10. Baskam Libra

1.6K 161 3
                                    

"Non" Panggil Bi Ana.

Xera yang sedang mengeringkan rambutnya menengok.

"Kenapa Bi" Xera mencabut kabel Headrayer agar suara bi Ana terdengar lebih jelas.

"Ada tamu di bawah" Kata bi Ana.

Xera mengernyit. "Tamu? Siapa?" Sejauh ini setau Xera, Aloxa tidak terlalu dekat dengan siapa pun sampai harus bertamu seperti itu.

"Tadi sih katanya temen sekolah, Kalo gak salah namanya Bumi"

Xera yang sedang membereskan rambutnya terhenti seketika. "Bumi?"

Buru buru Xera berjalan keluar dari kamar menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa.

Kenapa cowok itu bisa sampai di rumahnya dan dari mana ia tau alamatnya.

Xera menatap laki laki di depan nya yang sedang dengan santai menyeruput teh manis.

Xera menghembuskan nafas. "Lo ngapain di sini? "

Bumi menaruh kembali gelas teh itu di atas meja. "Ketemu preman yang lo sewa"

Xera gelagapan menyadari Bi Ana juga berada di belakang nya bagaimana jika hal ini sampai di telinga ayah nya. Apalagi Xera belum tau apakah itu memang perbuatan Aloxa atau bukan.

Xera tertawa canggung. "Ah maksud lo tugas dari sekolah itu" Xera bertepuk tangan satu kali mengalihkan pembicaraan penuh masalah itu.

Bumi menarik satu alis nya ke atas. "Lo udah siap. Kita pergi"

Xera mendengus tidak suka mendengar nada datar penuh perintah itu. Sebelum itu Xera menatap tubuhnya sendiri yang di balut kaos putih dan jeans hitam panjang. Oke lah ia juga tidak mau terlalu lama membiarkan masalah ini, terlebih pakaian nya termasuk kata sopan.

Xera menggenggam ponsel nya yang tadi waktu sarapan memang ia taruh di atas meja keluarga.

"Bi, Aloxa pergi dulu. Tugas sekolah" Jelas Aloxa setelah itu berlari mengejar langkah Bumi.

Berhenti di halaman rumah di mana motor sport merah mencolok sudah terparkir dan Bumi di atas nya.

"Eh. Gue naik mobil aja" Seru Xera ngeri melihat betapa tinggi nya jok belakang motor. Ia belum pernah naik motor seperti itu sebelumnya dan tidak tertarik sama sekali. Motor beat atau matic lebih bagus untuk di naiki rasanya.

Bumi membuka kaca helm full face nya itu. Mematikan mesin motor kembali. "Lama" Ujar Bumi menuruni motor merah nya dan melepas helm.

"Mana mobil lo" Tanya Bumi yang sekarang sudah berdiri di hadapan Xera.

Xera mendengus kesal melihat betapa tinggi Bumi sampai membuat nya mendongak untuk menatap wajah nya dan kalo boleh jujur Bumi terlihat lebih keren dan ganteng memakai baju bebas dari pada baju sekolah.

Xera menggelengkan kepala geli, apa yang barusan ia pikiran? Gila. Sadar laki-laki di depan nya ini sama buruk nya dengan si pemeran utama.

"Woi!" Panggil Bumi.

Xera tersentak sambil mengusap dada nya terkejut. "Bisa gak sih kalo manggil yang bener, halus, sopan gitu"

"Lagian lo naik aja motor lo itu. Gue naik mobil"

Bumi berdecak. "Ribet. Kunci mobil lo" Tangan Bumi sudah siap menerima kunci.

"Pak Ilham" Panggil Xera.

Pak Ilham yang sedang menggelap kaca mobil hitam segera menghentikan kegiatan nya dan mendekat.

"Kenapa non"

Villainess Girl (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang