Bab 30

88 11 0
                                    

TERIK matahari benar-benar tidak bisa diajak berteman hari ini, panasnya suasana memaksakan Zena harus memakai jaket untuk menutupi kulitnya berbeda dengan Nazwa yang memang sudah memakai pakaian lengan panjang.

Kini kedua gadis itu tengah berada disebuah minimarket terdekat, di dalam keranjang sudah lumayan banyak cemilan dan tidak lupa es krim yang cocok untuk menemani mereka menonton film ditengah cuaca panas di Ibu kota.

"Naz, jangan lupa yoghurt ya! Gue mau ke toko sebelah dulu, ada yang mau gue beli!" ujar Zena berlalu pergi setelah mendapat acungan jempol dari Nazwa.

Selagi sibuk memilah-milah barang, tak sengaja seseorang di sebelahnya menjatuhkan sebuah barang membuat Nazwa refleks mengambil barang tersebut.

"Makasih ya— eh Nazwa?"

Nazwa menatap seseorang itu yang ternyata adalah Della yang juga kebetulan sedang berbelanja di minimarket yang sama dengannya.

"Eh Della, iya sama-sama."

Della tersenyum pada Nazwa, "By the way, selamat ya Naz atas kemenangan lo!" Nazwa tersenyum membalasnya, "Makasih Della.." kata Nazwa.

Della memgangguk, ia tampak masih memilih barang namun ia kembali menoleh pada Nazwa yang berada di sebelahnya. "Oh iya, ngomong-ngomong, Varel ada ngedeketin lo?"

Nazwa menoleh mendengar pertanyaan Della, "Em? Maksudnya?"

"Maksud gue.. Varel ada nggak ngucapin selamat sama lo, kemarin atau tadi mungkin?"

Nazwa berpikir sejenak lalu mengangguk. "Iya, ada tadi, kenapa?"

"Ohh nggak papa kok, cuma nanya aja.. emm, Naz, gue duluan ya ke kasir!" Nazwa mengangguk namun sebelum Della pergi ia sempat menghentikan gadis itu dengan menyebut namanya.

"Dell.. boleh nanya sesuatu nggak?"

Della yang seakan paham apa yang ingin ditanyakan oleh Nazwa pun memilih untuk membicarakannya diluar minimarket tepatnya di tempat duduk yang disediakan disana.

"Jadi.. gue sama Varel itu emang sempet jadian dan waktu itu sekitar beberapa hari sebelum kita ujian kenaikan kelas itu gue minta putus sama Varel setelah tau kalo dia itu selingkuh sama cewek lain, tapi bodohnya, gue waktu mau ngelabrak selingkuhannya itu ternyata selama ini gue yang jadi selingkuhannya, cewek itu udah jadi pacarnya sebelum gue.." Della memulai ceritanya yang tentu saja disimak oleh Nazwa.

"Terus tadi.. lo kenapa berantem sama dia?" tanya Nazwa.

Della menghela nafas, "Sejujurnya ini salah gue, disaat gue tau ternyata gue yang jadi selingkuhan dia bodohnya gue masih mau bertahan sama Varel karena jujur gue udah cinta banget sama dia tapi sekian hari gue nyadar, Naz, apa yang gue lakuin itu salah dan sebagai sesama cewek gue ngerasain gimana posisi pacar pertamanya Varel.."

"Nggak ada cewek di dunia ini yang mau berbagi orang yang disayangi, nggak ada yang mau di duain dan pasti sakit dong kalo tau cowoknya ternyata suka sama cewek lain ditambah si cewek juga suka balik, sakit banget pasti! Dan kemarin gue mutusin buat nggak akan lagi deket sama Varel."

Nazwa terdiam mendengar cerita dari Della, tidak tahu pasti sekarang Nazwa sedang memikirkan apa di dalam kepalanya. Sesuatu yang membut Nazwa sadar akan sesuatu, sadar akan kondisi yang tidak seharusnya terjadi.

"Dan lo, Naz, maafin gue ya.. waktu itu gue udah tau kalo lo suka sama Varel tapi gue masih aja deket sama dia, gue minta maaf gini ke lo ini serius Naz, karena gue tau pasti itu pernah buat hati lo sakit, pesan gue cuma satu Nazwa, hati-hati ya karena pastinya Varel bakal ngedeketin lo lagi dan Bintang udah nggak ada pasti dia semakin menjadi." kata Della yang dibalas anggukkan oleh Nazwa, setelah itu ia berpamitan untuk pulang karena supirnya telah menunggu.

In Your Heart [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang