Pagi ini Mark heboh pasalnya ia lupa menaruh sepatu sekolah yang biasanya ia pakai. Hei, bukankah kemarin ia baru saja membereskan semua barang miliknya? Bisa-bisanya sepatu yang ukurannya besar itu menghilang.Mark, ayo buka matamu dan jangan heboh.
Bagaimana Mark tidak heboh, Haechan sudah ada si rumahnya sekitar 10 menit yang lalu. Haechan sudah menekan bel rumah Mark namun pemilik rumah tidak menyambut kedatangan Haechan.
Ah pasrah saja, Haechan memang sering diperlakukan seperti ini.
"Wait..." ujar Mark karena Haechan membunyikan bel lagi.
Untung saja kedua orangtua Mark telah berangkat kerja. Kalau nyonya Lee mendengar Haechan menekan bel rumahnya secara brutal seperti itu, sudah dipastikan Haechan akan diberi omelan mematikan.
"Mark!" Teriak Haechan dari luar.
"Cepat! Hari ini ini piket, cepat berangkat! Pasti Renjun si mahluk yang paling bersih itu sudah sampai di kelas!" Bentak Haechan.
Mark kembali panik. Ke mana hilangnya sepatu yang baru saja ia pakai kemarin?!
"Sebentar! Sepatuku hilang!"
"Kata siapa?" Tanya Haechan bingung.
Sepatu? Haechan melihatnya.
"Apanya? Sepatu sekolahku hilang, aku tidak mau pakai sandal."
"Aku bolos. Bilang saja aku sakit." Lanjutnya.
"Aku akan mengadukanmu kepada tuan Lee." Kata Haechan mengancam.
"Sepatuku hilang, tidak boleh pakai sandal." Mark kembali membuat alasan dan malah memainkan laba-laba merah yang sudah ia beri nama.
Spidey, itulah nama laba-labanya.
Bukankah bagus?
Awalnya Mark ingin menamai laba-labanya itu dengan nama Jeno, katanya nama Jeno terlihat sangar seperti temannya yang punya otot besar.
"Kau buta atau bagaimana? Ini sepatumu! Sepatumu di luar!" Kata Haechan berteriak.
"Aku akan mengadukanmu kalau kau mencoba bolos!"
"Mark! Ayo katakan kalau kau takut pada Pak Kyung-soo karena beliau akan menagih uang patungan kelas hari ini!" Kata Haechan lagi brutal.
Mark terbengong seketika. Kenapa tidak ada yang memberitahu kalau sepatu sekolahnya ada di luar? Ah sia-sia Mark heboh dan itu menghabiskan tenaganya.
"Kenapa kau tidak memberitahu kalau sepatunya ada di luar?!" Kata Mark membuka pintu.
"Karena kau tidak bertanya."
"Sudahlah, ayo berangkat." Ucap Mark dan kembali menutup pintu rumahnya.
Tapi sebentar, seperti ada yang tertinggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
SpiderMark ✓
مغامرةHari itu, pemuda yang bernama Mark Lee menemukan laba-laba di taman setelah ia pulang mengantri untuk mendapatkan kaset Spiderman. Entah mengapa, laba-laba itu malah membuntuti Mark saat ia pulang. Tak banyak pikir, Mark malah memelihara dan menamai...