She Wasn't Okay

1.5K 237 5
                                    

Winter duduk di tempatnya sambil mendengarkan open hari terakhir. Hari terakhir hanya  akan diisi oleh promosi promosi UKM.




Para kating antusias berusaha mempromosikan UKM mereka dengan acara acara bakat dan juga menawarkan hal hal menarik.





Walaupun acara ini cukup ramai dengan para peminat, namun Winter terlihat terdiam.


Malah wanita itu dengan santainya memeluk lutut dan menenggelamkan wajahnya karena mengantuk.



Winter mengantuk berat akibat bekerja semalam dan juga harus menyelesaikan tugas ospeknya yang akan di kumpul hari ini.



Winter benar benar lelah sehingga dirinya sempat benar benar tertidur saat para kakak tingkat sedang mempromosikan UKM.




"Dik.."


"Dik.."





Winter tersadar kala bahunya di tepuk dan dirinya menatap seorang kating perempuan menatap dirinya.

"Ini isi dulu untuk ukmnya, jangan tidur lagi ya. Kita ada acara selanjutnya" kata kakak tingkat wanita itu sambil menyerahkan selembar kertas formulir pendaftaran UKM.


"Iya kak" jawab Winter menerima kertas lalu dengan segera mengisi.



Winter awalnya sangat tertarik untuk mengambil UKM seni seperti modern dance dan theater. Namun dirinya sadar, dia sudah tidak seperti dulu.


Dirinya bukan gadis populer yang selalu di tunggu orang orang lagi. Dirinya juga tidak lagi gadis yang akan menjadi pilihan para laki laki.


Kenyataan bahwa dirinya sudah menjadi seorang ibu, punya anak dan tubuhnya sudah tidak semampu dulu. Setelah memiliki anak, terjadi perubahan dimana dirinya tidak bisa lagi seaktif dulu.


Tubuhnya menjadi sedikit melemah dan tidak lagi bisa ia andalkan seperti dulu.


Setelah banyak pertimbangan, Winter akhirnya mencentang UKM paduan suara di kampusnya.






Setidaknya dirinya masih bisa bersuara, pikirnya..




Setelah itu dirinya maju untuk mengumpulkan formulir yang sudah ia isi pada kakak tingkat yang bertugas juga mengambil makan siangnya.



Setelah itu ia kembali ke posisinya untuk duduk dan kembali membawa pulang kotak makan siang.





Deg!




Winter terkejut saat tiba tiba sebotol kopi kemasan berlogo "starbucks" dan juga sekotak kue yang memiliki logo sama mendarat di pangkuannya.


Winter langsung menoleh menatap kearah punggung laki laki yang masih dengan polos berjalan menuju teman temannya di belakang barisan.



Winter terdiam, dirinya meremas ujung bajunya. Bukanya senang...



Winter takut.






Iya, dia takut dengan banyak hal. Dia takut dengan laki laki yang menyentuhnya, dia takut dengan memberikan kepercayaan...




Dia takut menerima kebaikan berakhir luka..




Winter yang takut menolak, namun ketakutannya  terhadap hal hal diatas lebih besar sehingga gadis itu memberanikan diri mendekati kakak tingkat yang sedang mengobrol dengan teman temannya santai.


Love You DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang