29. Memories (✓)

39 10 0
                                    

Di sinilah Mark, terlentang dengan keringat yang terus mengalir di pelipisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di sinilah Mark, terlentang dengan keringat yang terus mengalir di pelipisnya. Tubuhnya merasakan sakit yang luar biasa. Rasanya tulang-tulangnya benar-benar akan patah dan terlepas di detik ini.

Ia mengernyitkan matanya. Melihat ke kanan dan ke kiri dengan bingung. Sebenarnya Mark tidak tahu ini di mana, tapi tempat ini cukup terang dan...becek?

Mark langsung bangun, merasakan tubuhnya dingin karena baju dan celana yang ia pakai basah karena tempat ini sungguh becek. Ia juga mendengar suara rintihan nan mengerikan dari lorong sana. Tempat yang gelap dan terlihat mengerikan itu membuat Mark penasaran.

Tapi yang lebih membuat Mark penasaran, Mark tidak tahu ini di mana. Apakah ia masih di bumi? Atau migrasi dadakan ke planet Mars? Omong-omong, suasana di sini entah kenapa berwarna merah.

Mark jadi teringat Spidey. Laba-laba kesayangannya itu. Apakah laba-labanya aman dititipkan ke Haechan tadi? Soalnya Mark akan pergi menemui Herin.

Persetan dengan perkataan Jaemin, Haechan dan Chenle karena mereka bersikeras menentang hubungan Mark dan Herin. Lagipula apa masalahnya? Menurut Mark, Herin adalah gadis yang baik. Mark sudah lama menyukai Herin. Tapi makin ke sini, Mark selalu merasa tak aman jika bersama dengan gadis itu. Entah, pokoknya perasaannya merasakan takut, dan selalu berpikiran negatif. Mark selalu merasa bahwa ia seperti akan menghadapi sesuatu.

Tapi..oh ayolah, apa sih? Mark tidak mau berpikir aneh, tidak mungkin juga Herin itu orang jahat. Atau mungkin, Mark memang sudah diberi gelar Superhero Bumi dari Seoul yang diakui presiden? Hahaha, Mark sangat menantikannya.

Oh ya, omong-omong tentang superhero. Mark masih penasaran dengan apa yang terjadi dengan ibunya. Katanya ibunya menghilang dan seperti diculik oleh seseorang yang berpakaian hitam. Astaga, andai saja Mark dapat menemukan orang itu, Mark akan mencekik leher orang itu dengan benang laba-labanya.

Eh tapi..tunggu sebentar. Jujur saja, Mark masih tidak bisa mengendalikan kekuatannya ini. Ya memang keren, tapi tetap saja Mark masih bingung bagaimana cara mengeluarkan kekuatannya ini. Mulai dari mengendalikan dan menghentikannya, Mark masih tidak paham. Seakan-akan di tubuhnya ini seperti ada sebuah kontrol dan Mark benar-benar tidak bisa mengontrolnya.

Ataukah kekuatan aneh ini memang keluar kalau sedang menghadapi sebuah ancaman? Hmmm...apakah kalian ingat saat Mark membersihkan toilet bersama Mina hari itu? Wujud dari kekuatan ini tiba-tiba saja muncul dan terlihat sangat mengerikan!

Bahkan Mark tak bisa mengendalikannya. Mark terus berlari, mencoba menahan rasa sakit dan gelenyar aneh di dalam dirinya. Bagaikan ada ribuan laba-laba menggerayangi tubuh dan organ dalamnya. Sungguh, itu sangat menyakitkan.

"Ada apa di sini?"

"Sebenarnya, di mana aku?"

"Apakah ada yang bisa menolongku?"

Mark masih mencari-cari jalan keluar. Tempat ini seperti labirin aneh dan tak ada jalan keluar sama sekali. Mark sangat gelisah, ia ingin menangis tapi ia tidak boleh mengeluarkan air matanya! Anak laki-laki tidak boleh menangis! Anak laki-laki harus kuat seperti Jeno!

SpiderMark ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang