31

549 86 15
                                    

"Kau dengar dahyun? Kakakku ingin pergi bersama kami, jadi kau jangan menghalanginya lagi." mina menarik tangan sana

"Aku bilang aku tidak mengijinkannya!" Dahyun mendorong mina dengan kasar.

"mina ..." siwon terkejut saat melihat putri bungsunya jatuh di atas lantai.

"Dahyun kau jahat." sana ingin membantu mina, namun langkahnya terhenti saat tangannya di tarik paksa oleh dahyun.

"Lepaskan aku, Dahyun!"

Dahyun hanya diam saja lalu menarik sana untuk masuk ke dalam.

"Berhenti Dahyun!" siwon yang sangat marah karena kedua putrinya di perlakukan tidak baik, langsung menatap tajam pada pria yang merupakan anak dari sahabat baiknya.

"Aku ayah dari sana akan membawanya pergi ke mansion kami, dan jika kau menghalanginya aku akan melaporkanmu ke pihak yang berwajib." Ancam siwon

"Berani Anda mengancamku?"

"Aku tidak akan pernah takut pada apa pun kalau menyangkut tentang putri-putriku." Jawab siwon dengan tegas.

"Dahyun hentikan!" sana meraih tangan dahyun saat hendak mendekati siwon.

"Pria itu Ayah kandungku, dan wanita yang kau jatuhkan tadi adikku."

"Sana!" sentak dahyun dengan tatapan tajamnya, ia tidak tahu harus bagaimana lagi untuk membuat sana mengerti kalau semua yang dilakukannya hanya semata-mata untuk menjaga wanitanya.

"Aku mohon untuk kali ini percaya padaku." Pinta dahyun

"Tapi dahyun..." sana menatap pada mina yang sedang menangis tersedu-sedu.

"Kau suami adikku, jadi aku tidak berhak untuk tinggal di mansion ini."

"Siapa yang mengatakan kau tidak berhak? Justru kau adalah wanita yang paling berhak tinggal di mansion ini, karena kau adalah ibu dari calon anakku." Dahyun menyentuh perut sana

"What? Apa maksudmu dahyun?" tanya mina dengan wajah yang terkejut.

"Apa kau masih tidak mengerti? Kakakmu itu sedang mengandung anakku, dan aku tidak akan pernah membiarkan siapa pun termasuk keluarganya untuk membawa sana pergi."

"Tidak mungkin ..." mina menggelengkan kepalanya dengan wajah yang terkejut.

"mina sayang." siwon berusaha untuk menguatkan putrinya, karena ia tahu saat ini putrinya pasti sangat terpukul mendengar berita pria yang dicintainya menghamili wanita lain, terlebih lagi wanita itu adalah kakak kandungnya sendiri.

"Kau sedang berbohongkan?" mina yang sangat shock, merasakan tubuhnya tidak bisa berpijak di atas kakinya lagi dan seketika itu juga terjatuh di atas lantai.

"Aku tidak berbohong, saat ini sana tengah mengandung anakku." Ucap dahyun dengan tegas.

"Kau jahat dahyun! Kenapa kau berbuat seperti itu? Apa salahku padamu sampai kau melukai aku seperti ini?" mina berteriak dengan histeris.

"Padahal aku sangat mencintaimu, bahkan aku rela berbuat apa pun untuk bisa memilikimu. Tapi kenapa kau tidak pernah sekalipun menganggap aku ada." Tangis mina pecah begitu saja dan isak tangisnya begitu lirih menyayat hati bagi siapa pun yang mendengarkannya.

"Kenapa kau jahat hyun? Apa salah kalau aku mencintaimu?" mina terus meraung dengan air mata kesakitan yang ia rasakan dari hatinya.

"Mina." siwon memeluk putri bungsunya yang terlihat begitu hancur. "Jangan seperti ini sayang." Pinta siwon dengan hati yang juga terluka karena melihat putri kesayangannya menangis seperti itu.

"Daddy apa salah aku mencintainya? Dady tahu bukan aku sejak dulu sangat mencintainya, aku yang sejak dulu selalu ada di sampingnya dalam suka dan duka. Tapi kenapa dahyun tidak pernah melihat cintaku?" lirih mina

Dahyun dan sana yang melihat dan mendengar tangisan mina sama-sama terdiam dengan raut wajah yang terkejut. Dan di saat sana ingin mendekati mina, langkahnya terhenti saat melihat dahyun berjalan menghampiri adiknya.

"Kau tidak salah dan cintamu tidak salah, tapi cinta tidak dapat di paksakan mina! Dan yang harus selalu kau ingat adalah sejak dulu aku selalu menganggapmu sebagai adikku sendiri tidak kurang dan tidak lebih." Ucap dahyun mensejajarkan dirinya di hadapan mina

"Tapi aku mencintaimu hyun dan apa kau lupa kita sudah menikah? Tidak bisakah kau mencoba mencintai aku?" pinta mina

"Maaf aku tidak bisa, karena seluruh cintaku hanya untuk sana." Dahyun menatap wajah wanitanya.

Deg..

"Dahyun sebesar itukah rasa cintamu padaku? Aku sungguh merasa bersalah sudah berniat untuk meninggalkanmu lagi." Gumam sana dalam hati.

"Kau jahat dahyun! Jahat!" mina memukul bahu pria yang sangat dicintainya sambil terus menangis tersedu-sedu.

"sayang hentikan!" siwon menahan lengan putrinya. "Belajarlah berbesar hati untuk menerima semua ini, karena tidak selamanya apa yang kita inginkan itu bisa kita dapatkan".

Siwon membantu putrinya untuk berdiri. "Dan satu lagi! Kita juga tidak bisa melawan apa yang sudah tertulis dalam takdir, sekuat apa pun kau berusaha memiliki dahyun. Namun jika dahyun sudah ditakdirkan berjodoh dengan sana, maka semuanya akan menjadi sia-sia." siwon menasehati putri bungsunya.

"Tapi aku mencintai dahyun, Daddy." mina masih terus menangis, hatinya merasa sangat sakit mendapatkan kenyataan bahwa kakak kandungnya sedang hamil dari pria yang sangat dicintainya.

Dan rasanya percuma saja mina menjalankan rencananya untuk memisahkan dahyun dengan sana, jika keadaannya sudah berantakan seperti ini.

"Kau memang mencintai dahyun tapi sayangnya kau tidak berjodoh dengannya, berbeda dengan kakakmu yang sejak kecil memang sudah berjodoh dengan dahyun." Terang siwon

"Berjodoh?" Dahyun mengerutkan keningnya.

Siwon menganggukkan kepalanya lalu menceritakan semuanya pada dahyun tentang surat wasiat yang dipalsukan olehnya dengan merubah nama fani menjadi mina

"Kalian sudah dijodohkan sejak masih kecil, dan ketika waktu memisahkan kalian maka dengan sendirinya kalian dipertemukan kembali." siwon menatap dahyun dan sana dengan mata yang berkaca-kaca.

"Jadi sana adalah wanita yang dijodohkan oleh kedua orang ku?"

"Ya dahyun, Uncle minta maaf karena sudah membohongimu." siwon tidak dapat menahan laju air matanya, ia menangis dengan rasa penyesalan yang mendalam.

Siwon sangat bersalah pada dahyun, sana, dan terutama pada kedua sahabatnya yang sudah tiada.

"sayang kau dengar itu? Kau dan aku sudah dijodohkan sejak kecil, kau adalah wanita yang diinginkan oleh kedua orangtuaku." Dahyun memeluk tubuh wanitanya dengan erat,

ia merasa bersyukur dan berterima kasih pada kedua orangtuanya yang sudah memilih sana untuk menjadi istrinya.

Sana yang juga terkejut dengan perkataan siwon sampai tidak bisa berkata-kata. Ia sangat bahagia saat mengetahui pria yang dicintainya adalah pria yang sudah dijodohkan dengannya sejak kecil.

"Tuan siwon..." lirih sana

"Daddy, panggil aku Daddy." Pinta siwon

"Da-daddy bolehkah aku meraih cintaku? Apakah Daddy mau merestui kami?" sana menghapus air mata yang menetes di ke-dua pipi pria paruh baya tersebut.

"Tentu saja sayang, Daddy dan mina ..." siwon terdiam saat melihat putri bungsunya sudah tidak ada ditempatnya. "Di mana mina?" siwon mengerutkan keningnya.


















Malam ini bakal aku tamatin jadi aku gak bisa bilang ni bakal Happy end atau sad end

Kalian sendiri yang nilai happy atau sad

Jangan lupa vote ya

[END]POSSESSIVE YOUNG MASTRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang