampai mereka mengetahui keberadaan aku dan juga sana!" ucap dahyun

"Baik tuan," Juno segera keluar dari ruangan dengan senyum licik dibibirnya, jangankan memantau siwon dan mina. Bahkan untuk mencari keberadaan sana, dan mengetahui berita kehamilan wanita tuannya saja Juno sudah berhasil melaksanakannya.

Sementara itu dahyun yang berada di dalam ruangannya, merebahkan punggung di sandaran kursi sambil menatap langit-langit ruangan. Tatapan matanya berubah sendu saat teringat kejadian satu bulan yang lalu saat sana melarikan diri.

Flash back on.

Dahyun yang mencari keberadaan sana di apartemen milik keluarga siwon mendapati kenyataan jika wanitanya sudah melarikan diri dari ketiga pengawal siwon.

Dengan di temani oleh Juno, Dahyun pun segera mencari keberadaan sana di seluruh sudut ibu kota bahkan sampai mencari ke luar kota.

Dahyun juga memeriksa seluruh rekaman CCTV yang ada di bandara, dan mengecek daftar nama penumpang setiap harinya di setiap maskapai penerbangan. Namun hasilnya tetap nihil, sana tidak ditemukan hingga membuat dahyun begitu frustasi.

"Tuan kami sudah menemukan keberadaan Nona sana." Ucap Juno setelah satu Minggu lamanya mencari keberadaan wanita tuannya.

"Benarkah? Kalau begitu cepat bawa aku ke tempat sana!" perintah Dahyun dengan wajah yang sangat bahagia, ia sudah tidak sabar menemui pujaan hatinya yang sudah satu Minggu lamanya menghilang.

"Tapi tuan ..."

"Tidak ada tapi-tapian, cepat bawa aku ke tempat sana!" Dahyun hendak melangkahkan kakinya keluar dari ruang kerjanya.

"Tuan aku tidak akan membawa Anda ke tempat Nona sana, sebelum Anda melihat rekaman CCTV yang berhasil aku dapatkan." Juno sengaja menahan dahyun agar tuannya itu tidak bertindak gegabah dalam menghadapi sana

"Ck, cepat putar rekaman CCTV nya!" perintah dahyun dengan wajah yang kesal, ia kembali duduk di kursi kerjanya agar urusan dengan Juno cepat selesai, dan bisa segera menemui sana

Juno pun dengan segera menyalakan rekaman CCTV yang memperlihatkan saat sana hampir ditabrak mobil.

Dahyun yang melihat rekaman CCTV itu sampai tidak bisa berkata-kata dengan raut wajah yang pucat dan tegang. Bayang-bayang kecelakaan yang pernah merenggut nyawa ke-dua orang tuannya, terus berputar beriringan dengan rekaman CCTV sana yang hampir tertabrak mobil hingga membuat napasnya terasa sesak.

Apalagi saat menyadari sana hampir kehilangan nyawanya saat berlari, berlari dari kejaran siwon dan termasuk berlari dari sisinya.

"Tuan, sekarang Anda mengerti bukan? Kenapa aku memperlihatkan rekaman ini pada Anda." Ucap Juno setelah selesai menyalakan rekaman CCTV tersebut.

Dahyun yang masih terkejut hanya bisa terdiam, dengan tangan yang gemetar. Sungguh ia sangat mencintai sana dan tidak ingin melihat wanitanya itu terluka karena orang lain apalagi karena dirinya.

"Aku akan membawa Anda untuk bertemu dengan Nona sana." Juno menutup laptop milik dahyun

Tapi dahyun hanya diam saja dan kakinya terasa sangat susah untuk digerakkan, keinginan yang tadinya menggebu-gebu untuk bertemu dengan sana, kini lenyap saat ia melihat rekaman CCTV tersebut.

Dan di saat itu juga dahyun memutuskan untuk tidak mendatangi sana dan harus cukup puas hanya dengan melihat dan memantau keadaan sana dari kejauhan.

Hingga sampai dahyun yakin kondisi sana sudah cukup stabil saat ia membawanya ke Mansion Mahendra.

Satu Minggu setelah menemukan keberadaan sana, Dahyun pun menikah dengan mina untuk memberikan pelajaran bagi siwon dan mina, sekaligus memenuhi keinginan kedua orang tuanya yang sudah meninggal.

Setelah Dahyun dan mina dinyatakan sah sebagai suami istri, ia segera pergi dari tempat tersebut dan memutus semua komunikasi dari seluruh keluarga siwon

Dan setelah memenuhi keinginan ke-dua orang tuannya, kini saatnya bagi dahyun untuk menjemput kebahagiannya yaitu sana. Karena ia sudah tidak sanggup menahan kecemburuannya saat melihat kedekatan sana dengan chaeyoung

Namun saat akan menjemput wanitanya, Dahyun mendapatkan kabar bahagia dari Juno yang mengatakan saat ini sana tengah mengandung.

Dahyun yang tidak ingin mengambil resiko berbahaya bagi sana dan anak yang ada di dalam kandungannya, memilih untuk menunggu waktu yang tepat saat kandungan sana sudah kuat baru datang menjemputnya.

Dan untuk memastikan keamanan sana dan kandungannya, Dahyun memutuskan untuk tinggal di samping kontrakan sana

Flash back off.

"Seandainya saja surat wasiat itu tidak pernah ada, pasti saat ini aku sudah hidup bahagia bersama dengan sana dan calon anakku." Gumam Dahyun dalam hati sambil menatap bingkai foto sana yang ada di atas meja.

"Aku sangat merindukanmu sayang, dan sebentar lagi aku akan membawa kalian ke mansion Mahendra." Dahyun tersenyum lalu kembali mengerjakan pekerjaannya.



















Guys mau nanya ni Ruthless mafia s2 (tentang gio and the geng) atau The Presdir Favorite geeky Woman s2 (tentang jitzu)

Nanya doang ya belum pasti hehe

Mohon sarannya 🤗

Jangan lupa vote juga

[END]POSSESSIVE YOUNG MASTRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang