Kondisi perpus yang tenang membuat Joy merasakan kantuk mulai menggerogotinya. Berbeda cerita dengan Leo, Erin, dan Seya, walaupun sesekali Seya dan Erin juga mengeluh bosan.
Rasa kantuk yang semakin menyerang, lantas membuat Joy melangkahkan kakinya ke arah toilet hendak membasuh wajahnya.
Langkah kaki Joy yang semula menuju ke arah toilet nyatanya terlebih dahulu berbelok ke arah kantin karena cuaca yang sedang panas-panasnya ini membuat tenggorokannya terasa sedikit kering. Ia pun melangkahkan kakinya untuk membeli minuman dingin. Setelahnya, barulah Joy melanjutkan langkahnya ke tujuan awal, toilet.
Di Lorong toilet yang sepi ini, Joy fokus menscroll telepon genggamnya sambil sesekali menyesap minuman yang digenggamnya tanpa memperhatikan jalan.
Brukk...
Suara benturan terdengar menggema di lorong toilet yang sepi ini. Joy yang terkejut karena menabrak punggung seseorang pun terdiam kaku dan tidak tau bagaimana ia harus bertindak
Matanya membulat tatkala melihat minuman yang digenggamnya ternyata menumpahi blazer seseorang yang ditabraknya.
"Maafin gue, gue bakal cuci sampai bersih kok, gue bakal tanggung jawab" ucap Joy gelagapan sambil menunduk karena panik. Tak kunjung mendapat balasan, Joy pun memberanikan diri untuk melihat orang yang tak sengaja ditabraknya. Tatapan kaget pun tak dapat disembunyikannya lagi tatkala sosok yang ditabraknya adalah orang yang tak disangkanya.
Iyon.
Joy yang sedari tadi membujur kaku menyadarkan dirinya dan tepat saat itu juga Iyon melepaskan blazer-nya dan memperhatikan noda yang tercetak apik hasil perbuatan Joy.
"Kak Iyon maafin gue, gue gak liat jalan" sesal Joy.
"Lo kenal gue?"
Menyadari kecerobohannya karena sudah sok kenal dengan orang yang tak pernah ditemuinya sontak membuat Joy menggerutui dirinya sendiri.
"Tau nama doang kak, nggak lebih" jelas Joy.
"Oh" balas Iyon.
"Kak maafin gue ya, gue bakal bersihin blazer kakak kok" tangannya pun saling bertautan seakan memohon untuk diberi pengampunan oleh Iyon.
"Hmm" jawab Iyon memberikan blazer-nya pada Joy.
'lah? Beneran disuruh bersihin nih? Padahal basa-basi doang, tau gitu gak gue tawarin. Ngeselin, untung suka' batin Joy namun segera menerima uluran blazer tersebut dan bergegas ke toilet untuk membersihkannya. Namun sayang, noda tersebut nyatanya sulit dihilangkan.
"Sialan!! Gak bisa dihilangin" decak Joy sambil terus berusaha menghilangkan noda tersebut.
Lelah dengan kegiatannya, Joy akhirnya berinisiatif untuk mencuci blazer tersebut di rumahnya. Ia pun bergegas meminta izin kepada sang pemilik.
"Kak, nodanya susah dihilangin, gue bawa ke rumah buat di cuci ya?" tanya Joy yang dibalas deheman oleh Iyon.
"Kak ngap-" ucap Joy terpotong dengan kemunculan seseorang di depannya.
Pria tersebut terlihat baru saja keluar dari bilik toilet pria dan langsung saja merangkul Iyon dengan tangannya lalu tersenyum manis ke arah Joy yang memandang kaget kearahnya.
"Apa kabar Joy, udah lama ya?" Tanya sang pria, masih dengan senyum simpulnya.
"Hah? Eh, apa? Kenapa? Oh Ba-baik kok" jawab Joy gelagapan.
"Lo kenapa? Santai aja kali mukanya hahaha" tawa sang pria memutus kecanggungan. "Btw, gue duluan ya" lanjutnya.
Sang pria pun berlalu dengan posisi masih merangkul Iyon meninggalkan Joy yang pangling dan merasa tak asing dengan sosok yang bersama Iyon tersebut. 'Akhirnya ketemu, dia beneran sekolah disini' ucap Joy dalam hati sambil tersenyum simpul memandang kepergian kedua pria tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekedar Rasa
Genç KurguTentang rasa yang menghiasi kehidupan yang penuh liku ini. Rasa yang mampu membangun dan membangkitkan semangat hingga meruntuhkan tembok terkuat yang telah dibangun bertahun-tahun. Akhir dari rasa ini mengiring setiap jiwa merasakan bahagia maupun...