Sore hari Jeonghan sudah berada di rumahnya, dia sedang menyiapkan semur daging sapi, japchae, juga beberapa makanan lain untuk menyambut tahun baru.
Meskipun hanya merayakan berdua, tapi setidaknya harus ada momen manis diantara keduanya di tahu baru pertama mereka setelah menikah.
Jeonghan sebisa mungkin menjadi istri yang baik untuk Seungcheol. Menyiapkan segala kebutuhannya, menjadi sandarannya, mendengarkan segala keluh kesahnya, menjadi tempatnya bermanja, dan berlaku layaknya pasangan suami istri pada umumnya.
Secara perlahan Jeonghan belajar untuk mencintai pria yang sudah berstatus sebagai suaminya itu. Karena bagaimana pun, Jeonghan hanya ingin menjalani pernikahan sekali seumur hidupnya. Dan itu artinya Seungcheol harus menjadi suaminya satu-satunya dan selamanya untuk Jeonghan. Terlepas dari bagaimana perasaannya kini, tapi Jeonghan yakin semakin berjalannya waktu dia akan mencintai pria itu.
Hanya perayaan malam tahun baru biasa untuk pengantin baru, Jeonghan menata masakan yang telah dia buat di meja makan. Setelahnya dia harus menyiapkan tenaga untuk pergi ke kamarnya yang berada di lantai 3.
Rumah ini sangat luas, sehingga jarak ruangan satu dengan lainnya cukup berjauhan. Membuat Jeonghan merasa setiap saat olahraga, bahkan hanya sekedar ingin pergi ke dapur.
Ceklekk
"Selamat datang." sambut Jeonghan seceria mungkin menyambut kepulangan suaminya.
Namun, raut wajah Seungcheol sepertinya sedang ada masalah. Pria yang biasanya begitu datang langsung memeluk Jeonghan, kini hanya memasang raut wajah datar dan langsung melangkah masuk.
Jeonghan tetap mengikuti Seungcheol, menjalani perannya sebagai seorang istri. Dia mengambil tas jinjing dari tangan pria itu juga melepaskan jas yang melekat ditubuh Seungcheol.
Dia meletakkan tas dan jas itu di sofa, lalu berjalan menuju Seungcheol yang merebahkan dirinya di sofa seberang.
"Kau kenapa, Kak? Apa ada sesuatu? Apa ada masalah di kantor?" tanya Jeonghan lembut seraya merapikan rambut panjang Seungcheol yang menutupi keningnya.
Pria itu tak menjawab, dia hanya menghembuskan nafas berat dengan mata terpejam. Jeonghan tersenyum kecil mengerti, suaminya itu tampak kelelahan.
Dia meraih ponselnya lalu meminta salah satu maid untuk mengambilkan air minum. Setelahnya tangan gadis itu lalu turun untuk memijat bahu dan pangkal lengan Seungcheol. Jeonghan sungguh menjalani perannya sebagai istri dengan baik.
"Minum dulu, Kak." Jeonghan menyodorkan gelas berisi air yang baru diantarkan maid.
Seungcheol menerimanya dan segera meneguk air itu hingga habis, seperti orang yang sangat kehausan. Setelahnya dia kembali merebahkan tubuhnya disofa dan memejamkan mata.
"Kau pasti kelelahan ya, pindahlah ke kamar. Bersihkan dulu dirimu setelah itu tidur." ujar Jeonghan, meskipun dia menyayangkan masakannya tapi sepertinya Seungcheol sedang tidak dalam mood yang baik.
"Hem." jawabnya seraya bangkit dan berjalan menuju tangga.
Jeonghan tak hanya diam, dia segera mengambil tas jinjing dan jas Seungcheol di seberang sofa tempatnya duduk. Lalu gadis itu mengikuti suaminya menuju kamar mereka.
"Berendamlah sebentar supaya tubuhmu rileks." saran Jeonghan setelah menyiapkan air hangat di bathup kamar mandi mereka.
Gadis itu langsung beranjak menyiapkan pakaian tidur untuk suaminya. Setelahnya dia bergegas menuju dapur. Melihat mood Seungcheol yang sepertinya sedang buruk, Jeonghan memilih untuk membungkus masakannya dan membagikannya pada tetangga atau orang-orang dijalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling For U
FanfictionKecelakaan beruntun yang terjadi di Jembatan menuju Bandar Udara Internasional Incheon merupakan sebuah tragedi yang memilukan bagi para korban. Selain merasakan sebuah sakit dan trauma, mereka juga harus merasakan kehilangan keluarga/teman/kekasih...