PROLOG

558 38 32
                                    

SUARA seorang guru terdengar jelas di setiap penjuru sekolah. Dengan mendengar suaranya saja, semua murid yang mengisi sekolah itu sudah dapat menebak siapa nama guru tersebut.

"Perhatian untuk seluruh siswa yang masih berada di luar kelas, harap segera masuk ke kelasnya masing-masing!"

Setelah kalimat itu dilontarkan, tak ada satupun murid yang berani menampakkan diri mereka di luar kelas, jika ada maka siap-siap nama siswa tersebut akan dipanggil oleh guru kesiswaan yang dicap sangat menjengkelkan oleh seluruh murid SMA Negeri Bangsa.

Dan semua berfokus pada satu kelas yang dikenal dengan kelas paling rajin. Tidak hanya bagi satu guru tetapi semua guru yang pernah melangkah kan kakinya di dalam kelas itu.

Kelas 11 Ipa 2, yang sering dijuluki dengan kelas tanpa biang kerok. Terdengar sangat tidak mungkin dalam suatu kelas tidak ada biang kerok satupun, tetapi itulah kenyataannya.

Mereka adalah murid-murid rajin yang dipertemukan dalam satu kelompok. Semua karena sistem baru yang dibuat oleh kepala sekolah yaitu menukar murid dari satu kelas ke kelas lainnya secara acak dengan tujuan melatih semua murid agar pandai dalam menyesuaikan diri seperti yang ia ucapkan pada hari penerapan sistem baru.

"Anak-anak murid semua, saya tidak bermaksud untuk mempersulit atau mengecewakan kalian semua tetapi saya ingin selain pintar dalam materi kalian juga harus pintar dalam menyikapi keadaan, dengan sistem baru ini saya harap kalian lebih pandai dalam menyesuaikan diri karena waktu akan terus berjalan dan tentunya disetiap perjalanan itu kita akan terus berjumpa pada seseorang yang baru."

Dan bisa dikatakan, hari ini para murid melanjutkan sistem baru mereka, yang awalnya beda kelas menjadi satu kelompok.

Tetapi itu tidak berpengaruh besar bagi seorang gadis yang kini tengah fokus menatap keluar jendela lebih tepatnya pada seorang laki-laki yang tengah mempersiapkan diri menjadi pemimpin upacara dan sistem ini membuatnya cukup sulit untuk bisa berada di posisi sekarang karena kelasnya dan laki-laki idamannya itu sangat jauh sehingga ia tidak bisa lagi mencuri perhatian lewat jendela kelasnya.

"Panggil dong, Naz, ditatapin aja mana tau dia!" celetuk seorang gadis yang sedari tadi menatap perilaku tak berfaedah sahabatnya itu.

Nazwa Sandriella, dia adalah salah satu siswi yang dikenal oleh seluruh murid SMA negeri bangsa, karena termasuk pada daftar siswi cantik di sekolah itu dan jangan lupakan juga tentang Nazwa yang menyandang status sebagai adik dari most wanted sekolah yang tidak lain dan tidak bukan adalah ketua Osis SMA negeri bangsa.

"Justru.. mata adalah komunikasi terbaik biar bisa nyampein rasa ke dia dan menunggu adalah jalan ninjanya." ujar Nazwa sembari menantang Zena untuk mengeluarkan kata-kata bijaknya tentang cinta karena pasti Zena akan kalah.

Zena menghela nafas dengan tangan yang sudah terlipat di depan dadanya. "Menunggu buat cowok friendly adalah kebodohan yang nggak seharusnya lo terapin!"

Seperti paham akan yang diucapkan Zena, Nazwa berbalik dan kembali menatap keluar jendela. Lelaki yang ia sukai itu tengah bercanda ria dengan gadis lain, bercanda melalui keromantisan.

Zena benar, ini bukan hanya soal suka tapi juga perihal cinta yang sudah lama. Lantas, apakah itu berarti saatnya ia melangkah? Namun, jika terjatuh bagaimana?

Inyourheart-

Author note :

Hello!! Apa kabar hihi, udah lama nggak nulis disini, semoga kalian semua baik-baik aja disana! Disini aku bawa cerita baru yang tentunya beda dari cerita yang lain, masih pada cinta dan persahabatan nggak tau deh rasanya banyak banget cerita-cerita unik dari tema cinta dan persahabatan tapi yang pasti alur nggak akan sama dengan yang cerita yang lain, selamat membaca dan tungguin chapter selanjutnya! ❤️

seedny

In Your Heart [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang