Hidup itu sibuk. Jika ingin hidup kita harus sibuk. Sibuk mencari uang untuk hidup. Bekerja dengan sibuk agar kebutuhan uang terpenuhi. Setelah mendapat uang hasil bekerja, baru bisa bernafas lega.
Artinya satu bulan ke depan kebutuhan hidup terpenuhi. Tapi ada satu hambatan menuju kedamaian itu, hemat. Jangan karena terbuai dengan barang yang belum tentu kita pakai, jadi membeli. Karena artinya setengah bulan ke depan kebutuhan yang harus terpenuhi malah menjadi masalah baru. Meski memang satu kata 'uang' merangkum semua masalah di atas.
Persis sekarang gadis 20 tahun itu tengah mengantarkan coffee ke meja pelanggan di mana pesanan harus berada.
"Selamat menikmati" Ujar gadis itu tersenyum kecil, tangan nya cekatan menaruh pesanan di hadapan pelanggan. Setelah selesai ia kembali ke tempat barista.
Membereskan jajaran toples kofi. Ponsel dari saku celana nya bergetar, Xera mengambil nya sebelum menjawab panggilan, ia melihat sekeliling dan di rasa tidak akan ada pesanan lain, panggilan dari sahabat nya ia terima.
"Kenapa?" Tanya Xera langsung, nama lengkap nya Xera Florence.
"Lo jadi nginep di rumah gue kan?" Tanya Fina.
Xera meletakkan ponsel nya saat melihat seorang pelanggan mendekat. Xera mendekat sambil tersenyum ramah dan beralih di meja kasir di mana seorang pelanggan hendak membayar pesanan.
Setelah menggesek kartu, Xera mengembalikan nya kembali dengan senyum ramah.
"Terimakasih. Silahkan datang kembali" Sang pelanggan balas tersenyum dan pergi menjauh keluar cafe.
Xera mengambil ponsel nya, menempelkan ponsel itu di telinga kanan nya.
"Apa? Lo tadi bilang apa? " Tanya Xera.
Suara helaan nafas terdengar jelas dari sambungan. "Lo jadi nginep?"
Xera menepuk dahi nya pelan. "Hampir lupa. Iya jadi kok"
"Perlu gue jemput?"
Xera menggeleng. "Naik go-jek aja sih" Tangan nya sibuk mengelap meja setalah itu tangannya beralih menutup toples kecil.
"Awas kalo telat. Ya udah kayaknya lo sibuk deh."
"Bukan deh doang. Sibuk pake banget gue kan harus melanjutkan hidup"
Fina berdecak. "Iye iye. Ya udah bye. Ingat jam 8 udah di sini"
Xera terkekeh kecil. "Gue usahain"
"Bye" Seru Xera mengakhiri panggilan.
Beberapa pelanggan terlihat mendekati kasir. Ia lantas melayani pelanggan. Pekerjaan nya kembali berlanjut. Seterusnya hidupnya memang sibuk.
•••••
Tepat pukul 21:00 Xera akhirnya bisa pulang lebih awal. Untungnya ada orang yang bekerja di sif malam jika tidak ia terpaksa harus bekerja lebih lama.
Xera memeriksa ponsel, menunggu Go-jek yang di pesan nya. Belum sampai sepuluh menit GO-JEK yang di tunggu nya sampai.
Jam 21:40 baru lah Xera menginjakan kaki di rumah teman nya, Fina. Memang dua jam kurang melebihi janji. Tapi mau bagaimana lagi, dia hanya karyawan yang di gaji oleh atasan nya. Sampai di lantai dua, Xera dengan senang hati menerobos masuk ke dalam kamar Fina.
"Hoi" Xera menyembulkan kepala di balik pintu dengan senyum jahil.
Fina terperanjat sampai buku yang di pegang nya jatuh. Kemudian mengelus dadanya kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Villainess Girl (Slow Update)
Fiksi RemajaApa yang terjadi kalau tiba-tiba kalian terbangun di tempat novel berada. Panik kah? Bingung? Ah menyebalkan nya semua itu harus aku alami sendiri, masuk ke dunia novel di mana alur cerita sedang berjalan. Sial! Aku bahkan hanya membaca epilog ceri...