Sister?

1.4K 238 16
                                    


Pagi pagi Karina sudah siap dengan penampilannya untuk menuju rumah Winter.

Ya dirinya dan kekasihnya itu kebetulan memiliki kelas pagi namun beda waktu.

Tapi memang Karina sekarang sudah harus selalu berangkat pagi untuk mengantar Yeoreum kesekolah walaupun dirinya tidak punya kelas pagi ataupun tidak ada kelas.

Rasanya kewajiban dan tanggungjawab baru ia emban, namun bukannya merasa kesusahan dirinya malah suka dengan keadaan barunya.


Jika memang dirinya dan Winter memiliki kelas siang, keduanya bisa pergi belanja dulu di pagi hari dan menikmati suasana berdua.


Pagi ini Karina sudah siap dan turun untuk menuju mobilnya. Namun dirinya langsung menatap meja makan.

Matanya langsung menajam karena melihat kehadiran empat orang yang paling ia malas lihat.


"Sudah bangun? tumben kamu udah bangun jam 7 pagi, udah siap pula. Mau kemana kamu?" tanya pria paruh baya yang adalah ayah Karina.



"Ngapain disini?" tanya Karina ketus.

"Lupa lo? ini rumah papa, kalau lo gasuka lo aja yang pergi!" balas Sungchan kali ini.


"Elo yang yang siapa anjing?! dia papa gue, elu cuma anak angkat, lo-"

"Jaga omongan kamu, Jimin!!" tegas papa menatap Karina.


"Jimin, ayo makan sama sama. Kita kesini mau ketemu kamu, makan sama kamu, lagi sebentar masakannya selesai kok" ucap mama tiri Karina.


Karina putar bola matanya muak lalu berjalan bergegas pergi.



"Gini nih, persis maminya! Didikan maminya gini nih jadinya! Gapunya sopan santun!"



Karina kepalkan tangannya lalu berbalik menatap tajam keluarganya hingga matanya menatap keseorang wanita yang sedari tadi menatap kearah dirinya.


Mata berapi Karina perlahan sirna, wanita itu tatap mata Karina dengan tatapan dalam berusaha menyurutkan amarah Karina.


Namun tidak bertahan lama..



"Gausah natap calon istri gue lo! Inget, dia tunangan gue, jadi tau diri lo!" tegas Sungchan memperhatikan keduanya.



Karina mendengus lalu kembali berbalik pergi meninggalkan keluarganya.


Dirinya sudah muak, semuanya telah di renggut, dirinya hanya dapat memikirkan dua hal.



Kesembuhan ibunya dan kebahagiaan Winter dan Yeoreum.



Keduanya adalah semangatnya, pemenangnya, dan dirinya hanya berharap Tuhan selalu menyertainya untuk bersama dengan orang orang yang ia cintai.




°°°



Winter dan Ningning bawa nampan makan untuk mengambil pesanannya di kantin fakultas.

Winter dan Ningning mengobrol seperti biasa, namun mereka baru menyadari beberapa orang menatap kearah Winter sambil tertawa kecil.

"Ning, kenapa sih? baju gue lucu?" tanya Winter.

Ningning langsung menatap lekat Winter ikut kebingungan.

"Harusnya sih enggak"


"Gue...bau kah? atau ada apa di muka gue?" tanya Winter lagi.


Love You DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang