Xera sedang menatap layar laptop di depan nya kemudian mengetik kalimat.
MAKALAH
PERILAKU TERPUJIDiajukan untuk memenuhi salah satu hukuman yang di berikan oleh:
Arhan Wijaya S.pd.iMengerjakan makalah di malam hari setelah makan malam. Kebetulan Pak Adnan masih sibuk dengan urusan pekerjaan dan belum pulang sejak dari rumah sakit. Untuk sekarang hanya Pak Adnan orang yang dapat Xera percaya di dunia novel ini.
Selebihnya ia belum mengenal siapa-siapa dan tidak mengetahui apa-apa. Jalan menuju rumah dan sekolah sudah ia hapal dan wajah wajah penting dalam novel sebagian sudah ia tau. Sambil mengerjakan hukuman Xera sesekali menatap keluar lewat jendela kamar. Malam memang indentik dengan warna gelap, hitam dan bulan di atas nya seperti Lentera berukuran besar yang sengaja menyinari meski kalah terang dari pada matahari.
Dari jendela kamar Xera bisa melihat kerlap-kerlip bintang di langit malam, berbeda dengan tempat asal nya malam hari selalu gelap gulita tanpa bintang. Mereka tertutupi karena polusi kota. Untuk pertama kali Xera berdecak kagum setelah memasuki dunia novel ini.
Xera tersenyum getir. "Gak bakal ada yang peduli kalo pun gue mati. Mungkin cuma Fina yang sadar gue gak ada lagi".
Hidup sebatang kara. Iya dirinya hanya sendiri, orang tuanya lebih dulu berpulang waktu dirinya berumur 6 tahun dan kerabat nya tidak peduli malahan menitipkan nya di panti asuhan setelah berumur 15, Xera memutuskan keluar dari panti asuhan dan mulai hidup mandiri. Sekolah bergantung pada beasiswa dan untuk makan ia mulai bekerja part time.
Sedih sekali hidup nya.
Menekan ctrl+ S dan makalah nya sudah selesai ia simpan mengcopy nya ke flashdisk berwarna biru, agar besok bisa ia fotocopy di koprasi sekolah.
Untuk Aloxa ia beruntung masih punya ayah yang peduli padanya tiap hari mengirimi pesan menayangkan kabar dan keadaan nya. Uang? Bahkan itu lebih dari mencukupi.
Xera merebahkan diri nya di atas ranjang, menatap langit-langit kamar berwarna putih. Bahkan kasur yang sekarang lebih empuk dari pada kehidupan Xera yang asli.
Entah apa yang akan terjadi kedepan nya, Xera tidak mau ambil pusing asal satu ia tidak akan pernah bunuh diri. Tolong catat tidak akan pernah bunuh diri.
"Ting" Suara notifikasi dari ponsel Aloxa. Tangan Xera mengetuk layar ponsel dua kali sampai bisa melihat notif dari whatsapp grup sekolah melebihi seribu dan satu notifikasi baru ke akun instagram.
Xera menyentuh layar notifikasi itu dan menampilkan DM baru.
'Hari ini lo keren. Gue penasaran untuk hari-hari berikutnya, kejutan apalagi yang bisa gue lihat'
AloxaMenyentuh profil sang pemilik akun yang mengirimi nya pesan namun tidak ada poto. Poto profil nya pun hanya layar hitam dengan huruf A berwarna putih, tidak ada pengikut dan yang di ikuti hanya akun nya Aloxa saja apalagi nama username nya cukup aneh menurut Xera.
'A4beh_l0svx☠️'
Ah mungkin hanya orang iseng. Xera menaruh ponsel kembali. Baru saja sehari ia pergi ke sekolah dengan tubuh Aloxa dan itu melelahkan. Ia menutup mata nya paksa ia ingin terlarut dalam mimpi saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Villainess Girl (Slow Update)
Fiksi RemajaApa yang terjadi kalau tiba-tiba kalian terbangun di tempat novel berada. Panik kah? Bingung? Ah menyebalkan nya semua itu harus aku alami sendiri, masuk ke dunia novel di mana alur cerita sedang berjalan. Sial! Aku bahkan hanya membaca epilog ceri...