21. Monster (✓)

33 14 1
                                    

Mark kembali berteriak kencang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark kembali berteriak kencang. Memegangi dan menepuk-nepuk dadanya kencang. Sebenarnya ia sedang menahan serangan yang ada di dalam dirinya.

Ia terus menepuk-nepuk dadanya, berteriak berulangkali memanggil nama sang laba-laba pembawa sial itu. Spidey.

Yang Mark rasakan saat ini adalah sesuatu yang tak bisa dijelaskan oleh kata-kata. Tubuh Mark terus memberontak merusak apa saja yang ada di rooftop.

Benar, Mark langsung pergi ke rooftop setelah meninggalkan Mina saat membersihkan toilet tadi.

Banyak siswa maupun siswi yang menatap Mark saat berlari melewati mereka. Tangan Mark terus ditutupi oleh jas almamater agar semua orang tak melihat wujud aslinya saat ini.

Laba-laba pembawa sial itu benar adanya. Mark pikir akan keren menjadi superhero, namun ternyata ia tak mampu untuk mengendalikan kekuatan sebesar ini.

Memang benar apa yang Naruto bilang di serial Shippuden, mengendalikan kekuatan monster (kyuubi) memang membutuhkan tenaga yang besar. Mark merasa seperti mengendalikan monster besar yang sedang mengamuk di dalam tubuhnya ini.

Entah apa lagi yang Mark harus lakukan. Ia benar-benar menahan dirinya agar kekuatan sial ini tak keluar. Sangat menyusahkan.

"AAARRGHHH!!"

"Mark?"

Mark masih dalam kesadarannya. Ia membuka matanya dan membuka kain penutup untuk menutupi wajahnya. Mark tersentak beberapa saat, ia merasa seperti ada seseorang yang memanggilnya dan mengikutinya sampai ke rooftop.

"Mark? Kau dengar aku?"

Mark melotot. Suara ini...Mark memang mengenalnya. Tapi untuk apa sesosok itu mengikuti Mark sampai ke sini? Mark tidak ingin menampakkan wujud aslinya dengan sebelah tangan yang sudah menyerupai kaki laba-laba merah tua itu.

Kumohon, Mark memohon untuk kali ini. Jangan sampai kekuatan anehnya ini keluar dan seseorang itu mengetahui kalau Mark adalah Monster laba-laba.

"Ketemu!"

"K-Kau.. Herin, jangan mendekat!"

"Awas, get out! Menjauh dariku!"

Mark terlonjak saat Herin membuka kain yang menutupi meja rusak dan memperlihatkan Mark yang terus melotot menatap Herin tak percaya.

"Kau kenapa?" Tanya Herin dengan polosnya.

"Mark?"

Mark makin mundur, namun anehnya Herin seolah tak mendengarkan perintah Mark agar ia menjauh.

"A-Aku tidak bisa menahannya. Awas dan menjauhlah dariku, Herin!"

"AAARRGHHH!!"

BRAAKKKK!!

Herin terpental dan tubuhnya menabrak kursi kayu yang sudah tak terpakai. Mark tak sengaja mendorong Herin dengan kekuatannya itu. Mark benar-benar tak bisa mengendalikannya, ia antara sadar dan tak sadar membuat Herin terluka.

SpiderMark ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang