"Kak, are u okay?""Tinggalkan aku sendiri."
"Why? The reason you love Mark Lee, huh?" Adik laki-lakinya itu mencibir.
Sebut saja Woobin. Anak lelaki itu memijat pelipisnya bingung. Kakak kandungnya ini benar-benar menyusahkan. Ada saja drama yang harus mereka hadapi. Kenapa juga kakaknya ini harus menyukai Mark Lee yang jelas-jelas cintanya tak mendapat balasan.
"Bisa-bisanya gadis sepertimu menyukai Mark Lee yang aneh itu. Hei Herin, ayo buka matamu. Misi kita hanya merebut monster itu kembali. Kau tak ingat?" Mina mengomentari dengan nada meremehkan.
"Aku tidak ingin bicara denganmu, Mina."
"Aku tidak menerima alasan bahwa kau menyukai pemuda itu, kak. Apapun yang terjadi kau harus mengambil'nya' kembali." Kata Woobin lagi, kali ini Yeonjun ikut mendengarkan.
"Tck, kau payah. Hanya ditampar sampai-sampai tubuhmu lemah. Dasar hiperbola." Cibir Yeonjun.
"Then, You want me to find him dan mengulangnya kembali? Fuck. You suck too." Balas Herin sarkas, membuat Yeonjun melotot.
"Herin!"
"Aku tidak mau melakukannya. Even if it's for our dad."
"Ah sorry, not our dad. But, your dad." Koreksi Herin mau tak mau.
Woobin tampak tersentak dan membulatkan matanya kala mendengar apa yang kakak kandungnya itu katakan.
Lagi dan lagi ingatan pernikahan ibu mereka dengan pejabat negara alias ayah kandung Yeonjun dan Mina membuat Woobin menggertak giginya seketika.
Mau tak mau ia harus menjalankan perintah dari ayah tirinya itu. Ini bukan sembarang perintah, memang harus dilaksanakan meskipun ia memang tak mau melakukannya— ralat, Woobin sebenarnya tidak mau dicap sebagai anak pembangkang kalau menentang ayah tirinya itu.
Maksudnya..untuk apa menyegel sesosok monster di dalam diri Herin, kakaknya sendiri? Apakah monster itu memang ada di dunia manusia? Gila. Benar-benar di luar nalar.
"Kau ini payah. Lihat aku, walaupun hubunganku dengan Mark kurang baik, tapi perintah yang ayah dan kak Yeonjun berikan untukku sukses total." Ujar Mina lagi.
"Bahkan aku sendiri sudah melihat wujud monsternya seperti apa."
"Kau seharusnya belajar dariku, Herin. Jangan cuman belajar mencintai Mark Lee."
"Hahaha, aku dengar Mark memang tidak punya perasaan kepadamu. Apalagi hubungan kalian tampak kurang baik setelah kejadian itu. Herin penguntit sesosok Mark Lee dan berlagak sok polos di depannya." Lanjut Mina masih tertawa.
Herin meremas sprei kasur UKS dengan erat. Lagi-lagi Mina meremehkan dirinya.
"Oh ya? Bercerminlah. Kau sendiri membuat kehebohan di sekolah, membocorkan fakta dan menyebarkan videonya." Balas Herin tak mau kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SpiderMark ✓
AdventureHari itu, pemuda yang bernama Mark Lee menemukan laba-laba di taman setelah ia pulang mengantri untuk mendapatkan kaset Spiderman. Entah mengapa, laba-laba itu malah membuntuti Mark saat ia pulang. Tak banyak pikir, Mark malah memelihara dan menamai...