20. Pesan Mencurigakan 2

1.1K 112 3
                                    

Masalah Pertama. DM an itu sudah terjadi 3 kali yang isi cukup membuat emosi dan tanda tanya. Kedua, mungkin saja Aloxa asli sering mendapat pesan dari akun yang sama tapi langsung di hapus dan menganggap angin lalu seperti sifat asli Aloxa.

Namun sekarang ia bukan Aloxa asli. Ia hidup dengan rasa penasaran yang besar terlebih pesan pesan memprovokasi nya itu semakin membuatnya termotivasi mencari sang pelaku DM itu. Kalau tidak salah tebak ia punya firasat kalau orang yang menyebarkan berita di web sekolah dengan DM adalah orang yang sama.

Dan kunci utama dalam berita web itu adalah Glen. Jelas sang pelaku mengetahui kalau Aloxa dan Glen mempunyai hubungan yang publik tidak ketahui meski dirinya sekarang pun tidak mengetahui hubungan macam apa. Selain debaran konyol milik Aloxa asli, Aloxa tidak tau apa apa.

Jadi dari semua itu ia harus mendekati Glen dan mencari orang yang dekat dengan nya atau orang yang membenci Glen. Meski teori yang satu ini tidak masuk akal, mari menduga duga saja.

Jelas jika mencari orang yang membenci Aloxa lebih sulit di cari, karena daftar nya akan lebih dari sepuluh lembar atau bahkan lebih. Jadi untuk mengurangi waktu ia harus mencari orang orang yang berada di dekat Glen. Baik yang menyukai nya atau pun membencinya.

Dan juga salah satu tersangka yang Aloxa curigai adalah Ayu. Namun dari informasi yang ia dapat sejak satu tahun lalu ayu pindah sekolah. Mungkin ayu termasuk daftar terakhir.

Ah, Glen. Ayo cari Glen.

"Aloxa" Mendapat panggilan dari ayah nya Aloxa tersenyum canggung.

"Iya Yah, kenapa?"

"Makan yang benar. Baru dua suap kok tiba-tiba berhenti" Pak Adnan menaruh gelas berisi susu hangat di samping piring Aloxa.

"Ayah bisa izin in kamu gak sekolah. Kamu masih perlu istirahat"

Aloxa mengunyah makanan nya dengan cepat. "Hari ini ada ulangan yah. Aloxa juga kelamaan izin"

"Tetep aja Aloxa, kondisi kamu lebih penting dari pada ulangan. Wajah kamu masih pucat gini"

Otomatis Aloxa meraba wajah nya. "Masa sih"

"Jelas jelas masih pucat gitu. Kalo gitu pas ulangan langsung izin pulang aja. Ayah juga bakal ke kantor bentar"

Alis Aloxa naik sebelah, tanda heran. "Bukan nya kerja sama ayah batal ya?" Sebenarnya Aloxa menanyakan kepada bi Ana kenapa ayahnya belakangan ini sering ada di rumah, jawaban nya proyek batal.

"Lilac group setuju sama proposal yang perusahaan ajukan. Alasan lainnya ayah tidak perlu tau, yang penting proyek nya tetep jalan"

'Drtt-drtt-drtt' Aloxa berdiri meneguk susu hangat itu sedikit menyimpan ponsel di tas sekolah dan berlari ke pintu utama.

"Aloxa telat"

Baru ia ingin meraih gagang pintu, tangan ayah nya sudah lebih dulu menahan. Aloxa berdecak sejak kapan ayah nya berada di sisi nya.

"Ayah antar"

Aloxa mengangguk acuh dari pada harus berdebat dan menyita waktu nya yang nanti lebih membuatnya telat. Pak Adnan membuka pintu.

"Loh" Suara pak Adnan yang terdengar kaget membuat Aloxa memiringkan kepala melihat dari belakang ayah nya.

Glen berdiri di depan pintu rumahnya yang terbuka dengan senyum kecil.

"Pagi om" Sapa Glen.

Pak Adnan melirik Aloxa sekilas dan menjawab Glen ramah.

"Pagi juga. Glen apa kabar? Om denger kamu ikut pertukaran pelajar deh dari ayah kamu"

Villainess Girl (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang