Langit malam ini dipenuhi oleh bintang-bintang di atas sana. Malam ini sangat ramai saat Mark dan lainnya pulang sekolah, tak terpikirkan bahwa sebentar lagi Imlek dan perayaan Chuseok— hari raya/tahun baru Korea.
Mata Haechan sudah melihat kanan kiri saat dirinya melihat banyak sekali kios bungeoppang dan permen dalgona.
"Kalian tidak ingin membeli itu? Sebentar lagi hari libur, kita harus menghabiskan uang untuk hari ini." Kata Haechan yang sudah siap-siap ingin mengeluarkan uang dari sakunya.
"Kau tidak pernah memikirkan masa depan. Dasar boros." Omel Jaemin yang membuat Haechan mengerucutkan bibirnya seketika.
"Ayolah, malam ini kita harus berpesta sebelum liburan tiba."
"Pesta apa?" Saut Jeno yang otaknya agak ambigu.
"Kau memikirkan hal lain dari kata 'pesta'? Astaga, otaknya Lee Jeno sangatlah dewasa.* Cibir Haechan dan Jeno hanya cecengesan.
"Kau tidak merencanakan liburan?" Tanya Jaemin pada Renjun yang sedari tadi hanya diam.
Entah apa yang dipikirkan Renjun, mahluk itu daritadi seperti punya beban hidup. Ayo Renjun, ceritakan apa yang kau pikirkan saat ini? Tidak mungkin.. memikirkan SpiderMark?
Renjun celingak-celinguk. "Kau bertanya padaku?"
"Tidak, Jaemin bertanya pada kotoran hidungmu." Cibir Haechan menaikkan bibir atasnya ke samping.
"Ya tentu saja aku bertanya padamu. Apa yang akan kau lakukan saat liburan nanti?" Lanjut Jaemin bertanya.
"Aku? Imlek dan Chuseok jatuh pada hari yang sama. Sepertinya aku akan sibuk."
Jaemin dan Haechan mengangguk. Renjun pasti sibuk mempersiapkan angpao dan membuat makanan khas negaranya— atau mungkinkah Renjun dan Chenle akan pulang kampung?
Ah sepertinya Haechan bingung apa yang akan ia lakukan saat malam Chuseok nantinya. Tidak mungkin jika dirinya hanya diam di rumah dan mengajak adik-adiknya bermain Nintendo selama malam tahun baru.
"Bagaimana kalau malam Chuseok kita ke warnet bersama?!" Usul Haechan berteriak.
Kalau ada Jisung dan Chenle saat ini, pasti Jisung sudah menyumpal mulut Haechan dengan roti. Mulut Haechan benar-benar berisik, tak kalah bedanya dengan Chenle yang nada suaranya seperti lumba-lumba.
"Tidak. Aku akan mengerjakan soal-soal masuk Universitas." Jeno menjawab.
"Wow wow, lihatlah manusia yang bernama Jeno ini. Kau titisan Renjun atau setan berotak pintar, hah? Rajin sekali hidupmu."
"Aku juga. Aku harus membantu ibuku memasak." Jaemin menambahkan dan Haechan mendelik.
"Dasar anak bunda."
Ah iya, kita melupakan sesosok gumpalan daging yang bernama Mark Lee! Tidakkah kalian ingin bertanya apa yang akan Mark lakukan di malam tahun baru nanti?
KAMU SEDANG MEMBACA
SpiderMark ✓
AdventureHari itu, pemuda yang bernama Mark Lee menemukan laba-laba di taman setelah ia pulang mengantri untuk mendapatkan kaset Spiderman. Entah mengapa, laba-laba itu malah membuntuti Mark saat ia pulang. Tak banyak pikir, Mark malah memelihara dan menamai...