Setelah memandikan Chan, Jisoo membawa anak itu jalan-jalan ke mall. Chan bilang dia ingin pergi ke game center, sebab Seokmin tak pernah membawa dia kesana.
Namun rupanya disana dia bertemu dengan Jeonghan yang sedang menggerutu kesal kepada pria disampingnya.
"Hai Han." sapa Jisoo menghampiri Jeonghan yang baru keluar dari salah satu toko.
"Hai Soo." balas Jeonghan dengan gembira lalu memeluk gadis itu.
"Kau sedang apa disini?"Jisoo mengacungkan tangannya yang sedang menggandeng Chan. "Mengajak Chan jalan-jalan."
Jeonghan mengernyit. "Chan? Ahh, dia putranya mendiang kak Jihan kan?"
Jisoo mengangguk membenarkan. "Chan kenalan yuk sama temannya Mommy. Ini Bibi Jeonghan dan..."
"O-oh Paman Seungcheol." tambah Jeonghan.
Meskipun awalnya malu-malu tapi Chan pada akhirnya berkenalan dengan dua orang dewasa itu. Jeonghan memang mengenal Jihan, kakaknya Jisoo, tapi dia belum mengenal Chan. Begitupun Jisoo yang belum terlalu akrab dengan Seungcheol, sebab mereka baru bertemu tiap Seungcheol menjemput Jeonghan di rumah sakit.
"Dan kau sedang apa disini?" tanya balik Jisoo.
Jeonghan yang awalnya tersenyum gembira, seketika berubah ekspresinya menjadi sedikit murung. Seungcheol merangkul bahu Jeonghan saat gadis itu tak kunjung menjawab.
"Jalan-jalan sekalian menyiapkan kebutuhan untuk pernikahan kami." jawab pria itu.
"Menikah?" pekik Jisoo tak percaya.
Tentu saja dia tak percaya jika Jeonghan dengan mudah menerima lamaran pria itu. Dia dan Jeonghan sudah mengenal sangat lama, bahkan sejak JHS. Jeonghan adalah saksi kisah cinta Jisoo dan Mingyu. Begitu juga Jisoo yang menjadi saksi kisah hidup Jeonghan.
Dia mengenal Jeonghan, bahkan gadis itu sangat terbuka padanya. Sejak awal Jeonghan menceritakan soal wasiat mendiang Ayahnya, Jisoo melihat bagaimana Jeonghan selalu berusaha untuk menolak, meskipun dia tak bisa.
Tapi kenapa sekarang Jeonghan menerimanya bahkan sudah mulai mempersiapkan pernikahannya?
"Kau berhutang cerita padaku, Han." ucap Jisoo memicingkan matanya.
Jeonghan gelagapan terkekeh sambil menepis lengan Seungcheol dari bahunya. "I-itu, aku belum cerita ya? Aku akan menceritakannya nanti."
Jisoo merasakan gerak gerik Seungcheol yang sepertinya merasa terganggu dengan kehadirannya. Mungkin Seungcheol hanya ingin menghabiskan waktunya berdua dengan Jeonghan, jadi Jisoo memilih untuk pamit. Apalagi Chan sudah menarik-narik tangannya ingin segera ke game center.
"Apa Jisoo sudah menikah? Anak itu adalah anaknya?" tanya Seungcheol setelah Jisoo pamit.
"Bukan, Jisoo belum menikah. Anak tadi adalah keponakannya." jawab Jeonghan dalam langkahnya.
"Lalu kenapa dia memanggil Jisoo Mommy?" tanya Seungcheol lagi.
"Aku pikir kau tak suka ikut campur urusan orang lain." ujar Jeonghan.
Mengenai pernikahan itu, Jeonghan sebenarnya sangat ingin menolak, sebab dia tak nyaman bersama Seungcheol. Gaya hidupnya dengan Seungcheol jauh berbeda, Jeonghan yang lebih suka hal sederhana tak cocok dengan Seungcheol yang hedonis dan glamor.
Tapi apa daya, mau bagaimana pun Jeonghan menolak, dia tak akan bisa. Seungcheol seperti sudah dituliskan sebagai takdir untuknya. Jeonghan pada 'akhirnya' terpaksa menerima pernikahan itu saat kondisi kesehatan Siwon mulai memburuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling For U
FanfictionKecelakaan beruntun yang terjadi di Jembatan menuju Bandar Udara Internasional Incheon merupakan sebuah tragedi yang memilukan bagi para korban. Selain merasakan sebuah sakit dan trauma, mereka juga harus merasakan kehilangan keluarga/teman/kekasih...