14

525 90 24
                                    

Mall Taman Anggrek.

Mina yang sedang berjalan-jalan, mulai merasa sangat kesal pada chaeyoung yang selalu mengikuti dirinya. Entah mengapa chaeyoung selalu saja mengikutinya, padahal sudah sering mina menghindar dan memarahinya

"chaeng, apa kau tidak lelah mengikuti aku terus!" cibir mina dengan raut wajah yang kesal.

"Tidak." Jawab chaeyoung dengan santai.

" Oh God, kenapa dia menyebalkan sekali." Gumam mina dengan suara yang sangat kecil.

"Aku mendengarnya ... " chaeyoung menatap mina dengan pandangan tak kalah kesalnya.

"Kalau aku tidak terikat pada janji --" Perkataan chaeyoung tertahan saat tangan mina membekap bibirnya.

Baru saja chaeyoung ingin protes pada apa yang dilakukan oleh mina. Namun diurungkannya saat chaeyoung melihat wajah mina yang merah padam seperti menahan amarah.

Chaeyoung pun menatap kearah pandangan mata mina dan seketika itu juga dirinya ikut terkejut.

"Dahyun, sana." Ucap chaeyoung menatap dua orang yang bergandengan tangan memasuki sebuah butik. Chaeyoung tidak menyangka jika hubungan dahyun dan sana sudah sedekat itu.

Sementara itu mina yang masih marah, terus menatap wanita itu dengan tatapan tajamnya. Mina ingat betul siapa wanita yang jalan bersama dengan pria yang dicintainya itu.

Wanita itu hanyalah bekas karyawati di butiknya dan mina merasa sangat marah saat melihat hubungan dahyun ternyata sudah sejauh itu bersama wanita miskin yang tidak selevel dengannya.

"Ini tidak boleh dibiarkan." mina ingin melabrak wanita itu.

"Hey, kau mau kemana?" chaeyoung menarik tangan mina dan mengajaknya menjauh dari dahyun dan sana.

Chaeyoung tahu betul sifat mina yang sangat pemarah dan bisa melakukan apa pun pada orang yang dibencinya. Dan saat ini orang yang dibenci oleh mina adalah sana.

Chaeyoung tidak ingin sesuatu apa pun terjadi pada sana, sehingga membawa mina menjauh dari tempat tersebut.

"Lepaskan chaeng! Lepaskan!" mina terus menarik-narik tangannya yang dicengkeram oleh chaeyoung.

"Kau gila ya!? Menarik tanganku seenaknya!"

"Kau yang gila!" chaeyoung menghempaskan tangan mina setelah merasa cukup jauh dari keberadaan Dahyun dan sana.

"Kau mau apa, ha? Aku tahu jelas kau ingin melabrak wanita itu?" chaeyoung menatap tajam pada mina.

"Ya, aku ingin melabraknya! Karena dia berani mencuri Dahyun dari diriku." Ketus mina

"Mencuri dahyun darimu?" chaeyoung tersenyum sinis.

"mina kau harus ingat! Hubungan kau dan Dahyun hanya sebatas sahabat dan tidak lebih dari itu."

"Aku tidak peduli, yang aku tahu dahyun hanyalah milikku." mina hendak berjalan kembali ketempat dahyun dan sana, namun langkahnya kembali terhenti saat tangannya kembali dicengkeram dengan sangat kuat.

"Berani kau melukai sana, aku tidak akan segan-segan melukaimu dua kali lipatnya!" ancam chaeyoung dengan sorot mata yang tajam.

Mina langsung terdiam dengan wajah yang ketakutan, baru kali ini mina melihat kemarahan dari sosok chaeyoung.

Dia tidak habis pikir, seorang chaeyoung memarahi dirinya hanya karena wanita miskin yang bernama sana

"Kau mencintai wanita itu?" tebak mina menatap intens ke dalam sorot mata milik chaeyoung

[END]POSSESSIVE YOUNG MASTRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang