17. Ingatan

1.2K 117 4
                                    

"Maaf?"

"Iya. Bisa lo sampein ke Berlina"

Ayu yang memang sahabat karib Berlina mendelik tajam menatap sosok di depan nya. "Gak tau malu lo ya" Teriak nya tak habis pikir.

Aloxa menatap nya datar. "Gue bukan minta tolong sama lo tapi gue nyuruh lo buat sampein satu kata itu"

Kaki nya berjalan ke depan mendekat ke arah ayu. "Lo gak mau kan gue usik selama lo sekolah di sini" Ancam Aloxa.

Ayu berdecak. "Emang gue takut sama lo hah! Dan satu lagi cara minta tolong itu bukan dengan ancaman, gak pernah di ajarin lo sama nyokap bokap lo"

"Punya uang banyak aja gak guna plot ol

sifat lo kayak gini, menurut lo berapa lama lo bisa di cover melulu sama bokap lo itu" Ayu menunjuk kepala nya sendiri. "Sadar diri Aloxa. Lo kalau udah terjun ke masyarakat, habis lo"

Raut Aloxa berubah menjadi dingin, siapa dia sampai berani menyebut orang tua nya dengan mulut kotor nya itu.

Ayu balas menatap tajam Aloxa. Saat itu tamparan kasar Aloxa lepas dan berakhir di pipi kirinya, belum puas hanya sekali Aloxa menampar lagi pipi kanan Ayu.

Ayu terlihat tak terima, namun lebih dulu di dorong Aloxa membentur kursi bekas di gudang belakang sekolah. Senyum kecil nya terbit dan itu terlihat menyeramkan.

"Jangan gara-gara lo sahabat Berlina lo berani ngusik gue. Punya apa lo! Bokap lo lebih kayak dari bokap gue, hah!"

Aloxa menekan kaki kanan nya di pundak kiri Ayu penuh tenaga sampai ia meringis kecil, tangan nya yang lain mencoba menyingkirkan kaki Aloxa dari pundak nya.

"Kalau emang bokap lo lebih kaya dari bokap gue, berarti gak masalah dong lo di keluarin dari sekolah ini"

Aloxa mencondongkan tubuh nya dengan seringai di bibir nya. "Masih berani!" Tantang Aloxa. .

"Karena lo pikir ada Berlina, lo bisa lakuin apa pun gitu ke gue. Sadar diri Yu, kalau gue mau besok lo gak akan ngeliat lagi temen lo itu. Udah bener gue minta maaf! Weh temen nya gak terima"

Aloxa menarik kaki nya berpindah tempat menginjak sepatu yang di pakai Ayu dengan model yang sama persis dengan yang Aloxa pakai.

"Barang kw bukan sih" Tekan Aloxa. "Oh gue belum bilang nya sepatu gue ilang loh minggu lalu" Aloxa semakin menekan injakan nya. "Kalau di lihat lihat bukan barang kw deh. Atau lo nyuri" Tatap Aloxa dengan senyum kecil.

"Tutup mulut lo. Ini hadiah ulang tahun dari Berlina. Lo pikir gue sudi make barang yang sama kayak lo" Ayu masih keras kepala tidak mau kalah dengan gadis gila di depan nya.

Aloxa menaikan alis nya sebelah. "Oh, berarti Berlina yang nyuri. Hahahaha kasian lo di kasih hadiah dari hasil nyuri dong"

Ayu berdiri menarik kaki nya paksa dari injakan Aloxa. Melihat nya saja membuat Aloxa tertawa kecil liat saja cara berdirinya nya pincang itu, menggemaskan.

"Berlina gak sama kayak lo setan!, gue muak liat muka lo Aloxa! Pantas aja Arthur gak suka sama lo, dari sisi mana pun lo gak ada sisi positif nya" Ayu berjalan pincang meninggalkan Aloxa yang sedang menyilang kan tangan di depan dada dingin.

Villainess Girl (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang