Falling : Curious

2K 220 11
                                    

Usai hari dimana dia kecewa, lebih tepatnya patah hati, Jun kembali menjadi sosok pria yang dingin. Hal itu tentu saja membuat Seungkwan Myungho bertanya-tanya, apa yang terjadi pada pria itu.

Padahal baru kemarin Seungkwan melihat Kakaknya cengar-cengir seperti orang gila, tapi hari ini dia kembali jadi Jun yang beku.

"Kau ini sebenarnya kenapa sih, Kak? Kemarin bahagia, sekarang kok malah balik jadi dingin lagi sih?" tanya Seungkwan menghampiri Kakaknya yang sedang duduk dibalkon rumah mereka.

Jun tak menjawab, dia hanya diam sambil menyecap coklat hangat buatan Seungkwan. Hah, dia kembali patah hati. Padahal baru saja dia meyakini hatinya, tapi keyakinan itu segera sirna begitu saja.

"Aku aka memberhentikan Myungho." ucapnha tiba-tiba.

"Maksud Kakak?"

"Myungho sudah tidak perlu datang kemari lagi, aku sudah sembuh." jelas Jun.

"Tapi kau masih memerlukan perawatan dan terapi, Kak." bantah Seungkwan.

"Aku bisa melakukannya sendiri, aku tak perlu lagi bantuan dia. Katakan padanya aku akan segera mentransfer gajinya bulan ini. Dan setelah itu, dia tak perlu menemuiku lagi." putus Jun seraya bangkit meninggalkan Seungkwan sendirian di balkon.

Dia hanya bisa menatap bingung pada sang Kakak, kenapa suasana hatinya mudah sekali berubah seperti remaja labil.

"Hallo, Myungho. Kak Jun memecatmu." ucao Seungkwan to the point begitu Myungho menjawab panggilannya.

Gadis Seo diseberang sana memekik terkejut. 'Bukankah Kak Jun masih harus terapi dan perawatan ya? Kenapa tiba-tiba memecatku?'

"Entah, mungkin kau melakukan kesalahan?"

'Kesalahan? Memangnya aku sudah berbuat apa?' tanyanya bingung sendiri.

"Aku tak tahu, Kak Jun mulai labil lagi. Kemarin dia terlihat bahagia, sekarang dia kembali dingin tak bersemangat lagi." curhat Seungkwan.

'Mungkin aku harus berbicara dengan dia secara langsung.' ucap Myungho.

"Eii, kau sudah berani berhadapan dengan Kak Jun?" tanya Seungkwan takjub.

'Memangnya kenapa? Sudah berbulan-bulan aku jadi perawatnya, sehingga aku sudah kebal dengan omelannya.' jawab Myungho membuat Seungkwan tertawa.

"Baiklah, segera jinakkan Kakakku ya, calon kakak ipar." goda Seungkwan, mungkin jika mereka berhadapan dia bisa melihat wajah merona Myungho.

'Eii, apa yang kau katakan. Aku bukan calon kakak iparmu.'

"Hahaha, habisnya hanya kau yang bisa menjinakkan Kak Jun." ucap Seungkwan sambil tertawa.

'Ck, itu hanya kebetulan saja aku cocok jadi perawatnya, Kwan.'

"Dan itu juga artinya kau cocok jadi pawangnya Kak Jun alias jadi istrinya." goda gadis itu lagi.

Jun belum pergi dari sana, dia asyik menguping pembicaraan Seungkwan dan Myungho di sofa yang berada dekat dengan balkon.

Dia ikut penasaran dengan apa yang dua gadis itu bicarakan, tapi dia tak bisa terlalu dekat, takut Seungkwan curiga.

Jun memang belum menceritakan perasaannya terhadap Myungho kepada Seungkwan, dia masih memendamnya sendiri. Dia tidak tahu sejak kapan perasaan itu muncul, tapi berawal dari rasa kagum kemudian nyaman dan berakhirlah pada perasaan yang Jun rasakan sekarang. Cinta.

Kemarin diaaat dia akan mengutarakan perasaannya, justru dia malah kecewa karena dia berpikir bahwa Myungho sudah memiliki kekasih. Terbukti dengan keakraban dan kemesraan Myungho dengan pria di taman rumah sakit kemarin.

Falling For UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang