LANGIT biru yang cerah menampakkan pesonanya pada pagi menjelang siang, awan pun ikut menari-nari ditengah sinar matahari yang mengiringi.
Di sebuah sekolah, tampak setiap kelas mengeluarkan keributannya masing-masing ada guru maupun tidak, berbeda seratus derajat dengan satu kelas yang sunyi layaknya kuburan.
"Nak? Halo? Ada orang kan disini? Coba yang merasa orang angkat tangannya!" Semua murid pun mengangkat tangan mereka.
"Nah sudah, turunkan!"
"Nak, kalo ditanya itu dijawab, semua punya mulut kan? Nah sekarang, ibu mau nanya siapa disini yang bisa menyebutkan negara-negara yang berada di Asia tenggara? Pertanyaan mudah loh itu, anak sd aja tahu."
Semua murid saling tatap lalu kembali menatap ke guru tersebut yang tak lain dan tak bukan adalah Bu Riyana.
"Atau nggak sebutin negara apa saja yang berada di luar negeri yang kalian ketahui?" Sekali lagi hanya angin lalu yang menjadi pertanyaan Bu Riyana membuat wanita itu hanya menghela nafas. Ia menatap satu persatu murid lalu menujuk salah satu murid yang tidak lain adalah Zena.
"Saya Bu.."
"Iya kamu Naysa Razena."
Zena berdeham, "Emm Negara Amerika, Korea Prancis, Jerman, Italia, Malaysia, Thailand—"
"Sudah cukup, nah itu tahu kenapa pada diam?"
Bu Riyana menghela nafas, "Nak salah benar itu urusan belakangan, yang penting bisa dulu! Bisa nggak?"
"Bisa.."
"Bisa apa nggak? Coba jawab semua!"
"BISA BU!"
"Nah gitu dong yang semangat, kalian itu udah kelas 11 bukan anak kecil lagi dan jujur aja dari seluruh kelas 11 yang Ibu ajarkan cuma kelas kalian ini yang jadi kebanggaan Ibu, bahkan bukan cuma Ibu yang bilang begitu semua guru juga bilang kalo kelas kalian ini kelas yang paling baik, jadi jangan kecewakan kepercayaan guru-guru ya!"
"Iya Bu!"
"Baik, sekarang tugas kalian, buat soal essay 30 soal dari bab 4 dan bab 5 lalu kalian hafalkan minggu depan di pertemuan selanjutnya kita hafalan, satu persatu!"
Semua murid saling menatap satu sama lain, terkejut dengan tugas yang baru saja diberikan oleh Bu Riyana.
Seorang siswa pun bersuara, "30 soal Bu? Dihafalkan?"
Bu Riyana mengangguk. "Ya!"
"Banyak banget Bu.."
"Tuh.. baru aja dibilangin jangan kecewakan kepercayaan Ibu."
"Iya Bu.."
"Dan soalnya nggak boleh singkat, seperti apa kepanjangan dari blablabla, tidak boleh seperti itu ya! Kalian sudah besar jangan seperti anak kecil yang pemikirannya masih kecil, bersikaplah sebagaimana mestinya, jadi soalnya harus berupa penjelasan! Baiklah, Ibu akhiri pelajaran hari ini, jangan lupa ketua kelas kumpulkan tugas kemarin di meja Ibu! Terima kasih."
Bu Riyana pun mengakhiri pelajarannya, dan segera pergi dari kelas tersebut yang membuat mereka memiliki kesempatan untuk mengkritik atas kesempatan dalam kesempitan yang diberikan oleh Bu Riyana.
"Gilaa aja! 30 soal essay, dihafalin dan harus penjelasan! Definisi membunuh mental!" Kata Zena.
Anna membalikkan badannya, "Iya banyak banget! Kadang 10 soal aja belum tentu hafal."
"Tuh iya kan, lo yang pinter aja ngomong gitu apalagi gue yang taunya sat set sat set!"
Nazwa menghela nafas berat, "Nggak dikerjain nggak dapet nilai, dikerjain batin tersiksa."
KAMU SEDANG MEMBACA
In Your Heart [ Completed ]
Teen FictionSemua bermula ketika Nazwa Sandriella harus berusaha setengah mati untuk mengejar sosok yang ia cintai. Namun, jauh dari yang diharapkan, Nazwa justru harus berhadapan dengan si kutub ketua kelas bernama Arshaka. Namun siapa sangka? Jika kutub lebih...