5. Power (✓)

102 28 3
                                    

Mark terbangun karena mendengar suara yang sangat berisik dan mengganggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark terbangun karena mendengar suara yang sangat berisik dan mengganggu. Apakah mahluk yang berisik itu tidak bisa membiarkan Mark berisitirahat?

Mark tahu jika ia sedang di rumah sakit karena habis tertabrak sebuah truk, tapi bisakah orang itu tenang dan jangan berisik seperti ini?

Astaga, Mark seketika geram melihat Haechan dan Renjun yang tengah berdebat tentang superhero. Oh ayolah, siapa juga yang menjadi superhero di sini? Bahkan Mark berharap ia ingin sekali menjadi superhero dan bisa terbang.

Mark mengedarkan pandangannya ke samping dan mendapati kepala Jaemin yang tengah tertidur di ranjangnya.

Omong-omong, apakah teman-temannya ini menjenguknya? Ke mana ibu dan ayah Mark? Apakah mereka tidak menjenguk Mark? Ah sudahlah, Mark kembali pasrah.

Si tua bangka yang mengajari musik itu pasti tidak menjenguk anaknya yang sakit dan hampir saja kehilangan nyawanya

Lihat saja nanti, kalau Mark punya kekuatan, Mark akan mengangkat dan melempar kuat truk itu ke aspal sampai penyok.

Mark meringis tiba-tiba karena tangan Jisung tak sengaja menyenggol kaki Mark yang diperban— tunggu, diperban?!

Apakah Mark patah tulang? Pasrah sudah, sepertinya Mark tidak bisa bermain basket untuk sementara ini.

"Hei, apakah aku patah tulang?" Tanya Mark dengan suara serak.

"Akhirnya kau siuman, bagaimana perasaanmu? Kau mengenalku?" Tanya Haechan cepat.

"Kau anak beruang, tentu aku mengenalmu."

Mark kembali bertanya. "Jawab pertanyaanku, apakah kakiku patah?"

"Kau mengharapkan kakimu patah?" Tanya Renjun aneh.

"Tidak."

Jeno bertanya, "lalu?"

"Ya makanya aku bertanya, kenapa diperban? Perasaanku, aku hanya mengalami benturan di kepala."

"Kakimu terluka dan lecet cukup parah, makanya diperban. Dan tulang keringmu mengalami keretakan." Jawab Jeno menjelaskan.

Mark mengangguk pasrah. Jadi ini nasibnya sekarang?

Mark terdiam cukup lama, ia baru ingat dengan Spidey si laba-laba merah kerennya itu. Omong-omong, apakah di sini ada Spidey?

Mark menengok ke arah kanan dan kiri guna mencari laba-laba itu. Bukankah ia telah menangkap Spidey di lorong kelas tadi? Mark mendadak lupa, semuanya gara-gara truk barang sialan itu.

"Di mana Spidey?"

"Wait wait, tidak ada Spidey-Spidey. Kenapa kau menyebrang sangat ceroboh tadi? Untung saja Tuhan masih memberikanmu kehidupan." Kata Haechan menyela sembari melotot.

"Di mana Spidey?" Ulang Mark.

"Kak Mark tak mendengarkan ceramah kak Haechan rupanya." Ujar Jisung dan Chenle berbarengan.

SpiderMark ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang