Falling : Undercover

2.2K 275 8
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, tapi Seungkwan belum juga sampai ke rumah. Membuat Jun dan Myungho khawatir.

Myungho duduk di kursi yang ada diteras rumah, dia sedang menunggu kepulangan sahabatnya itu. Dia belum bisa pulang sebab dia khawatir Jun sendirian di rumah. Para maid, sudah kembali ke paviliun belakang setelah jam makan malam, sehingga keadaan rumah utama terlihat begitu sepi.

Myungho tak mungkin membiarkan pria itu sendirian di rumah, dia takut pria itu melakukan sesuatu yang nekat. Apalagi setelah mendengar cerita Seungkwan yang mengatakan bahwa Jun hampir sekarat, dia hampir mati karena bunuh diri saat ditinggal dirumah sendirian. Hal itulah yang membuat Seungkwan sebisa mungkin mencari perawat untuk merawat dan menemani Kakaknya saat dia bekerja.

"Kau belum pulang?"

Myungho yang hampir tertidur karena mengantuk, langsung tersadar dan terkejut saat mendengar suara dingin Jun. Dia menggeser tubuhnya menghadap Jun, yang datang bersama kursi rodanya ke teras rumah.

"I-iya, aku masih menunggu Seungkwan pulang." jawab Myungho.

Jun berdecih, dia tahu kenapa gadis itu belum pulang, Myungho tak mau meninggal Jun sendirian di rumah. "Kau tak perlu khawatir, aku tidak takut sendirian di rumah. Pulanglah, ini sudah larut malam."

Myungho terlihat ragu, dia sebenarnya sudah sangat megantuk dan ingin segera pulang, apalagi adiknya menunggu sendirian di rumah. Tapi dia teringat oleh pesan Seungkwan yang tak memperbolehkan meninggalkan Jun sendirian.

"T-tidak kak, Seungkwan memberikan aku pesan untuk jangan meninggalkan Kakak sendirian." jawab Myungho.

Jun mendengus, dia tahu kenapa Seungkwan melakukan itu, pasti gadis itu takut Jun akan melakukan upaya bunuh diri lagi.

"Aku tak akan bunuh diri untuk yang kedua kalinya, Seungkwan mungkin masih lama dipestanya." ujar Jun.

Cressss

Baru saja Jun berkata seperti itu, hujan deras langsung mengguyur.

"Hhg~ kau boleh menginap disini malam ini." ucap Jun sambil menyandarkan diri pada sandaran kursi roda.

"T-tidak Kak, aku akan pulang setelah Seungkwan datang nanti." ucap Myungho menggelengkan kepalanya.

"Padahal aku sudah baik menawarkannya secara gratis." ujar Jun cuek.

Keduanya sama-sama terdiam saling menatap lurus kedepan, memperhatikan halaman rumah dengan cahaya remang lampu taman yang dihiasi oleh gemericik hujan. Mereka larut dalam pikiran masing-masing.

"Kau tahu, sejak kecil Seungkwan adalah anak yang mandiri dan cerdas meskipun dia memiliki sisi manja dalam dirinya."

Myungho menoleh ke arah Jun saat suara pria itu kembali terdengar.

"Aku dan Seungkwan memang bukan saudara kandung, tapi dia adalah adik kesayanganku. Dia gadis yang kuat, dia hebat, dan dia pemberani." lanjut Jun dengan pikiran yang menerawang pada masa kecilnya.

Saat orangtuany berpisah, Jun ikut dengan ibunya yang kemudian menikah lagi dengan pria bermarga Boo. Dan satu tahun kemudian, Jun dikaruniai adik perempuan bernama Boo Seungkwan. Jun sangat menyayangi adiknya itu, bahkan segalanya Jun curahkan untuk Seungkwan. Keduanya hidup bersama dan Jun menjadi pelindung Seungkwan setelah orangtua mereka meninggal 9 tahun yang lalu.

"Dan Seungkwan juga bilang, bahwa kak Jun adalah orang yang hangat, ramah, dan murah senyum. Kakak kesayangan Seungkwan itu adalah sosok yang hebat, dia adalah motivasi dan kekuatan yang Seungkwan miliki. Kak Jun adalah inspirasi Seungkwan, dan dia adalah sosok kebanggaan Seungkwan." ujar Myungho.

Falling For UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang