15. What's with today? (✓)

42 16 0
                                    

Mark tak menyangka situasi saat ini terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark tak menyangka situasi saat ini terjadi. Ini semuanya tak terpikirkan oleh Mark. Semenjak Spidey mulai datang ke kehidupannya dan mengisi hari-harinya yang hampa, malah membawa musibah seperti ini.

Benar apa yang telah terjadi sekarang, ibu Mark menghilang setelah meninggalkan pecahan gelas yang berserakan di dekat karpet.

Awalnya Mark dan tuan Lee mendengar teriakan nyonya Lee di ruang tamu, Mark berpikir kalau ibunya itu tengah histeris karena melihat adegan ciuman Gongmin di serial drama yang sedang ditonton. Namun ternyata, semuanya semakin tak masuk akal.

Mark tak menyalahkan Spidey, tak mau menyalahkan serangga kerennya itu. Ini tidak ada kaitannya dengan Spidey.

Lagipula, sepertinya kejadian hari ini benar-benar takdir untuk keluarga Lee ini. Mulai dari ruang musik yang terbakar dan nyonya Lee yang menghilang entah ke mana.

Mark bingung bukan main. Ke mana lagi ia harus mencari ibunya? Mark mengepal erat tangannya setelah ia pulang dari kantor polisi bersama ayahnya. Harap-harap mereka mendapatkan informasi lanjutan tentang penculikan nyonya Lee.

Mark kembali merengut. Dirinya merasa bodoh dan menyesal setelah menjadi SpiderMark, ia menyesal dan marah pada dirinya sendiri karena tak ada di samping ibunya malam tadi. Kalau saja Mark menurut dan membantu ibunya cuci piring, pasti kejadian ini tidak akan terjadi.

Sudah 3 jam dari insiden penculikan itu, kini Mark termenung di dalam mobil. Memikirkan SpiderMark atau superhero laba-laba pun tak ada gunanya, Mark gagal melindungi ibunya yang entah di mana sekarang.

Tuan Lee yang melihat Mark hanya termenung menatap jalan raya di samping pun lantas bertanya. Mencoba menenangkan anaknya yang tengah bingung dan panik atas kejadian malam ini.

Tuan Lee mengambil pergelangan tangan Mark, mengusapnya dengan lembut seperti memberikan kekuatan.

"Semuanya akan baik-baik saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan." Ucap tuan Lee, terpaksa tersenyum memberikan keyakinan pada Mark.

Bohong kalau tuan Lee tak khawatir. Justru dirinya panik bukan main. Apalagi saat mendengar teriakan istrinya dan gelas pecah tadi, seharusnya tuan Lee berjalan cepat ke arah ruang tamu.

Tadi tuan Lee melihat sekelibat sesosok berpakaian hitam yang melesat membawa kabur nyonya Lee. Mark dan tuan Lee memang mengejarnya, tapi sayang sekali mereka kehilangan jejak sesosok itu.

Mark pun berpikir demikian, sesosok yang memakai pakaian serba hitam tampak tak asing di matanya. Mungkinkah sesosok yang berbicara dan menghalangi jalannya di gerbang sekolah tadi? Mark sangat yakin dengan hal itu. Itu pasti orang yang sama!

"Tidak apa-apa. Semuanya akan baik-baik, kan? Ibu pasti akan pulang dengan cepat." Kata tuan Lee lagi dan Mark hanya mengangguk.

Percaya saja pada rencana Tuhan, nyonya Lee pasti akan ketemu. Bahkan mereka sudah melaporkan kejadian ini ke kantor polisi. Semuanya akan baik-baik saja, bukan?

🐯🕷️🐯🕷️🐯🕷️🐯

Setelah memarkirkan mobilnya di garasi rumah, Mark segera keluar dari mobil dan langsung membuka pintu rumah. Niatnya hanya ingin bertemu dengan Spidey. Namun saat ia tengah menaiki tangga, matanya tak sengaja tertuju pada sebuah kalung berliontin merah yang tergeletak di dekat TV.

Mark termenung sesaat. Tidak mungkin ini milik ibunya. Ataukah yang menculik ibunya tadi adalah seorang wanita? Mark memang mengingat sesosok yang memakai pakaian serba hitam itu berbicara di gerbang sekolah tadi, suaranya memang terdengar seperti seorang wanita.

Tak salah lagi, Mark memang punya firasat jika sesosok itu mengincar Mark lalu membakar ruang musik dan membuat Mark maupun ayahnya terluka adalah sebagai pengalihan untuk menculik nyonya Lee.

Mark seketika menggertak giginya geram. Demi apapun ia harus menemukan ibunya dan menghajar sesosok hitam itu dengan kekuatan laba-labanya ini.

Sebenarnya apa yang sesosok itu incar? Apakah Spidey? Ataukah kekuatannya? Lucu sekali. Bahkan Spidey adalah hewan liar. Mark tidak akan memberikan Spidey kepada siapapun karena sekarang Spidey telah sah menjadi hewan peliharaannya.

Mark seketika turun lagi dari tangga untuk mengambil kalung berliontin merah itu. Ia melihatnya dengan jeli dan tiba-tiba saja tuan Lee datang mengejutkan Mark dari ambang pintu.

"Mencari sesuatu?" Tanya tuan Lee, Mark langsung tersentak.

Mark segera menggeleng dan langsung menyembunyikan kalung berliontin merah itu ke dalam kantung celananya.

"Tidak, tidak ada apa-apa."

"Begitukah?"

"Iya. Aku akan ke kamar." Kata Mark dan langsung pergi menaiki tangga.

Tuan Lee tentunya tak mau ambil pusing. Ia segera pergi ke kamarnya juga, mengistirahatkan tubuhnya yang penat setelah seharian ini sibuk mengajar musik.

Tuan Lee memejamkan matanya. Ia berharap yang terbaik untuk istrinya, semoga tuhan mendengar isi hati tuan Lee sekarang.

Benar, semoga semua keluarganya ini dalam perlindungan-Nya.

🐯🕷️🐯🕷️🐯🕷️

"Bisakah kau memberiku sebuah petunjuk tentang kalung ini? Ibuku menghilang, ruang musik terbakar dan ayahku terluka di bagian tangan kanannya karena terkena percikan api."

"Spidey, bisakah kau menjelaskan tentang hari ini? Jujur, ini membuatku lelah."

"Aku gagal melindungi ibuku dan kini aku marah pada diriku dan sesosok hitam itu. Aku tidak tahu seperti apa orangnya, tapi sesosok itu memenuhi pikiranku."

Lagi-lagi Mark mengajak serangga yang ada di toples itu berbicara. Saat ini pukul 2 pagi dan tentunya tidak ada Haechan. Untung saja besok sudah liburan Chuseok, dan ini saatnya Mark untuk bergadang memecahkan teka-teki yang mahluk hitam itu buat.

Mark kembali melihat kalung berliontin merah ini dari bawah sinar lampu belajarnya. Kalung yang keren karena liontinnya itu memantulkan cahaya merah karena terkena cahaya lampu belajar.

Mark memang muak dengan pemilik kalung ini. Siapa lagi kalau bukan sesosok hitam yang menculik ibunya dan mengajaknya berbicara di gerbang sekolah tadi? Mark tak sabar ingin menginjak kepala mahluk itu sampai benar-benar gepeng.

Kurang ajar sekali memberikan teror seperti ini!

Mark menghela nafasnya lagi. Marah-marah di saat ini memang tak ada gunanya. Ke siapa ia harus mengadu dan melampiaskan amarahnya kalau bukan ke Johnny? Si tetangga yang pergi berlibur ke Chicago seminggu yang lalu. Bahkan Johnny sudah Mark anggap kakak sendiri.

"Kau mendengar suara yang tadi, kan? Bisakah kau mempercayai dan berpihak padaku? Aku yakin sekali, ketukan di jendela ini dan pembakaran ruang musik adalah suatu pengalihan. Aku yakin ibuku dijadikan umpan agar aku mau bertemu dan memberikan apa yang kupunya kepada sesosok itu." Mark kembali bergumam.

Ia membuka toples berisi Spidey dan membiarkan serangga itu berjalan di tangannya.

"Spidey.. menurutmu, apa yang sesosok itu incar dariku?"

"Apakah itu dirimu?"


———TBC🕷️———

👇🌟

SpiderMark ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang