7

474 94 4
                                    

Vote dulu agar tidak lupa hehe

Mansion Mahendra.

Sana yang sudah pulang lebih dulu ke mansion milik dahyun. Di perintahkan oleh Juno untuk menunggu tuannya di ruang keluarga.

"Kenapa pekerjaan ku hanya menunggunya? Di kantor aku menunggu di atas sofa tanpa mengerjakan apa pun. Lalu di dalam mansion, aku harus menunggu tuan dahyun di ruang keluarga." Gerutu sana menghela napasnya dengan berat.

Tanpa terasa waktu terus berlalu, dan entah sejak kapan sana mulai tertidur di atas sofa. Melupakan tugasnya yang harus menunggu kedatangan dahyun

Sementara dahyun yang baru pulang dari kantornya, berjalan masuk kedalam mansionnya. Namun langkahnya terhenti saat melihat sana yang tertidur di atas sofa. Keningnya berkerut saat melihat pemandangan yang tidak pernah dilihat olehnya. Ada seorang wanita tertidur diruang keluarga miliknya.

"Kenapa dia tidur di sini?" tanya dahyun dengan suara datarnya.

"Maaf tuan, bukanya anda yang memerintahkan nona sana untuk menunggu di ruang keluarga?" Pak ardi balik bertanya dengan wajah yang bingung.

Dahyun terdiam sesat lalu menghela napasnya. Dia lupa jika tadi memerintahkan Juno untuk menyuruh sana menunggu dirinya di ruang tengah. Awalnya Dahyun memang ingin pulang lebih cepat, untuk bertanya soalnya chaeyoung pada sana.

Namun saat ia akan pulang, tiba-tiba ada masalah kantor yang sangat penting yang harus diselesaikannya hari itu juga.

Dengan perlahan Dahyun berjalan kearah sana, lalu mengangkat tubuh wanita itu dengan hati-hati. Dia tidak ingin sana sampai terbangun dari tidurnya.

Pak ardi yang melihat dahyun menggendong sana dengan cekatan berjalan lebih dulu kearah kamar sana untuk membuka pintu kamarnya.

Dahyun berjalan masuk kedalam kamar tersebut, lalu menaruh sana dengan perlahan di atas tempat tidur. Setelah diletakkan di atas tempat tidur, sana terlihat melenguh dengan merentangkan kedua tangannya lalu tertidur kembali dengan nyenyak.

"Kenapa aku selalu ingin di dekatmu? Dan kenapa aku sangat ingin memilikimu?" gumam dahyun dalam hati. Tangannya mengusap pipi mulus sana yang terlihat chubby dan menggemaskan.

Pak ardi yang sedari tadi melihat apa yang dilakukan oleh tuan mudanya, terhadap nona sana. Mulai merasa sangat yakin jika tuannya mempunyai perasaan lebih pada Nona sana.

"Mudah-mudahan Nona sana bisa menghilangkan rasa trauma di dalam hati tuan dahyun." batin pak ardi, dengan sebuah senyuman tulus.

Pak ardi tahu betul kalau dahyun, selama ini sangat kesepian sejak kematian kedua orangtuanya dan sejak putus dari wanita yang sangat dicintainya.

.

Intel Group.

"Tuan, kenapa aku hanya duduk diam seperti ini?" tanya sana dengan wajah yang kesal, karena lagi-lagi ia harus duduk diam di atas sofa di ruang kerja dahyun

"Kau ingat dengan tugasmu?" tanya dahyun dengan menghela napasnya. Karena ini sudah ketiga kalinya sana protes kepadanya. Hingga membuat kepalanya serasa ingin pecah.

"Aku harus menuruti semua yang di perintahkan oleh Tuan Dahyun." Cicit sana

"Kalau kau sudah tahu, kenapa kau masih protes?" Dahyun berkata dengan suara datar, namun dengan penuh penekanan di setiap kalimatnya.

"Aku ... " sana terdiam, lalu menundukkan kepalanya dengan wajah yang bersedih. Namun wajah sedih itu hanya sesaat, saat dirinya mempunyai sebuah ide. "Tuan boleh aku ..."

[END]POSSESSIVE YOUNG MASTRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang