CHAPTER 27

79 18 1
                                    

Keesokannya, mereka bertiga sudah berada di restoran tempat janji Claery dan Iyon. Mereka datang lebih dulu daripada Iyon, makanya sekarang mereka sedang menunggu tokoh utama pencetus janji makan malam ini.

"Sumpah gue gak enak banget disini Clae" sahut Seya yang masih berat hati untuk ikut.

"Apa sih kak? Santai aja, kan ada aku sama kak Erin juga. Lagian kan emang aku yang ajakin"

Tak berselang lama, sosok Iyon pun menampakan dirinya dengan tatapan bingung dengan situasi yang ada di hadapannya ini.

"Kalian ikut juga?" tanya Iyon dengan nada yang terdengar canggung apalagi setelah melihat sosok gadis lain yang tengah duduk sambil menatapnya lembut. 'Seya' batin Iyon menyebutkan nama gadis tersebut.

"Aku yang maksa ajakin mereka. Gapapa kan kak?" tanya Claery.

Iyon hanya menggaruk tengkuknya canggung "Gapapa"

Iyon pun mengambil kursi di samping Claery dan segera mendudukinya. Setelahnya, seorang pelayan pun menghampiri mereka untuk mencatat pesanan.

Tak berselang lama, makanan yang mereka pesan pun kini tiba dimeja mereka. Dengan lahap mereka berempat memakannya dengan obrolan yang terselip di aktivitas mereka.

"Sey, Rin, gue pinjam Claery dulu boleh gak?" Izin Iyon dengan menatap mereka berdua.

Disisi lain, Claery sudah menggelengkan kepalanya untuk memberi kode pada Seya dan Erin untuk tidak menyetujui hal tersebut. Helaan nafas pun terdengar dari Claery saat Seya dengan tidak pekanya justru mengangguk menyetujuinya.

Mereka berdua pun kini melangkah menjauh meninggalkan Erin dan Seya yang masih belum paham akan situasi yang sedang terjadi.

Kini Claery sudah berada di rooftop restoran tersebut bersama Iyon. Claery yang awalnya hanya mengira malam ini adalah janji makan biasa kini tersadar setelah melihat situasi di rooftop ini.

Iyon dengan lembut mengarahkan Claery ke tengah-tengah rooftop. Tatapannya menatap langsung manik gadis tersebut, tangannya juga terulur memegang kedua tangan Claery.

"Claery, aku tau kamu pasti sudah paham akan situasi sekarang. Aku tau karena aku tau kamu ini orang yang sangat peka. Jadi aku gak mau basa-basi lagi, kamu mau jadi pacar aku?"

Brakkk!!!

Belum sempat Claery menjawab Iyon, bunyi benda jatuh lebih terdahulu membuyarkan suasana mereka. Dengan cepat mereka berbalik dan melihat Erin dengan Seya yang gelagapan karena tertangkap sedang menguping pembicaraan mereka.

"Maaf, gue gak sengaja dengar pembicaraan kalian. Gue pergi" ucap Seya berlalu meninggalkan mereka.

Erin hendak menyusulnya namun Seya memperingatinya untuk tidak mengikutinya. Katanya dia membutuhkan waktu sendiri untuk menenangkan pikirannya.

Melihatnya, Claery hendak menyusul Seya namun sebuah cekalan pada tangannya berhasil menghentikan langkahnya. Dengan segera Claery memutar badannya dan menatap penuh rasa marah serta kecewa terhadap Iyon yang masih memegang erat tangannya.

"Apalagi sih kak?" bentaknya, Claery sungguh tak habis pikir dengan tingkah seniornya.

"Clae, kamu belum jawab aku"

"Jujur kak, aku gak punya perasaan sama kakak, jadi maaf banget gak bisa nerima kakak. Terus aku mohon jangan salah artikan kedekatan kita, aku selama ini cuma nganggap kita ini teman gak lebih. Kedepannya, bukannya aku gak ingin bertemu kakak lagi, tapi aku mohon kasih batasan pada kedekatan kita, ada hati yang harus aku jaga" ucapnya yang terlihat berusaha menahan emosi kepada seniornya ini.

Sekedar RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang