Falling : Happiness 2

2.8K 237 21
                                    

Seungkwan merasa mulai risih karena suaminya terus menerus menciumi wajahnya. Kening, mata, hidung, pipi, rahang dan bibir Seungkwan rasanya sudah basah akibat diciumi terus oleh Vernon.

Mereka sudah kembali tinggal bersama di rumah mereka sejak Vernon mengingat semuanya. Awalnya mereka tinggal di rumah Jun, berniat sebagai penengah apalagi semenjak Jun membawa Myungho tinggal bersama dan mengirim Johny kuliah di luar negeri.

Namun, semenjak Jun memutuskan untuk menikahi Myungho, akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke rumah mereka. Tentu saja itu juga atas protesan Jun yang panas melihat kemesraan mereka, apalagi suara-suara laknat yang sering Jun dengar berasal dari kamar mereka.

"Kau sungguh menggemaskan, love." jawab Vernon kembali menangkup wajah Seungkwan.

Seungkwan melepaskan tangan Vernon dari wajahnya dan segera bangkit dari kukungan sang suami. Hari sudah menjelang siang, tapi keduanya masih bergulat diranjang mereka, pantas saja Jun selalu mengeluh saat mereka masih tinggal dirumahnya.

"Love, kau lupa dengan pakaianmu." sahut Vernon tertawa melihat istrinya melupakan pakaian mereka yang berserakan.

Seungkwan mendengus, dia meraih gaun tidurnya dan segera memakainya, setelah itu dia memunguti pakaian yang lainnya. Dia juga melemparkan celana pendek pada suaminya.

"Kau itu kenapa semakin mesum semenjak ingatanmu kembali? Kak Jeonghan sudah mengingatkan untuk tidak terlalu sering berhubungan badan. Tapi kau bahkan seperti lupa kalau aku sedang mengandung anakmu." omel Seungkwan seraya memasuki kamar mandi.

Dengan tingkah ajaibnya, Vernon justru malah menyusul Seungkwan masuk ke dalam kamar mandi, sungguh membuat Seungkwan jengah dan kesal.

"Tuan Chwe."

"Yes love?"  jawab Vernon dengan santainya masuk ke dalam ruang shower.

"Kenapa kau tidak memanggilku Nona Chwe lagi?" tanya Seungkwan sambil bersandar pada pembatas shower dan area kering.

Vernon menghentikan acara membilas tubuhnya, dia menarik sang istri masuk dan melepaskan gaun tidurnya. Dia menunduk mencium perut Seungkwan yang membuncit. Usia kandungannya sudah 5 bulan.

"Karena kau itu sekarang adalah Mrs. Chwe, bukan lagi Nona Boo. Kamu milik Chwe Vernon, mengerti." jawab pria itu kembali menegakkan tubuhnya menghadap sang istri.

"Dan kau tahu, namamu bertambah."ujar Seugkwan mulai menyabuni tubuhnya.

Vernon mengernyit. "Apa itu?"

"Chwe mesum Vernon." jawab Seungkwan tertawa kecil.

"Mesum? Oke, mari tunjukkan seberapa mesum suamimu ini, Mrs. Chwe." sahut Vernon menyeringai mulai merengkuh tubuh sang istri.

"Yakk! Jangan macam-macam Tuan Chwe, bahaya disini licin. Kau mau aku jatuh dan terjadi sesuatu pada anakmu, huh?!" omel Seungkwan ketika kemesuman Vernon mulai menyeruak.

Vernon terkekeh, bukannya kesal karena terus diomeli, Vernon justru suka mendengarkan omelan istrinya. Menurutnya Seungkwan sangat menggemaskan saat mengomel.

Kemesuman Vernon pada Seungkwan bukan tanpa sebab, itu didasari oleh rasa rindu yang menggelora dalam diri Vernon yang satu tahun lebih terpisah dari cintanya. Selain itu, cinta Vernon semakin besar untuk Seungkwan. Bertambah besar lebih dari sebelum dia mengalami kecelakaan dan amnesia.

Dan cintanya semakin bertambah setelah kabar gembira mengenai kehamilan Seungkwan. Dia bersyukur karena istrinya bisa hamil lagi, mengingat kata Seungkwan setelah dia keguguran dulu kondisi rahimnya sangat lemah.

Falling For UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang