29

540 77 6
                                    



Setelah siwon pergi dari Mansion Mahendra, sana segera menghubungi nomer ponsel paman dan bibinya. Ia ingin bertanya langsung apa benar dirinya hanya anak angkat dari kedua orangtuanya dan jawaban yang diberikan oleh paman dan bibinya sontak membuat sana begitu terkejut

paman dan bibinya mengatakan ia memang anak angkat yang ditemukan tergeletak di jalanan di tempat terjadinya kecelakaan mobil.

Pada saat itu Ibu dan Ayahnya yang berada di tempat kejadian melihat ada anak perempuan yang masih hidup dan hanya mengalami luka ringan di kepala. Dan tanpa berpikir panjang ibu dan ayahnya membawa anak perempuan itu dan merawatnya seperti anak sendiri, karena pasangan suami istri itu belum dikaruniai seorang anak.

Betapa hancur hati sana saat mengetahui semua informasi yang dikatakan oleh paman dan bibinya, karena secara tidak langsung membenarkan bahwa ia memang benar anak siwon yang menghilang dan hasil tes DNA itu hanyalah sebuah penguat status dirinya.

"Kalau aku anak kandung tuan siwon itu artinya nona mina adalah adik ku dan dahyun adik ipar ku?" Gumam sana dengan rasa sesak yang begitu menghimpit dadanya.

Sana merasa sedih dan kecewa karena lagi-lagi takdir begitu kejam padanya, karena pria yang sangat ia cintai sekaligus ayah dari bayi yang ada di dalam kandungannya kini telah berstatus sebagai adik iparnya.

"Kenapa semua ini terjadi padaku?" sana mengusap perutnya dengan air mata yang mulai menetes di kedua pipinya.

Sana tahu dahyun sangat mencintainya dan menikah dengan mina hanya karena keinginan kedua orang tua dahyun yang sudah meninggal.

Tapi apakah sana tega merebut suami dari adiknya sendiri? Dan jawabannya tentu saja ia tidak akan sanggup melakukan hal sekejam itu.

"Nona sana, Tuan chaeyoung sudah datang." Ucap Pak ardi

Sana langsung mengusap air matanya dan menatap pada sekeliling ruangan.

"Di mana dahyun?" tanya sana saat melihat ruangan mansion yang begitu sepi.

"Tuan dahyun baru saja pergi karena ada keperluan yang mendadak dan Tuan tadi berpesan agar Nona menjaga jarak dari Tuan chaeyoung." Jawab Pak ardi

Sana menghela napasnya lalu berjalan bersama dengan Pak ardi untuk menemui chaeyoung, wajah sana yang tadinya bersedih langsung tersenyum saat melihat sosok chaeyoung yang tengah duduk di salah satu sofa yang ada di ruangan tersebut.

"Pak, tolong tinggalkan kami berdua!" pinta sana pada pria yang menjabat sebagai kepala pelayan.

"Maaf Nona, Tuan bilang aku harus berada di samping Nona sebagai pengganti Tuan dahyun."

"Oh ya ampun." sana berdecak dengan kesal.

Sementara chaeyoung langsung tertawa sambil menggelengkan kepalanya, karena sikap dahyun tidak pernah berubah begitu posesif pada wanitanya.

"chaeyoung bagaimana keadaanmu? Apa kau baik-baik saja?" tanya sana sembari menelisik keadaan pria yang berstatus sebagai teman baiknya.

"Tentu saja aku baik-baik saja, memangnya kenapa?" chaeyoung balik bertanya.

"Tidak apa-apa, aku hanya takut anak buah dahyun memukulmu." Lirih sana

"Tunggu! Apa kau sedang mengkhawatirkan aku?" chaeyoung menatap intens wajah sana dengan senyum yang mengembang dibibirnya.

"chaeng... tentu saja aku mengkhawatirkan mu! karena kau adalah teman baikku." Ucap sana.

"Yah ... aku pikir kau mengkhawatirkan aku sebagai seorang kekasih." Keluh chaeyoung dengan wajah yang lesu.

[END]POSSESSIVE YOUNG MASTRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang