Bab 17

111 14 2
                                    


PAGI itu sedang berlangsungnya proses pembelajaran disetiap kelas, termasuk kelas 11 Ipa 2 yang kini semua murid tengah menyimak guru yang sedang menjelaskan dipapan tulis.

Sesekali Nazwa tak sengaja memergoki Shaka yang selalu meliriknya, entah Shaka yang memulai atau memang keduanya yang kebetulan saling menatap di waktu yang sama.

Hingga suatu kali, Nazwa memantapkan pandangannya, lalu bertanya pada Shaka melalui bahasa isyarat. Namun Shaka hanya menatapnya tanpa membalas apapun.

Zena yang kebetulan melihat komunikasi jarak jauh antara Nazwa yang berada di sebelahnya dan Shaka yang duduk di pojok depan dekat dengan pintu. Zena menutup komunikasi mereka berdua dengan sebuah buku yang ia angkat.

"Iya Zena, ada pertanyaan?"

Zena tersentak, "Ha? Emm, izin ke toilet Bu.." Guru tersebut mengangguk sehingga Zena pun segera ke toilet, ya, walaupun tidak ada sama sekali rencananya untuk ke toilet tapi mumpung guru yang mengajar tersebut tidak lah segalak Bu Riyana.

Sementara Nazwa segera memasukkan buku pelajaran tersebut ke dalam tas karena waktu pembelajarannya telah habis. Semua murid dibuat senang sekali lagi ketika Shaka mengumumkan jika guru yang mengajarkan selanjutnya tidak masuk dikarenakan sakit sehingga mereka hanya diberi tugas berupa latihan.

Zena yang baru saja kembali ke kelas pun bersorak gembira mendengar kabar baik yang terlontar dari mulut ketua kelas.

"Yessss jamkos!!" ucap Zena sembari mengeluarkan sesuatu yang berbentuk persegi seperti buku notebook namun ternyata ketika dibuka benda tersebut adalah sebuah cermin.

"Ehh minjem!" Nazwa mengambil cermin tersebut dari Zena. Sedangkan Zena yang baru saja atau lebih tepatnya belum sempat bercermin pun hanya mendengus.

"Eh Naz, Minjem dong!" Cermin itu pun beralih ke tangan Khalista, lalu tak lama ke tangan Cherie hingga akhirnya kembali ke tangan pemiliknya yang sudah terlanjur kesal yaitu Zena.

"Ish! Jangan sampe deh nih cermin nasibnya sama kayak SCTV, satu untuk semua!" Celoteh Zena yang kesal sebelum akhirnya kesal itu menjadi hal yang tak masuk akal ketika gadis itu menaikkan cerminnya ke atas lalu berucap layaknya YouTubers.

"Hello gengss!! Welkambek to mai yutub cenel!!!" Ia mengarahkan cermin itu ke arah Nazwa lalu berkata, "Nazwa, say hello dong!"
Nazwa yang sama kocaknya jika berada di dekat Zena pun tersenyum sembari melambaikan tangannya, "Hai guys!! It's me Nazwa!"

"Ke gue dong, Zen!" ucap Cherie yang membuat Zena menggerakkan Cerminnya ke arah Cherie dan Khalista, sama halnya mereka berdua juga kocak seperti Zena dan Nazwa. Berbeda dengan Anna dan Chika yang kini tengah fokus mengerjakan latihan, walaupun mereka berdua tahu jika tugas itu memiliki tenggat waktu dua minggu untuk mengerjakannya.

Tibalah saat waktu istirahat, Zena pergi ditarik oleh Chika entah kemana sedangkan Anna dan Nazwa lebih dahulu ke kantin sembari menunggu kedua gadis itu.

"Naz, gue pengen nanya deh sama lo." ucap Anna.

Nazwa menaikkan satu alisnya, "Nanya apa, Na?" Anna tampak ragu hingga mengurungkan niatnya namun Nazwa yang tingkat penasarannya sangat tinggi pun meyakinkan Anna kalau dia tidak apa-apa.

Akhirnya Anna pun melontarkan sebuah pertanyaan, "Lo.. suka ya sama ketua kelas.. maksud gue Shaka?"

Pertanyaan itu sempat membuat Nazwa yang tengah meminum minumannya tersedak lalu menatap Anna dengan terkejut, tak berselang lama gadis itu tertawa, "Astaga, Na, lo pasti keracun oleh kata Zena dan Aidan kemarin kan?"

Tepat pada saat tangan Shaka dan Nazwa bersentuhan Shaka segera menjauhkan tangannya karena mendengar dehaman dari Aidan dan Zena.

"Ekhem.. udah jangan ditatap terlalu dalam entah jatuh lagi apa sih, Dan, bahasa inggrisnya?" kata Zena pada Aidan yang kemudian menyahuti pertanyaannya, "Ituloh, Fall in love."

In Your Heart [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang