19. Username (✓)

40 14 0
                                    

"Hei, hati-hati!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei, hati-hati!"

"Apa ada masalah?" Tanya Haruto pada Junkyu yang baru saja ditabrak oleh Mark yang berlari dengan kencang mengarah ke tangga utama.

"Pria itu, benar-benar aneh."

"Mungkin ia sudah tak tahan ingin ke toilet." Jawab Hyunsuk, sebenarnya ia tak peduli sama sekali dengan tingkah laku kelas sebelah itu.

"Biarkan saja. Ayo kembali ke kelas."

Mata Junkyu memincing, bahkan sengaja membalikkan tubuhnya guna melihat Mark yang masih berlari dengan heboh seperti itu. Kenapa Mark berlari? Apalagi kedua tangannya disembunyikan di balik almamater sekolah. Benar-benar mencurigakan.

Junkyu berpikir, apakah Mark baru saja mencuri kunci jawaban matematika dari ruang guru? Pasalnya Senin depan ujian semester akhir akan dimulai dan Junkyu benar-benar frustasi akan hal itu.

Mungkin memang benar Mark mencuri jawaban matematika. Tak terpikirkan sama sekali olah Junkyu yang notabenenya penggila matematika dan anehnya nilainya selalu saja rendah. Ia merasa seperti dicurangi oleh Mark Lee si anak kelas sebelah itu.

Junkyu mendengar bahwa gumpalan daging bernama Mark Lee itu sangat urak-urakan seperti Jeno, sering mengunyah keripik kentang dan semangka, nilai matematikanya benar-benar buruk, sama seperti Bangchan.

Junkyu mendengus, mana mungkin Mark Lee mencuri kunci jawaban matematika. Sama sekali tidak masuk akal. Bahkan Junkyu seketika mencibir melihat punggung Mark yang terus menjauh itu.

🐯🕷️🐯🕷️🐯🕷️🐯

"Kak, kenapa? Apa maksudnya dengan monster dan Mark Lee?"

"Chenle...kau benar-benar tidak tahu? Mark Lee adalah monster yang berbahaya."

"Dia menyerupai iblis."

Mina masih saja terus berdumal mengatakan bahwa Mark Lee itu adalah monster. Apa yang ia lihat dan ia alami barusan benar-benar nyata. Mina melihat tangan Mark yang berubah menjadi kaki laba-laba.

"Kakak bercanda? Mana mungkin kak Mark iblis, hahahaha." Chenle mengelak dengan keringat dingin.

"Kau hanya berpura-pura tidak tahu, kan? Bahkan orang pintar tidak ingin terlihat bodoh." Kata Mina tiba-tiba sambil berdiri. Tersenyum menyeringai menatap Chenle dari atas.

"Kak..?"

"Sisanya tinggal gadis itu yang harus menyelesaikannya."

SpiderMark ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang