21

479 78 14
                                    



Satu bulan kemudian.

Seorang wanita cantik tampak tengah berdiri di teras depan rumahnya, menatap ke sebuah bangunan apartemen yang menjulang tinggi sambil mengelus perutnya yang terlihat masih rata.

"Kau tahu, nak? Dulu Ibu dan ayah mu tinggal di tempat itu." sana beralih menatap perutnya dengan senyum di wajahnya, ia merasa sangat bahagia saat dua Minggu yang lalu dirinya dinyatakan positif mengandung oleh seorang dokter kandungan.

"Kau pasti memikirkan dia lagi?"

Suara pria dari arah belakang membuat sana tersadar dari lamunannya, dan segera tersenyum saat pria itu memberikannya segelas air susu.

"Terima kasih chaeng." Ucap sana menatap intens pada pria yang sudah dianggapnya sebagai seorang sahabat.

"Kau tidak perlu berterima kasih padaku, bukankan aku sudah sering membuatkannya untukmu?" chaeyoung tersenyum menatap sana, ia memang dengan senang hati membuatkan segelas air susu untuk wanita hamil yang ada di hadapannya itu.

"Bukan hanya segelas air susu ini, tapi terima kasih banyak atas semuanya. Aku tidak tahu akan jadi apa aku dan anak yang ada di dalam kandunganku tanpa bantuan darimu." Ucap sana dengan sangat tulus, ia mengingat kembali kejadian satu bulan yang lalu saat ia berusaha melarikan diri dari dahyun dan juga siwon

Flash back on.

"Ah..." sana berteriak dengan wajah yang ketakutan saat melihat mobil yang berjalan kencang kearahnya, ia sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi padanya karena sudah lelah dengan semua masalah yang bertubi-tubi datang padanya.

"Nona Anda baik-baik saja." Ucap pria itu menatap dengan penuh khawatir pada wanita yang hampir di tabraknya, ia tidak mempedulikan mobilnya yang rusak karena menabrak pembatas jalan.

Mendengar suara seseorang di telinganya, dengan perlahan sana memberanikan diri mengangkat wajahnya untuk mengetahui apakah dirinya masih hidup atau sudah mati.

"sana...!" Seru chaeyoung saat tahu wanita yang hampir ia tabrak adalah sana

Sana yang masih ketakutan hanya tersenyum dengan padangan mata yang mulai mengabur, dan di detik berikutnya ia pun terjatuh tak sadarkan diri.

"sana.." dengan sigap chaeyoung menangkap tubuh sana yang hampir terjatuh ke bawah, lalu membawanya masuk ke dalam mobil. Tadinya chaeyoung ingin membawa sana ke rumah sakit, namun melihat bagaimana kacaunya penampilan wanita itu, chaeyoung pun akhirnya memutuskan untuk membawa sana ke apartemennya.

Beberapa saat kemudian.

Setelah pelayan yang bekerja di apartemennya selesai mengganti pakaian yang dikenakan oleh sana, chaeyoung segera masuk ke dalam kamarnya untuk melihat kondisi wanita itu. Ia juga hendak menghubungi dokter untuk memeriksa keadaan sana, tapi niat itu diurungkannya setelah melihat sana yang sudah sadarkan diri.

"Aku di mana?" sana mengerjapkan kedua matanya, ia menatap ke sekeliling ruangan dan tatapan matanya jatuh pada sosok pria yang di kenalannya. "chaeyoung..." lirih sana sambil memegang kepalanya yang masih terasa pusing.

"Kau jangan banyak bergerak dulu." chaeyoung membantu sana yang hendak duduk.

"chaeng aku ada di mana?" sana mengulangi pertanyaannya.

"Kau ada di apartemenku." chaeyoung duduk di samping sana

Sana terdiam sesaat lalu matanya menatap pada apa yang dikenakannya.

"Ah... pakaian aku!" pekik sana dengan wajah yang terkejut saat melihat dirinya sudah berganti pakaian dengan sebuah kemeja pria.

"Siapa yang sudah mengganti pakaian aku?" tanya sana dengan tatapan yang horor pada chaeyoung

[END]POSSESSIVE YOUNG MASTRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang