Daegu

1.5K 265 14
                                        

Yuk kritik juga saran yuk, membantu author semangat mengerjakan chapter selanjutnya🥰






Selamat membaca 😄

~~~~

Mobil hitam milik Karina terparkir cantik di depan kediaman Winter.

Namun saat itu mereka tatap rumah sederhana itu dimana lampu masih mati membuat mereka menghela nafas.


"Kebiasaan Jijel, dah tau bawa anak jam segini belum pulang" kesal Karina melepas seatbeltnya.


Winter hanya tersenyum tanpa menjawab Karina, ia tatap Karina yang berlari kearah pintu penumpangnya dan membukakan pintu mobil untuknya.


Ia pegang tangan Winter dan tangan satunya menjaga kepala Winter agar tidak terpentuk atap mobil.



"Yaudah, sambil tunggu Yeoreum kita masuk aja, aku masakin. Kamu belum makan dari tadi, cuma makan gulali sama tteokbokki, kamu makan disini ya?"




Karina mengangguk pelan tidak mungkin menolak keinginan Winter.



Keduanya masuk kerumah dengan kunci cadangan yang Winter letakan di vas bunga depan rumahnya dan Winter langsung berlalu menuju dapur.



Karina terlihat melihat lihat kembali kerumah itu sambil memikirkan beberapa bagian rumah Winter harus ia perbaiki setelah perkemahan universitas.


Merasa sudah cukup mengamati, Karina langsung berjalan kearah dapur dan menatap Winter yang sedang mengaduk masakannya.



"Masak apa nih? " tanya Karina berdiri di sebelah gadisnya itu sambil memegang puncak kepala wanita mungil itu.













"Hmm? aku masak kimchi jiggae"






Karina menatap panci masak yang sudah berwarna merah di aduk oleh Winter membuat laki laki itu tidak yakin.


Iya, bukan meragukan rasa masakan pacarnya itu, tapi Karina memang mudah sakit perut. Karina tidak bisa makan terlalu pedas dan asam, perutnya akan sakit sepanjang malam.







"Minjeong-ah.."



"Hmm?"




"Rasanya aku gak bisa makan masakan kamu deh" ucap Karina pelan.



"Gabisa.."





"Iya, aku lagi gak nafsu sama kimchi, makanan asem gitu" ucap Karina pelan khawatir.



"Ga nafsu makan?" tanya Winter pelan sambil mengaduk masakannya pelan, terlihat wajah sedih yang terlihat.



Karina lalu tersenyum lalu menepuk pancak kepala Winter dan mengusap lembut wanita itu.





"Aku bercanda, aku mau makan pasti enak hehe"





Senyum yang awalnya luntur akhirnya terlihat lagi di wajah Winter.





Sebuah lengan kokoh melingkar di pinggang Winter tiba tiba membuat wanita itu terdiam sesaat, ditambah dirinya merasakan nafas lembut di telinganya.






"Mulai sekarang, tolong libatin aku dalam semua urusan kamu sama Yeoreum, kalau kamu butuh apa apa, aku yang bakal kasih" suara berat Karina terdengar.




"Jimin, aku cuma minta kamu lindungin kita. Aku gak minta lebih"





"Tapi aku mau tanggung kalian, aku mau jadi bagian dari kalian"




Love You DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang