Part 1

51.7K 1.2K 5
                                    

Pagi yang cerah. Matahari telah menampakkan wujudnya di timur sana. Burung-burung juga telah berkicau, bernyanyi di pagi yang cerah ini. Seorang gadis bernama Prilly Latuconsina lebih tepatnya dipanggil Prilly hendak pergi ke sekolah baru karena ia pindahan dari Bandung.

"Pagi, Ma, Pa, Rajaaa!" sapa Prilly menghampiri meja makan.

"Pagi sayang, ayo sarapan dulu." balas Papa Prilly yang biasa dipanggil Rizal dan Mama Prilly dipanggil Ully.

"Enggak deh pa, Illy sarapan di sekolah aja, Assalamualaikum!" Prilly berpamitan, mencium kedua tangan orang tuanya dan pergi ke sekolah.

°°°

Prilly POV

Aku berjalan di sekitar sekolahku. Sepi, sangat sepi karena aku memang sengaja berangkat lebih pagi untuk melihat sekolah yang baru ini. Aku bingung harus kemana, tak ada orang yang kulihat selain satpam di pojok sana.

Ah! Akhirnya aku menemukan gadis sebayaku sedang berjalan menuju kelasnya. Aku pun berlari menuju gadis itu. Setelah cukup dekat, aku menepuk pundaknya pelan.

"Hay, selamat pagi," sapaku padanya. Gadis ini sangat manis, dan cantik. Sepertinya dia juga baik.

"Hay, pagi juga," sapanya tersenyum hangat padaku.

"Nama lo siapa?"

"Nama gue Fira," ucapnya mengulurkan tangan

"Nama gue Prilly,"

"Oh iya, kelas XI-B dimana, ya?"

"Wah! Kebetulan banget, itu kelas gue! Ayo gua anter," ucap Fira mengantarku ke kelasnya yang sekarang menjadi kelasku juga.

"Sepertinya kita bisa jadi teman baik," ucap Fira setelah duduk bersamaku di kelas.

"Terima kasih udah jadi teman baik gue."

"Iya, sama sama."

Aku pun berbincang bincang lama dengannya. Namun, ada satu topik yang membuatku bosan; Fira membicarakan tentang laki-laki yang bernama Aliando Syarief. Katanya, ia tampan dan banyak digilai oleh kaum hawa di sekolah, dan katanya juga ia sekelas denganku. Aku tak mempercayai ucapan Fira, aku tak mudah luluh pada laki-laki. Namun, aku percaya adanya cinta.

Sudah lama aku berbincang dengan Fira, akhirnya bel masuk pun telah berbunyi. Aku memperkenalkan diri pada teman baru dan memulai pelajaran dengan tenang.

"Ali! Kenapa nilai fisika mu menurun? Apakah ada masalah? Tak biasanya kamu begini!" ucap guru itu di depan kelas, ia terlihat memarahi Ali, namun tak ada wajah amarah yang nampak.

"Maaf, Bu, saya kemarin habis mengantar ayah saya dari rumah sakit, jadi tidak sempat belajar," ucap Ali menundukkan kepalanya. Sepertinya ia siswa yang pandai.

"Kalau begitu, nanti selepas pulang sekolah kamu dan Prilly jangan pulang dulu." ucap guru itu tiba- tiba menyebut namaku. Apa salahku? Kenapa aku tak boleh pulang? Huuhh. Aku hanya diam tak berkomentar.

°°°

Normal POV

Jika tadi bel berbunyi tanda masuk, kali ini bel berbunyi tanda istirahat. Anak anak berhamburan keluar kelas dan banyak sebagian yang menuju kantin.

BRRUUKK!!

Terlihat Prilly dan Ali, ternyata yang bertabrakan adalah mereka.

"Weh! Kalo jalan liat liat dong!" omel Ali, namun Prilly hanya tersenyum.

"Maaf, gue gak sengaja." ucap Prilly, ia juga tak menyangka sifat Ali begitu kasar padanya, lalu mengapa begitu banyak yang menyukainya? Entahlah ....

Hurt of Love [ PINDAH KE HINOVEL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang