Back Home

1.4K 243 4
                                    

Yuk kritik juga saran yuk, membantu author semangat mengerjakan chapter selanjutnya🥰


Selamat membaca 😄

~~~~




Kelas terakhir Winter selesai, gadis itu langsung bergerak keluar kelas bersama Ningning berjalan menuju belakang gedung untuk mengambil bagian sepedanya yang ia amankan.

Keduanya berencana naik bus bersama hari ini, sekalian Ningning mengantar Winter menuju bengkel kenalannya untuk memperbaiki sepeda.



Siapa tau masih bisa di perbaiki, pikir mereka.







Dirinya mengamankan sepedanya agar ia bisa perbaiki, namun sampai di belakang gedung Winter bulatkan matanya panik saat tidak melihat bagian sepedanya.




"Ning, ini tuh disini! tadi gue taruh disini" kata Winter kebingungan tidak melihat bagian sepedanya.




"Kok bisa? gamungkin ada yang ngerjain lu lagi kan? ayo cari dulu lah" kata Ningning.




"Aduhh mana ya? gue taruh mana sih?" gumam Winter panik Winter.




"Coba inget inget deh, lu taruh mana?" tanya Ningning bergerak ikut mencari.




Winter dan Ningning cari cari sekitar dan ia cari cari di sekitar. Bahkan ia pakai tenaganya membongkar satu persatu tempat yang mungkin saja bagian sepedanya ada disana.





Namun nihil, Winter tidak menemukan bagian sepedanya.




"Aduhh gimana Ning, sepeda gue"




Winter terjatuh sedih berjongkok di bawah dengan wajah sedihnya.




"Win... jangan nyerah ya? kita cari dulu coba. Gue juga gatau, apa kita tanya satpam aja ya? atau di bawa sama tukang bersih bersih?" saran Ningning menebak.




"Ning, gue butuh sepeda itu. Itu satu satunya transportasi gue, kalau naik bus gue jadi gabisa hemat. Sepeda itu juga berarti banget, penting banget buat gue"



Ningning ikut berjongkok dan memeluk Winter pelan. Ningning tidak bisa membantu banyak, Ningning juga bukan orang kaya. Ia hanya anak dari penjual pao daging di China.



Gadis itu hanya anak rantau dari China yang berkuliah di Korea karena suka dengan Korean drama.


Gadis itu juga masuk kedalam siswi level rendah, yaitu beasiswa, maka itu gadis itu tidak punya teman karena diskriminasi siswi beasiswa dan warga China.



Hanya Winter saat ini yang ia punya sebagai temannya.



Ningning rangkul bahu Winter dan bawa temannya itu berdiri.




"Kita tanya petugas kebersihan dulu ya? gue temenin sampe lu dapet sepeda lu" kata Ningning.






Winter mengangguk lalu berjalan bersama Ningning kesana kemari mencari sepedanya.








°°°






Sorepun tiba, Winter terlihat kebingungan kala dirinya masih tidak menemukan jawaban dimana sepedanya.


Winter duduk di halte bus untuk pulang, mau bagaimana lagi, dirinya harus bekerja dan Ningning harus pulang juga pikirnya.




"Besok kita cari lagi ya win, gue temenin kok" kata Ningning melihat Winter yang hanya terdiam menatap lurus, namun pastinya dirinya sedih.






Love You DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang