25. Efek Kupu-kupu

858 83 13
                                    

Aloxa menunduk melihat tali sepatu hitam nya lepas setelah turun dari mobil.  Ia sampai di parkiran rumah sakit, kalau tidak salah dirinya di rawat juga di rumah sakit ini, waktu pertama kali ia sadar ada di dunia novel.

Ia menatap Bumi yang sudah berdiri di samping nya.

"Nyokap lo sakit?" Tanya Aloxa heran dengan tujuan nya sekarang.

Bumi berdecak, berjongkok dan mengikatkan tali sepatu Aloxa.

"Gue bisa sendiri" Aloxa ingin menarik kakinya namun Bumi lebih dulu selesai dan berdiri kembali.

"Nyokap gue dokter"

"Hah! Ohhh" Aloxa mengangguk mengerti, jadi salah satu volunteer panti asuhan kasih ibu adalah ibunya Bumi dan ada kemungkinan 4 orang dewasa yang berada di dalam poto itu juga ibunya Bumi.

Aloxa mengangguk kecil, mendapati dirinya semakin dekat dengan kebenaran tentang nya dan juga ingatan acak yang muncul.

Sebenarnya Aloxa sedikit aneh dengan keberadaan nya sekarang, di satu sisi itu berarti Aloxa bisa menemukan teka-teki nya sedikit demi sedikit di sisi lain Aloxa merasa canggung dengan situasi yang ada.

Sekarang ia akan bertemu dengan ibunya Bumi, meminta tolong dan mencari informasi. Namun kenapa rasanya sedikit hmm- janggal, ini seperti momen laki-laki sedang mengajak pacar nya bertemu dengan keluarga nya.

No Aloxa, jangan berpikir yang aneh-aneh. Sekarang dirinya di sini murni untuk bertanya tentang panti asuhan kasih ibu dan kebetulan informasi bisa ia dapatkan dari ibu nya Bumi. Iya hanya itu, tidak lebih.

Bumi berjalan terlebih dahulu, dengan langkah pelan Aloxa mengikutinya. Berdiri di depan lift, menunggu terbuka dan tidak lama setelahnya mereka berdua masuk dengan bumi yang menekan tombol lima, kemungkinan ruangan ibunya berada di sana.

Beberapa saat kemudian lift kembali terbuka, Bumi berjalan mengikuti lorong kanan dan berhenti di tulisan Dr. Vera, Sp.JP.

Bumi mengetuk pintu tiga kali dan memutar knop pintu setelahnya.

"Ayo"

Aloxa hanya mengangguk meski sedikit sebal melihat bagaimana santai nya Bumi menyuruh nya masuk begitu saja.

"Mah" Panggil Bumi.

Dr. Vera yang sedang melihat layar komputer segera menengok dan tersenyum melihat anak nya. Mata nya kemudian mengikuti gerak Aloxa yang baru masuk dan berdiri di samping bumi.

'Siapa? Pacar kamu?' Dr Vera bertanya dengan ekspresi wajah sedangkan sebelah alisnya terangkat.

"Hallo tante" Aloxa lebih dulu menyapa dari pada di sebut tidak sopan.

"Kamu Aloxa?" Tanya tante Vera menunjuk Aloxa yang sempat melirik Bumi.

"Iya Tante, nama saya Aloxa teman seangkatan nya Bumi." Balas Aloxa formal.

Bumi jelas menatap nya beberapa detik setelah Aloxa mengatakan itu, setelahnya Bumi berjalan ke tengah ruangan dan duduk di salah satu kursi dengan 6 kursi dan satu meja panjang itu.

Tante Vera segera berdiri, mendekat dan duduk di kursi tunggal.

"Ayo duduk Aloxa, jangan sungkan" Ujar tante Vera ramah.

Otomatis Aloxa tersenyum menjawab ramah tante Vera dan duduk di sebelah Bumi. Aloxa pikir duduk dekat Bumi sedikit lebih baik.

Tante Vera lebih dulu menepuk Bumi, "Tante tadi kaget waktu Bumi telepon, biasanya Bumi jarang kayak gitu apalagi tiba-tiba bilang mau datang ke sini" Tante Vera sedikit mencondongkan wajah ke arah Aloxa.

Villainess Girl (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang