Masih dihari yang sama saat Joy bertanya tentang Seya dan Leo. Kini jam sudah menunjukkan jam pulang sekolah. Para siswa berbondong-bondong keluar kelas menuju ke kendaraan masing-masing dan ada pula yang menunggu jemputan.
Di salah satu taman di SMA ASTER, tepatnya taman parkiran, terlihat Joy, Seya dan Erin sedang asik mengobrol sambil menunggu supir mereka untuk menjemput.
"Sey, lo ada masalah sama Leo?" Tanya Joy yang mendapatkan atensi Seya.
"Nggak" Jawab Seya cuek.
"Arghhh...." Joy mendesah frustasi mendengar jawaban yang keluar dari mulut Seya.
"Sey, lo tau gak? Lo sama Leo tuh sama aja, gak ada inisiatif buat cerita! Kalian tuh udah temenan sejak orok, udah lama, lebih lama dari gue dan Erin, kalian udah tau kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jangan karena masalah kecil kalian jadi kek gini! Selesaiin kalau memang ada masalah, gak enak tau liat kalian berdua kayak gini" Ucap Joy Emosi dengan tingkah kedua sahabatnya.
"Iya Sey, kalian diem-dieman gini auranya tuh nyeremin, kayak ada aura-aura bakal membawa kiamat. Kalian satu hari aja ngambekan kayak setahun tau. Erin yang liat berasa lagi menyaksikan Puzzle yang kurang satu bagian lagi untuk menjadi sempurna, rasanya Erin greget buat nyatuin bagian itu. Ini sama kayak Seya dengan Leo, kalian yang lagi ngambekan itu kayak Puzzle yang gak sempurna, ngebuat Erin greget untuk membuat kalian berdua berbaikan" Ceramah singkat oleh ibu Erin END–.
"hufttt... Leo ngebentak gue" Jawab Seya yang membuat mulut Joy dan Erin yang mendengarnya melongo kaget.
"What?!!"
"Apa?!!"
Ucap Joy dan Erin bersamaan. Kalian pasti tau kan dialog Joy yang mana? Inget, Joy itu anak hits.
"Kok bisa Sey?" Tanya Erin yang tak mendapat balasan Seya.
Merasa tak mendapat jawaban lagi, Erin dan Joy memilih untuk tidak membahas hal ini lebih lanjut. Mereka cukup peka untuk mengetahui bahwa ini bukan ranah mereka, mereka hanya orang luar dan tak mengerti masalah mereka.
Sementara Seya, dia rasa cukup mereka tau sampai sini saja, selebihnya biar dia saja yang tahu bersama Leo.
Masih setia dengan kegiatan mereka sambil menunggu jemputan masing masing, atensi mereka teralihkan pada sosok pria yang tengah berdiri di hadapan mereka bertiga.
"Seya, pulang bareng gue" Ucapnya dingin sambil menarik kasar tangan Seya mengikuti langkah kakinya untuk menuju ke mobilnya.
"Apaan sih Leo?! Gue gak mau!" bentak Seya menolak sambil berusaha melepaskan genggaman tangan Leo. Bukannya terlepas Leo semakin menarik lengan Seya hingga masuk kedalam mobil Leo.
Sementara di tempat lain, Erin dan Joy hanya menatap bingung kedua sahabat tersebut. Mereka ingin ikut andil dalam situasi tersebut, namun mereka sadar diri bahwa mereka hanyalah orang luar yang dan tidak boleh ikut campur dalam urusan mereka.
*****
Kondisi di dalam mobil yang sedang bergerak membelah jalan sangatlah hening padahal didalamnya terdapat dua insan. Keduanya tampak saling membuang muka dan fokus dengan pikiran masing-masing tanpa ada yang berinisiatif memulai pembicaraan terlebih dahulu.
"Sey–"
"Le–"
Ucap mereka berdua bersamaan.
"Lo dul–"
"Lo dulu–"
Lagi-lagi diucapkan dengan bersamaan.
Hening...
![](https://img.wattpad.com/cover/302094256-288-k168816.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekedar Rasa
Teen FictionTentang rasa yang menghiasi kehidupan yang penuh liku ini. Rasa yang mampu membangun dan membangkitkan semangat hingga meruntuhkan tembok terkuat yang telah dibangun bertahun-tahun. Akhir dari rasa ini mengiring setiap jiwa merasakan bahagia maupun...