Pertama, Aloxa yang asli menyimpan perasaan terhadap Glen begitu pun sebaliknya.
Kedua, Xera jelas tertarik dengan Bumi begitu pun Bumi, hanya saja Bumi mungkin saja menyukai Aloxa asli bukan dirinya.
Ketiga, Alasan Aloxa mem-bully Berlina secara tak langsung apa? Dan kenapa Ayu benci Berlina karena iri kah?.
Melihat bagaimana orang yang di sukai nya -Bagaskara- menyukai Berlina mungkin saja membuat Ayu marah. Tapi entah kenapa Aloxa masih merasa ada yang kurang tentang alasan kenapa Ayu pura-pura berteman dengan Berlina, karena ayahnya yang berkerja di perusahaan ayahnya Berlina, bisa jadi. Tapi kenapa rasanya bukan itu saja.
"Bukannya kamu terlalu banyak melamun belakangan ini" Tanya pak Adnan sambil menukar piring berisi stek yang sudah di potong-potong kecil.
"Perasaan ayah aja deh" Jawab Aloxa asal padahal memang benar dirinya sering melamun.
"Kamu punya masalah?"
'Banyak! Sampai gak tau kedepan nya bakal kayak apa' Aloxa tersenyum. "Enggak, Aloxa cuma capek aja"
Aloxa memasukan potong stek itu kedalam mulut nya. "Oh iya, kenapa hari ini kita restoran yah? Sampe ijin sekolah segala"
Pagi-pagi sekali pak Adnan menyuruh Aloxa untuk bolos dan dengan senang hati ia menyetujui hal itu meski sebenarnya dua mingguan lagi akan ada ujian kenaikan kelas . Tapi bukankah sedikit aneh karena sekarang pakaian yang di pakai ayah dan dirinya terlalu formal untuk di sebut makan di luar bersama.
"Habiskan dulu makanan kamu, kita lagi nunggu orang lain di sini"
Firasat nya mengatakan akan terjadi sesuatu di luar banyangan nya. "Aku harap itu bukan sesuatu yang bakal ngeganggu Aloxa"
Tidak ada jawaban. Pak Adnan terlihat memakan makanannya dengan khidmat. Aloxa menyipitkan matanya curiga.
"Hah"
'Ya memang nya ada ya yang berjalan sesuai keinginan gue?' Batin Aloxa pasrah.
Saat memasukkan potongan steak yang kelima tiga orang yang sedikit familiar berjalan masuk ke dalam restoran dengan pakaian resmi. Firasat nya memang benar, melihat keluarga Bumi berjalan mendekati meja yang sedang ia duduki.
"Yah. Apa-apaan ini" Aloxa bergumam kecil sedikit merengek agar tidak terdengar oleh orang lain selain ayahnya.
"Sesuatu yang bisa bantu kamu" Pak Adnan menjawab dengan tenang lantas berdiri menyebut tangan Pak Arno sambil melakukan percakapan ringan dan duduk bersebelahan.
Aloxa tersenyum mengangguk saat matanya tak sengaja bertemu dengan ibunya bumi.
"Gimana kabar kamu?" Tante Vera mengusap kepala Aloxa pelan.
"Aloxa baik tan. Kalo tante? "
"Kabar tante baik" Setelahnya Tante Vera duduk di samping suaminya, sebagai informasi bentuk meja nya bulat dengan lima kursi.
Sedangkan Bumi duduk di sebelahnya. Firasat nya buruk, mengingat pak Adnan pernah mengatakan tentang pertunangan.
Jika benar-benar terjadi maka Aloxa berada dalam masalah besar.
"Maaf atas keterlambatan kami, seperti biasa jakarta sibuk dengan kemacetan" Suara pak Arno terdengar memulai percakapan.
"Tidak masalah. Kami juga lebih dulu menyantap hidangan" Jawab Pak Adnan.
Aloxa menghela nafas sangat pelan. Kacau sudah.
Tiga orang dewasa itu bercakap-cakap ringan setelah memesan tiga steak lain dan satu carbonara, merenak saling menanyakan kabar sampai tentang bisnis yang sedang mereka rencanakan. Karena memang Aloxa tidak mengerti, ia melirik Bumi yang duduk di samping nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Villainess Girl (Slow Update)
Genç KurguApa yang terjadi kalau tiba-tiba kalian terbangun di tempat novel berada. Panik kah? Bingung? Ah menyebalkan nya semua itu harus aku alami sendiri, masuk ke dunia novel di mana alur cerita sedang berjalan. Sial! Aku bahkan hanya membaca epilog ceri...